Perbedaan Kontras: Kapolri Dukung Kritik, Kapolda Sulsel Intimidasi

Sabtu, 7 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Pers Bebas Tanpa Intimidasi

Ilustrasi Pers Bebas Tanpa Intimidasi

Zonafaktualnews.com – Serikat Wartawan Media Online Republik Indonesia (SEKAT-RI) mengungkapkan perbedaan mencolok antara sikap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi terkait kritik terhadap institusi kepolisian.

Perbedaan sikap ini memunculkan perbedaan antara dukungan terhadap kritik publik dan tindakan intimidasi terhadap wartawan.

Dalam wawancara eksklusif di acara “Rossi” di KompasTV, Kapolri Listyo Sigit Prabowo menggarisbawahi pentingnya kritik untuk kemajuan institusi kepolisian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saya sampaikan bahwa yang berani mengkritik paling pedas untuk polisi itu jadi sahabat Kapolri,” kata Listyo.

Pernyataan ini menunjukkan sikap terbuka Kapolri terhadap kritik konstruktif dan menekankan bahwa kritik merupakan bagian penting dalam proses perbaikan dan transparansi kepolisian.

BACA JUGA :  F-KRB Apresiasi Kapolda Sulsel atas Pemberantasan Kosmetik Berbahaya

Namun, sikap berbeda terlihat jelas dari Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, yang baru-baru ini dituduh melakukan intimidasi terhadap wartawan Heri Siswanto dari beritasulsel.com.

Heri melaporkan dugaan pungutan liar (pungli) dalam pengurusan SIM di Polres Bone, dan tindakannya memicu kemarahan Kapolda.

Heri mengungkapkan bahwa setelah berita tersebut viral, Kapolda Sulsel memarahinya.

“Andi Rian marah-marah. Dia bilang, ‘Apa masalahmu dengan polisi, mengapa kamu sering memberitakan yang miring-miring tentang polisi? Kamu tahu nggak kalau kamu memberitakan polisi, itu kamu menghajar institusi,’” ujar Heri menirukan ucapan Kapolda.

BACA JUGA :  Geng Mulyono Diuntungkan dari Kekacauan Demo, Prabowo Diminta Ganti Kapolri

Lebih lanjut, Kapolda Sulsel juga dikabarkan menyinggung pekerjaan istri Heri, Gustina Bahri, yang bekerja di Polres Sidrap.

Gustina kemudian mengalami mutasi mendadak ke Polres Kepulauan Selayar, yang memaksa keluarganya untuk pindah dan meninggalkan kehidupan mereka yang stabil.

Ketua Umum SEKAT-RI, Ibhe Ananda, mengecam keras sikap Kapolda Sulsel. “Seharusnya Kapolda Sulsel mendukung wartawan yang menyoroti aktivitas dugaan pungli, bukan justru memarahinya. Inilah yang kami sesalkan,” ujar Ibhe dalam keterangannya pada Sabtu (7/9/2024).

Ia menambahkan bahwa tindakan intimidasi ini bertentangan dengan pernyataan Kapolri dan Wakapolri yang mendukung kritik terhadap oknum polisi.

BACA JUGA :  Harapan Luhut, Panglima TNI hingga Kapolri untuk Jokowi yang Ulang Tahun ke-63

Ibhe menegaskan bahwa tindakan intimidasi ini dapat merusak kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian dan mengancam kebebasan pers.

“Masyarakat kita menantikan langkah dari Kapolri untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip yang disampaikan dalam pernyataan publik ternyata masih ada yang tidak menerapkan hal tersebut,” jelas Ibhe.

Perbedaan sikap ini menyoroti ketegangan antara dukungan terhadap kritik yang membangun dan tindakan intimidasi yang dapat mengancam integritas serta transparansi kepolisian.

SEKAT-RI menuntut konsistensi dalam penerapan prinsip keterbukaan dan perlindungan terhadap jurnalis di seluruh jajaran kepolisian.

 

(Id Amor)
Follow Berita Zona Faktual News di Google News

Berita Terkait

Laut di Tanakeke Hancur, Polres Takalar “Tidur Nyenyak” di Tengah Ledakan Bom Ikan
Proyek Irigasi di Lutra Diduga Tipu-tipu Anggaran dan Rugikan Negara
Kapolres Majene Didesak Sikat Oknum Polisi yang Diduga Jadi Backing Mafia BBM
Proyek Siluman Gentayangan di Bone-bone, Rehabilitasi Irigasi Diduga Hanya Kedok
Tambang di Padang Pobbo Barru Tidak Teregister MODI, Warga Desak Penutupan
Pengawasan Lapas di Parepare “Bobrok”, Pemasok Sabu Sebulan Tak Terungkap
Wow, Judi Berkedok Pasar Malam di Lutra Tak Terjamaah, Oknum Polisi Diduga Ikut Nikmati?
Dua Kepsek di Makassar Diduga Salahgunakan Fasum, Bukti Transfer Rp 30 Juta Bocor

Berita Terkait

Minggu, 2 November 2025 - 20:08 WITA

Laut di Tanakeke Hancur, Polres Takalar “Tidur Nyenyak” di Tengah Ledakan Bom Ikan

Rabu, 29 Oktober 2025 - 01:57 WITA

Proyek Irigasi di Lutra Diduga Tipu-tipu Anggaran dan Rugikan Negara

Selasa, 28 Oktober 2025 - 16:20 WITA

Kapolres Majene Didesak Sikat Oknum Polisi yang Diduga Jadi Backing Mafia BBM

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 11:13 WITA

Proyek Siluman Gentayangan di Bone-bone, Rehabilitasi Irigasi Diduga Hanya Kedok

Rabu, 22 Oktober 2025 - 17:49 WITA

Tambang di Padang Pobbo Barru Tidak Teregister MODI, Warga Desak Penutupan

Berita Terbaru