Kosmetik Thailand Berpotensi Ekspansi ke Pasar ASEAN

Minggu, 2 Juli 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Thailand Cosmetics & Personal Care Business Matchin

Thailand Cosmetics & Personal Care Business Matchin

Zonafaktualnews.comKosmetik Thailand berpotensi ekspansi ke pasar Asia Tenggara (ASEAN).

Menurut Hataichanok Sivara, Director of Thai Trade Center Jakarta bahwa Asia Tenggara terdiri atas Indonesia, Brunei, Kamboja, Laos, Malaysia

Kemudian Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, memiliki pasar potensial karena populasinya mencapai lebih dari 750 juta orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dengan terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 dan adanya perjanjian perdagangan bebas di antara anggota-anggotanya,

Kawasan ini telah menjadi daya tarik bagi investor dan perusahaan multinasional yang ingin menjalin hubungan komersial,” kata Hataichanok temu bisnis di Hotel Kempinski, Jakarta, Minggu.

Hataichanok mengatakan dalam ajang  “Thailand Cosmetics & Personal Care Business Matching” menghadirkan para pengusaha kosmetik dan personal care asal Thailand, dan para undangan yang terdiri dari para importir dan distributor produk kosmetik dan personal care.

Salah satu industri yang tumbuh paling cepat di kawasan ini adalah pasar kecantikan dan perawatan pribadi.

BACA JUGA :  GRB Minta Bea Cukai Tidak 86 Kan Kasus Rokok Ilegal dengan Pelaku

Pasar kecantikan dan perawatan pribadi di Asia Tenggara mengalami pertumbuhan tingkat dua digit

Menjadikannya mesin pertumbuhan terbesar kedua setelah Tiongkok. Pertumbuhan ini didorong oleh demografi penduduk yang masih muda dan munculnya kelas menengah yang berjumlah hampir 600 juta orang.

Pasar kecantikan dan perawatan pribadi diperkirakan terus mengalami peningkatan, dengan pendapatan diperkirakan mencapai US$30,04 miliar pada tahun 2023.

Pertumbuhan ini juga diprediksi akan berlanjut dengan tingkat tahunan sebesar 3,57% antara tahun 2023 dan 2027.

Dalam upaya untuk memanfaatkan potensi tersebut, Thailand telah mengambil langkah-langkah penting.

Salah satunya adalah terlibat secara aktif dalam manufaktur kosmetik, yang memungkinkan produksi produk-produk berkualitas tinggi secara lokal.

Hal ini memungkinkan Thailand untuk mengembangkan produk bersama dengan perusahaan lokal, menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan.

Selain itu, Thailand telah menjadi pusat Original Equipment Manufacturer (OEM) dalam industri kecantikan.

Dengan memanfaatkan Thailand sebagai hub OEM, perusahaan kosmetik dapat memanfaatkan keunggulan infrastruktur dan keahlian manufaktur yang ada di negara ini.

BACA JUGA :  Terendus Jadi Calo, Polisi Berpangkat Kompol dan AKP Disikat

Keberhasilan Thailand sebagai pusat kecantikan ASEAN juga didukung oleh sumber bahan baku lokal yang melimpah.

Negara ini memiliki akses yang baik terhadap berbagai bahan baku alami yang digunakan dalam produksi kosmetik.

Penggunaan bahan baku lokal tidak hanya mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan industri dalam negeri, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi produk-produk kosmetik Thailand.

Dalam konteks ini, Thailand siap menjadi pusat kecantikan ASEAN. Diperkirakan bahwa pasar kosmetik di Thailand akan bernilai lebih dari USD 7,3 miliar pada 2022.

Harmonisasi peraturan dengan ASEAN melalui AHCRS (ASEAN Harmonized Cosmetic Regulatory Scheme) juga meningkatkan potensi bisnis di sepanjang rantai nilai.

Dengan langkah-langkah yang telah diambil dan potensi pasar yang menjanjikan, Thailand memperlihatkan kemampuan untuk menjadi pemain kunci dalam industri kosmetik di Asia Pasifik.

Dengan fokus pada pengembangan dan inovasi produk, peningkatan rantai pasokan, dan kerjasama yang lebih erat dengan perusahaan lokal dan mitra regional, Thailand dapat memanfaatkan peluang pertumbuhan yang signifikan di pasar kosmetik yang sedang berkembang pesat.

BACA JUGA :  Suhu Bumi Tembus Rekor Terpanas Tahun Ini

Thailand menawarkan banyak peluang bagi entitas yang ingin terlibat dalam pasar kosmetik. Negara yang dikenal sebagai “Negara Gajah” ini telah menjadi kekuatan utama dalam mendorong pertumbuhan industri kosmetik di seluruh wilayah Asia Pasifik (APAC), menurut laporan dari Euromonitor.

Selain itu, Thailand juga diakui sebagai produsen peralatan asli de facto teratas di wilayah tersebut untuk merek kosmetik internasional, seperti yang disampaikan oleh Federation of Thai Industries.

Saat ini negara ini menikmati stabilitas politik yang lebih baik dengan adanya pemerintahan yang kuat. Inisiatif pemerintah Thailand ini menunjukkan komitmen mereka untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perusahaan-perusahaan di sektor kosmetik.

Insentif-insentif ini tidak hanya memberikan dorongan kepada perusahaan untuk berinvestasi dan memperluas operasi mereka di Thailand, tetapi juga meningkatkan daya saing negara ini dalam industri kosmetik di tingkat regional dan global.

 

 

Editor : Isal

Berita Terkait

Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit
CEO BPI Danantara Bongkar Rekayasa “Makeup” Laporan Keuangan di Sejumlah BUMN
Mengintip 15 Kas Pemda dengan Dana Triliunan Mengendap, Modus Bunga Deposito?
Purbaya Tolak APBN Jadi “Tumbal” Utang Proyek Kereta Cepat Warisan Jokowi
Modal Asing Kabur Rp14,24 Triliun Usai Prabowo Ganti Menkeu Sri Mulyani
IHSG Terjun Bebas Usai Sri Mulyani Tersingkir dari Kabinet Merah Putih Prabowo
Utang Pemerintah Tembus Rp9.107 Triliun, Sri Mulyani Gagal Kelola Fiskal
BBCA Nyungsep Rp225 Disapu “Tsunami”, Isu Patgulipat Akuisisi Djarum Group

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 09:47 WITA

Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit

Minggu, 26 Oktober 2025 - 10:36 WITA

CEO BPI Danantara Bongkar Rekayasa “Makeup” Laporan Keuangan di Sejumlah BUMN

Rabu, 22 Oktober 2025 - 22:34 WITA

Mengintip 15 Kas Pemda dengan Dana Triliunan Mengendap, Modus Bunga Deposito?

Senin, 13 Oktober 2025 - 22:26 WITA

Purbaya Tolak APBN Jadi “Tumbal” Utang Proyek Kereta Cepat Warisan Jokowi

Sabtu, 13 September 2025 - 13:07 WITA

Modal Asing Kabur Rp14,24 Triliun Usai Prabowo Ganti Menkeu Sri Mulyani

Berita Terbaru