Zonafaktualnews.com – Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) berada di ujung tanduk dan terancam terbengkalai.
Pasalnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merosot dan investor asing tidak tertarik.
Kondisi ini semakin diperburuk dengan mundurnya Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada investor asing yang bersedia menanamkan modalnya di IKN.
Hal ini disebabkan oleh belum rampungnya pembangunan tahap pertama yang berfokus pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan.
“Desain kita itu klaster pertama ini selesai di lingkaran I (KIPP IKN), baru masuk investasi asing di lingkaran II,” ujar Bahlil dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2024).
“Sekarang belum mereka bisa lakukan investasi di IKN karena infrastruktur di lingkaran I belum selesai 100 persen. Sekarang kami lakukan percepatan,” tambahnya.
Hingga kini, pembangunan IKN masih sangat bergantung pada APBN. Total biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan IKN diperkirakan mencapai Rp466 triliun, dengan kontribusi Rp89,4 triliun dari APBN, Rp123,2 triliun dari BUMN, dan Rp253,4 triliun dari Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Jakarta Pusat, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan bahwa pembangunan IKN untuk tahun 2024 telah menghabiskan Rp4,8 triliun dari APBN.
Jumlah ini hanya 12,1% dari total pagu untuk IKN, yaitu sebesar Rp39,8 triliun. Pada tahun 2023, dana yang sudah dihabiskan mencapai Rp27 triliun.
Sementara pada tahun 2022 sebesar Rp5,5 triliun. Dengan total anggaran yang diperkirakan mencapai Rp72,3 triliun, sisa dana APBN yang tersedia untuk tahun depan hanya Rp17,1 triliun.
Di sisi lain, Presiden Jokowi menepis anggapan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara terancam terbengkalai.
Menurutnya, proses pembangunan masih berjalan sesuai rencana, dengan upacara HUT RI 17 Agustus 2024 yang akan diselenggarakan di IKN dan Jakarta.
Jokowi juga menyebut bahwa pembangunan Istana Negara di IKN sudah mencapai 80%, baik dari sisi interior maupun eksterior, dan diperkirakan akan rampung pada bulan Juli.
Bahlil juga menegaskan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara tidak sepenuhnya bergantung pada APBN. Ia menekankan bahwa proyek-proyek di IKN juga didukung oleh investasi lokal.
“Seminggu lalu saya baru pulang dari sana. Hotel sudah hampir jadi, rumah sakit hampir jadi, beberapa gedung-gedung untuk sarana prasarana mendasar juga sudah hampir jadi. Itu adalah investasi semuanya, dalam negeri, di luar APBN,” tutupnya.
Meski demikian, tanpa kehadiran investor asing, masa depan pembangunan Ibu Kota Nusantara tetap menjadi tanda tanya besar.
Pemerintah optimis dan berupaya mempercepat pembangunan agar proyek ini tidak berakhir mangkrak, namun tantangan finansial dan ketidakpastian investasi asing menjadi faktor yang perlu segera diatasi.
Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di Google News