Fraksi PDIP Minta Penyelidikan Dugaan Peran Budi Arie dalam Kasus Judol di Kemkomdigi

Selasa, 5 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Eks Menteri Kominfo, Budi Arie (Ist)

Eks Menteri Kominfo, Budi Arie (Ist)

Zonafaktualnews.com – Fraksi PDIP di DPR RI meminta agar dilakukan penyelidikan menyeluruh terkait kasus dugaan keterlibatan sejumlah pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) dalam aktivitas judi online atau “judol”.

Menurut Yulius Setiarto, Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP, kasus ini berpotensi menjadi pintu masuk untuk menindak tegas pihak-pihak lain yang terlibat, termasuk kemungkinan keterlibatan mantan menteri yang sebelumnya memimpin kementerian tersebut.

“Kita dorong agar kasus ini menjadi pintu pembuka untuk seluruh kasus yang ada. Termasuk keterlibatan dari seluruh stakeholder di Kemkomdigi. Kalau memang sampai ke mantan menteri, ya kita buka sampai ke sana,” ujar Yulius dalam Rapat Kerja dengan Kemkomdigi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/11/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Yulius juga menyampaikan dukungannya atas upaya Kemkomdigi dalam menangani kasus ini, terutama di bawah kepemimpinan Meutya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Digital yang baru.

Ia memuji langkah-langkah yang telah diambil Meutya dalam menanggulangi kasus judol di lingkungan kementerian tersebut.

BACA JUGA :  Dituduh Tutupi Fakta Akun Fufufafa, Anonymous Seret Budi Arie ke Skandal Judi Online

“Saya mendukung sepenuhnya langkah-langkah yang sudah diambil oleh Kemkomdigi. Saya kira, penanganannya sudah tepat dan benar,” ucap Yulius.

Skandal Judol Seret Nama Budi Arie

Kasus ini semakin menarik perhatian setelah nama Budi Arie, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika yang kini menjabat Menteri Koperasi, turut disebut-sebut terkait dugaan jaringan judol di Kemkomdigi.

Nama Budi Arie dikaitkan dengan beberapa pihak di lingkup kementerian yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Kominfo, termasuk Zulkarnaen Apriliantony, mantan Komisaris Utama BUMN, yang diduga dekat dengan Budi Arie dan berperan dalam pengelolaan web crawling situs-situs judi online.

Akun media sosial X (Twitter) @PartaiSocmed mengungkap bahwa Zulkarnaen Apriliantony, atau dikenal sebagai Tony Tomang, diduga memiliki akses ke Kemkomdigi dan merekrut Adhi Kismanto alias “Fallen” untuk mengelola sistem web crawling situs-situs ilegal di Kemkomdigi.

BACA JUGA :  Terjerat Judi Online, Karyawan Swasta Akhiri Hidup

Menurut sumber tersebut, Fallen diperkenalkan langsung kepada Budi Arie untuk menjalankan tugasnya, meskipun ia bukan Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Meskipun bukan ASN Kominfo, karena dibawa oleh Tony, maka dia diberi kepercayaan oleh Budi Arie untuk mengelola mesin atau software crawling web-web judi online di Kominfo,” cuit akun tersebut.

Meutya Hafid: “Ini Pil Pahit bagi Kemkomdigi”

Dalam rapat dengan Komisi I DPR RI, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyebut kasus ini sebagai “pil pahit” bagi Kemkomdigi.

Ia memastikan kementerian terbuka terhadap semua upaya pengembangan penyidikan yang dilakukan pihak kepolisian.

Menurut Meutya, kementerian akan memberikan akses penuh bagi kepolisian untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut jika diperlukan.

“Kami terbuka dan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi kepolisian untuk melakukan pemeriksaan,” ujar Meutya di hadapan anggota Komisi I DPR.

Sementara itu, ketika dikonfirmasi oleh awak media, Budi Arie terlihat enggan memberi tanggapan lebih jauh mengenai kasus ini.

BACA JUGA :  Lawan dengan Musik! Lagu “JUDOL” Kritik Judi Online Tanpa Ampun

“Saya fokus koperasi dan urus rakyat,” kata Budi Arie singkat di sela-sela kunjungannya ke Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2024).

Desakan Fraksi PDIP dan Harapan Investigasi Mendalam

Fraksi PDIP berharap agar kasus ini tidak hanya berhenti pada penangkapan beberapa oknum pegawai Kemkomdigi, tetapi juga mengungkap pihak-pihak lain yang mungkin terlibat.

Menurut Yulius Setiarto, pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan transparansi di seluruh proses penyidikan.

“Jangan sampai kasus ini berhenti di sini saja. Kami ingin agar semua yang terlibat diusut tuntas, termasuk bila ada keterlibatan pejabat tinggi sebelumnya,” tegas Yulius.

Seiring dengan desakan tersebut, perhatian publik pun kian tertuju pada perkembangan penyidikan kasus judol di Kemkomdigi, yang berpotensi mengungkap lebih banyak fakta dan keterlibatan pihak lain di balik layar.

 

Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di Google News

Berita Terkait

Pukat UGM Desak KPK Periksa Jokowi Terkait Dugaan Korupsi Proyek Whoosh
Luar Biasa! Bahlil Lahadalia Meski Dihina dan Dijelekkan dengan Meme Tetap Memaafkan
Purbaya Geram! Coretax Triliunan Error Ternyata Digarap Programmer Selevel SMA
Roy Suryo Sentil Gibran Sebut Tak Boleh Asam Sulfat Racuni Republik Indonesia
Psikiater UI dr. Mintarsih Soroti Dana Pemda Rp234 Triliun Mengendap
Purbaya Bakal Sikat Semua Mafia dan “Pemain Besar”, Nama-nama Sudah Dikantongi
Prabowo Saksikan Penyerahan Rp13,25 Triliun Dikembalikan dari Kasus Korupsi CPO
Prabowo Ultimatum Reshuffle Menteri Nakal: “Tiga Kali Peringatan, Ganti”

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 14:57 WITA

Pukat UGM Desak KPK Periksa Jokowi Terkait Dugaan Korupsi Proyek Whoosh

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 17:15 WITA

Luar Biasa! Bahlil Lahadalia Meski Dihina dan Dijelekkan dengan Meme Tetap Memaafkan

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 16:39 WITA

Purbaya Geram! Coretax Triliunan Error Ternyata Digarap Programmer Selevel SMA

Jumat, 24 Oktober 2025 - 13:26 WITA

Roy Suryo Sentil Gibran Sebut Tak Boleh Asam Sulfat Racuni Republik Indonesia

Kamis, 23 Oktober 2025 - 13:11 WITA

Psikiater UI dr. Mintarsih Soroti Dana Pemda Rp234 Triliun Mengendap

Berita Terbaru