Penyalahgunaan Kekuasaan, Presiden Korsel Ditetapkan Tersangka Pengkhianatan

Kamis, 12 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol (Ist)

Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol (Ist)

Zonafaktualnews.com –  Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol, ditetapkan sebagai tersangka oleh jaksa negara atas dugaan pengkhianatan dan penyalahgunaan kekuasaan.

Penetapan status tersangka Presiden Korsel ini terkait dengan penetapan darurat militer sepihak yang dilakukan Yoon pada 3 Desember 2024, yang memicu penyelidikan lebih lanjut.

Kepala tim penyelidikan khusus kejaksaan, Park Se Hyun, mengungkapkan dalam konferensi pers pada Minggu, 8 Desember 2024, bahwa proses penyelidikan telah dimulai sesuai prosedur setelah sejumlah pengaduan diterima terhadap Yoon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Prosedur standar adalah mendaftarkan seseorang sebagai tersangka ketika ada pengaduan atau tuduhan yang diajukan,” ujar Park seperti dikutip oleh The Korea Times.

BACA JUGA :  MUI Haramkan Orang Kaya Pakai Gas 3 Kg dan Pertalite

Park menjelaskan bahwa tim penyelidik akan menindaklanjuti tuduhan pengkhianatan dan penyalahgunaan kekuasaan terhadap presiden.

“Kasus ini melibatkan pejabat publik yang diduga menyalahgunakan kewenangan untuk memprovokasi pemberontakan, yang berpotensi mengganggu tatanan konstitusi. Tindakan tersebut memenuhi kriteria pengkhianatan dan penyalahgunaan kekuasaan berdasarkan hukum,” tambahnya.

Tuduhan pengkhianatan terhadap Yoon tidak dilindungi oleh kekebalan konstitusional yang diberikan kepada presiden, sehingga penyelidikan dapat terus berlangsung meskipun ada kemungkinan pemungutan suara pemakzulan pada Sabtu mendatang.

Selain itu, kejaksaan juga telah menahan mantan Menteri Pertahanan Korea Selatan, Kim Yong-hyun, pada Minggu pagi, dengan tuduhan pengkhianatan.

BACA JUGA :  KPK Bakal Tindaklanjuti Dugaan Korupsi Menag Yaqut

Kim ditangkap sekitar enam jam setelah ia hadir secara sukarela untuk diperiksa di Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul pada pukul 01.30 dini hari. Setelah pemeriksaan awal, jaksa menahannya, menyita ponselnya, serta menggeledah kediaman dan kantor lamanya.

Kim, yang dikenal sebagai teman dekat Yoon sejak masa sekolah menengah di SMA Chungam, diduga berperan sebagai otak di balik deklarasi darurat militer sepihak yang dikeluarkan oleh presiden.

Jaksa menganggap tuduhan pengkhianatan terhadap Kim sebagai kejahatan serius, sehingga penahanan darurat diperlukan untuk mencegah kemungkinan penghilangan barang bukti.

BACA JUGA :  Dokumen Intelijen Rahasia AS Bocor, Korsel Sebut Tidak Benar

Kim kini dipindahkan ke pusat tahanan di timur Seoul, dan jaksa diharuskan memperoleh surat perintah penangkapan resmi dari pengadilan dalam waktu 48 jam setelah penahanan tersebut.

Kejaksaan juga telah mendapatkan surat perintah pengadilan untuk mengamankan catatan telepon Kim, yang terkait dengan tuduhan pengkhianatan dan pemberontakan berdasarkan hukum pidana militer.

Penyelidikan ini kini berfokus pada keterlibatan Kim dalam merancang deklarasi hukum militer yang dilakukan oleh presiden, pencabutannya, serta pengerahan pasukan bersenjata ke Majelis Nasional dan Komisi Pemilihan Nasional.

 

Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di Google News

Berita Terkait

Gencatan Senjata Runtuh, Israel Kerahkan 400 Ribu Tentara Serang Gaza
Diplomasi Gagal! Presiden Jerman Kecam Trump atas Sikapnya terhadap Zelenskyy
Muhsin Hendricks, Imam Pembela LGBTQ+ Tewas Ditembak
Trump PHK Ribuan Pegawai Pemerintahan AS Demi Efisiensi Anggaran
Saham Tesla Merosot, Kekayaan Elon Musk Lenyap Ratusan Miliar Dolar
Viral, Rakyat Suriah Bongkar Neraka Penyiksaan Rezim Diktator Bashar Al Assad
Salwan Momika Pembakar Al-Qur’an Tewas, Netizen : Terkutuklah Kau Jahanam
Modus Curi Data DeepSeek Terungkap, Peneliti AS Bongkar Kecurangan AI China

Berita Terkait

Selasa, 4 Maret 2025 - 04:56 WITA

Gencatan Senjata Runtuh, Israel Kerahkan 400 Ribu Tentara Serang Gaza

Minggu, 2 Maret 2025 - 19:42 WITA

Diplomasi Gagal! Presiden Jerman Kecam Trump atas Sikapnya terhadap Zelenskyy

Minggu, 16 Februari 2025 - 18:52 WITA

Muhsin Hendricks, Imam Pembela LGBTQ+ Tewas Ditembak

Sabtu, 15 Februari 2025 - 02:36 WITA

Trump PHK Ribuan Pegawai Pemerintahan AS Demi Efisiensi Anggaran

Rabu, 12 Februari 2025 - 01:08 WITA

Saham Tesla Merosot, Kekayaan Elon Musk Lenyap Ratusan Miliar Dolar

Berita Terbaru