Zonafaktualnews.com – Kepolisian Resor Nabire, Papua Tengah menggelar adegan rekonstruksi kasus pembunuhan dokter spesialis paru, Mawartih Susanty.
Pelaku merupakan cleaning service di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire yang juga tempat korban bekerja.
Pria bernama Key Wengge (KW) membunuh dokter spesialis paru, Mawartih Susanty lalu memperkosa jasad korban.
Kasat Reskrim Polres Nabire AKP Ahmad Alfian menjelaskan pelaku menganiaya korban secara sadis hingga tewas.
Insiden itu terjadi di rumah dinas Dokter Mawar di Kelurahan Siriwini, Nabire, Papua Tengah, pada Kamis (9/3/2023).
“Pelaku KW memasuki rumah dokter Mawar melewati plafon samping rumah. Setelah berhasil masuk, KW lalu mengambil sebuah kain dari dalam lemari pakaian untuk menutupi wajahnya,” ujar Ahmad.
Pelaku kemudian bertemu dengan korban yang baru keluar dari kamarnya. Korban langsung melakukan perlawanan.
“Saat itu korban mencoba mendorong tersangka, namun ditepis dan tersangka memukul dada sebelah kiri korban dengan sikunya, yang membuat korban terjatuh,” katanya.
Ahmad melanjutkan, pelaku lalu melancarkan serangan kepada korban. KW memukul dada korban empat kali hingga mencekik leher Dokter Mawar.
“Pelaku KW kemudian kembali memukul dada korban dengan siku sebanyak empat kali, mencekik korban dan memukul leher korban sebanyak 5 kali,” ungkap Ahmad.
Korban yang tidak bergerak kemudian diangkat oleh pelaku di atas tempat tidur. Pelaku KW lantas memperkosa jasad korban.
“Selanjutnya tersangka menyetubuhi korban yang sudah tidak bernyawa. Setelah melakukan aksi bejatnya, tersangka menutupi tubuh korban dengan selimut,” jelasnya.
Ahmad menuturkan, pelaku sempat mematikan handphone milik korban yang saat itu berdering. Setelahnya, pelaku masih menyempatkan diri merokok di rumah dinas usai melancarkan perbuatan bejatnya.
“Pelaku KW kemudian menutupi tubuh Dokter Mawar dengan selimut. Pelaku juga sempat mematikan HP milik korban yang saat itu sempat berdering kemudian mengantongi HP tersebut. Sesudah itu pelaku menyempatkan diri mengisap rokok sebelum meninggalkan rumah korban,” jelasnya.
Kronologi pembunuhan terhadap Dokter Mawar tersebut terungkap saat polisi menggelar rekonstruksi pada Jumat (14/5). Rekonstruksi digelar di dua tempat, yakni di RSUD Nabire dan rumah dinas Dokter Mawar.
“Rekontruksi kasus pembunuhan dokter Mawar di peragakan langsung oleh tersangka KW. Sebanyak 65 adegan diperagakan dalam rekonstruksi yang dijaga ketat puluhan aparat keamanan tersebut,” ungkap Ahmad.
Ahmad menambahkan, rekonstruksi menghadirkan pelaku KW. Rekonstruksi ini untuk mencocokkan keterangan pelaku saat pemeriksaan tanpa paksaan.
“Ini perlu kami lakukan untuk mengetahui secara pasti apa saja tindakan yang dilakukan tersangka terhadap korban dan untuk membuktikan bahwa keterangan yang diberikan tersangka kepada polisi tidak berbeda,” tuturnya.
Menurut AKP Alfian dalam rekonstruksi ini merupakan tahap akhir dari proses penyidikan untuk melengkapi berkas perkara kasus pembunuhan Dokter Mawar.
Selanjutnya berkas perkara ini diharapkan bisa segera rampung untuk dilimpahkan ke Kejaksaan Nabire.
“Pada prinsipnya kita mengalir kita mengikuti apa yang di lakukan tersangka, tanpa adanya paksaan, kita ikuti dan rekonstruksi ini juga disaksikan oleh pihak jaksa,” imbuh Ahmad.
Polisi mengungkap motif di balik pembunuhan dokter spesialis paru Mawarty Susanty di Nabire, Papua Tengah yang dilakukan oleh pria berinisial KW.
Pelaku mengaku sakit hati lantaran korban memotong insentif COVID-19 2020 lalu.
“Dari pengakuan tersangka KW, ia melakukan pembunuhan terhadap korban lantaran sakit hati. Di mana terjadi pemotongan intensif COVID 2020,” ungkap Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri kepada wartawan di Polda Papua, Rabu (29/3/2023).
Mathius mengatakan KW merupakan salah satu cleaning service di rumah sakit tempat korban bekerja. Dia menegaskan bahwa pengakuan KW masih didalami penyidik.
“Saya telah minta untuk melakukan pendalaman terkait apa yang disampaikan oleh KW tetapi kita akan lihat apakah dia pelaku tunggal atau ada bersama-sama dengan yang lain,” terangnya.
Sebelumnya, kasus ini mulai diselidiki saat dokter Mawar ditemukan tewas dalam kondisi mulut berbusa di rumah dinasnya di Kelurahan Siriwini, Nabire, Papua Tengah, pada Kamis (9/3) sekitar pukul 19.00 WIT.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh saksi berinisial M (32), yang merupakan seorang perawat dan sopir korban.
Saat itu, saksi hendak menjemput korban untuk diantar ke Apotek Pelita dalam rangka praktik.
Lantaran tak kunjung ada respons korban saat saksi datang, ia kemudian menghubungi rekannya, perawat Apotek Mulia berinisial RR dan seorang perawat di Apotek Pelita berinisial F.
Tak lama berselang, kedua saksi kemudian datang ke rumah korban.
Adalun ketiga saksi berupaya memanggil korban dan berteriak dari luar rumah namun tak juga kunjung ada jawaban.
Ketiganya lantas membuka pintu yang digrendel dari dalam dengan cara membuka jendela di samping pintu.
Editor : Isal