Zonafaktualnews.com – Lembaga Poros Rakyat Indonesia (LPRI) menyoroti gudang obat berkedok apotek di Jalan Tumanurung, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa
LPRI meminta kepada pihak pemerintah Kabupaten Gowa agar menindak tegas gudang berkedok apotek tersebut
Pasalnya, gudang obat berkedok Apotek itu diduga tidak mengantongi rekomendasi atau izin sebagai tempat penyimpanan barang usaha namun sudah beroperasi
Berdasarkan Tim Investigasi LPRI, di dalam ruangan terdapat kantor, gudang dan desainnya tidak menyerupai toko, tapi mirip kantor dan gudang obat-obatan.
“Kami menduga toko apotek itu hanyalah kedok” ungkap Ketua Umum Lembaga Poros Rakyat Indonesia, Ja’far Siddiq Dg Ngemba kepada media ini, Minggu (22/1/2023)
Dg Ngemba menegaskan bahwa setiap gudang yang digunakan sebagai tempat penyimpanan barang usaha dagangan wajib mendaftarkan diri berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 90/ M-DAG/PER/12/2014.
“Adapun syarat pendaftaran berdirinya suatu gudang harus diperlukan Tanda Daftar Gudang (TDG), Surat Izin Usaha (SIUP) maka diperlukan mendirikan PT, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), dan Izin Penempatan Ruang (IPR),” jelasnya
Berdasarkan temuan itu, kata Dg Ngemba pihaknya akan segera membuat laporan resmi ke dinas terkait bahkan kepada penegak hukum agar pemerintah dan pihak kepolisian segera menindak tegas gudang berkedok apotek itu
“Kami menduga bahwa gudang berkedok Apotek itu tidak memiliki rekomendasi. Dan kami minta instansi terkait agar segera menindaktegas” ungkapnya
Diketahui dalam UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dalam pasal 15 ayat (3), disebutkan ;
Bahwa setiap pemilik gudang yang tidak melakukan pendaftaran gudang sebagaimana dimaksud dikenai sanksi administratif berupa penutupan gudang untuk jangka waktu tertentu dan/atau denda paling banyak Rp 2 Miliar
Sementara itu, Kadis Perizinan Gowa yang dikonfirmasi melalui WhatsApp mengatakan akan segera mengecek keberadaan gudang berkedok apotek tersebut
“Baik pak, yang kami tau ini distributor obat dan milik PT Novel. Kalau PT Novel, distributor obat ato PBF, perusahaan besar farmasi. Kantornya di Tumanurung depan Rumah Kayu” tulisnya.
Terkait PT Antarmitra Sembada, kata Pak Kadis mengaku belum monitor
“Saya belum monitor kalau ini pak, karena yang kami tau distributor obat di Tumanurung, PT Novel” singkatnya
Terpisah, dikonfirmasi salahsatu pihak penanggungjawab gudang berkedok apotek tersebut berada di luar jangkauan hingga berita ini selesai ditulis dan dipublikasikan
Darwis | Editor : Isal