Sejarah Perbudakan Masa Lalu, Raja Belanda Ucapkan Permintaan Maaf

Minggu, 2 Juli 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Raja Belanda Willem Alexander/Net

i

Raja Belanda Willem Alexander/Net

Zonafaktualnews.com – Sejarah perbudakan masa lalu Belanda masih berdampak dan terasa hingga sekarang

Raja Belanda Willem Alexander mengucapkan permintaan maaf atas keterlibatan negara itu dalam perbudakan di masa lalu,

Willem Alexander mengucapkan permintaan maaf itu dalam upacara peringatan 160 tahun penghapusan perbudakan secara hukum.

ADVERTISEMENT

Klik untuk Hubungi via WhatsApp

Klik gambar untuk terhubung ke WhatsApp

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pada hari ini di mana kita mengenang sejarah perbudakan Belanda, saya meminta maaf atas kejahatan melawan kemanusiaan ini,” kata Willem, Sabtu (1/7/2023) seperti dikutip dari Reuters

Dia mengatakan rasialisme di tengah masyarakat Belanda masih menjadi masalah sampai dengan saat ini, dan tak semua orang akan mendukung permohonan maafnya

Bagaimanapun, sambungnya, “Waktu sudah berubah dan Keti Koti … rantai itu telah benar-benar dipatahkan,” ujar Willem disambut aplus warga yang hadir di monumen perbudakan nasional, Oosterpark, Amsterdam.

BACA JUGA :  Nyerang Anies Malah Salah Sasaran, Ruhut Dipermalukan Netizen

‘Keti Koti’ adalah bahasa Suriname yang arti harafiahnya adalah ‘memutus rantai’. Itu disematkan pada 1 Juli sebagai hari peringatan pembebasan perbudakan dan merayakan kebebasan manusia.

Perbudakan secara resmi dihapuskan di Suriname dan tanah-tanah lain yang dikuasai Belanda pada tanggal 1 Juli 1863

Tetapi praktik tersebut baru benar-benar berakhir pada tahun 1873 setelah masa transisi selama 10 tahun.

Dalam pidatonya yang emosional tersebut, Willem Alexander ke arah warga termasuk tamu dan undangan di Oosterpark

“Hari ini saya berdiri di depan kalian. Hari ini, sebagai seorang raja dan sebagai seorang anggota pemerintah, saya menyampaikan permintaan maaf untuk diri sendiri. Dan saya merasakan beban dari kata-kata di hati dan jiwa saya.”

BACA JUGA :  Star di Jalan Raya, Puluhan Pembalap Liar "Finis" di Kantor Polisi

Willem Alexander mengakui bahwa tak semua orang di Belanda mendukung permintaan maaf yang sudah dia lakukan. Oleh karena itu, dia pun menyerukan persatuan.

“Tidak ada cetak biru untuk proses penyembuhan, rekonsiliasi, dan pemulihan,” katanya. “Bersama-sama, kita berada di wilayah yang belum dipetakan. Jadi mari saling mendukung dan membimbing.”

Pada 2020 silam saat melawat ke Indonesia, Willem Alexander mengucapkan permintaan maaf atas “kekerasan yang eksesif” selama masa kolonialisme negara itu di nusantara.

Kemudian pada Desember lalu, Perdana Menteri Belanda mengakui negaranya memikul tanggung jawab dalam perdagangan budak ke Atlantik dan mendapat untung darinya. Dia juga meminta maaf atas perbudakan tersebut.

BACA JUGA :  Pintu Akses Tertutup Asap Api, Pengunjung TSM Alami Sesak Nafas

Saat itu, Rutte mengatakan pemerintah Belanda tidak akan membayar reparasi, seperti yang direkomendasikan panel penasihat pada 2021 lalu.

Sebuah penelitian yang dibiayai pemerintah Belanda dipublikasi pada bulan lalu menyatakan negara itu mendapatkan keuntungan hingga setidaknya US$ 600 juta dari kolonialisme pada 1675-1770.

Keuntungan itu paling banyak didapatkan dari perusahaan dagang Hindia Timur Belanda (VOC) lewat perdagangan rempah-rempah.

Selain itu, sebuah komisi kini sedang melakukan investigasi independen mengenai peran keluarga kerajaan Belanda dalam sejarah kolonialismen. Hasilnya investigasi itu diharapkan sudah ada pada 2025 mendatang.

 

Editor : Isal
Follow Berita Zona Faktual News di Google News

Berita Terkait

Muhsin Hendricks, Imam Pembela LGBTQ+ Tewas Ditembak
Trump PHK Ribuan Pegawai Pemerintahan AS Demi Efisiensi Anggaran
Saham Tesla Merosot, Kekayaan Elon Musk Lenyap Ratusan Miliar Dolar
Viral, Rakyat Suriah Bongkar Neraka Penyiksaan Rezim Diktator Bashar Al Assad
Salwan Momika Pembakar Al-Qur’an Tewas, Netizen : Terkutuklah Kau Jahanam
Modus Curi Data DeepSeek Terungkap, Peneliti AS Bongkar Kecurangan AI China
AI China DeepSeek Bikin AS Panik, Serangan Siber Dilancarkan
Gencatan Senjata Pecah di Gaza, 82 Tewas dan 200 Tahanan Dibebaskan Israel

Berita Terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 18:52 WITA

Muhsin Hendricks, Imam Pembela LGBTQ+ Tewas Ditembak

Sabtu, 15 Februari 2025 - 02:36 WITA

Trump PHK Ribuan Pegawai Pemerintahan AS Demi Efisiensi Anggaran

Rabu, 12 Februari 2025 - 01:08 WITA

Saham Tesla Merosot, Kekayaan Elon Musk Lenyap Ratusan Miliar Dolar

Jumat, 7 Februari 2025 - 16:58 WITA

Viral, Rakyat Suriah Bongkar Neraka Penyiksaan Rezim Diktator Bashar Al Assad

Minggu, 2 Februari 2025 - 10:56 WITA

Salwan Momika Pembakar Al-Qur’an Tewas, Netizen : Terkutuklah Kau Jahanam

Berita Terbaru

Coretan Dinding Tagar #AdiliJokowi Semakin Menguat

Nasional

Rakyat Muak, Coretan #AdiliJokowi Tembus Setiap Dinding Kota

Senin, 17 Feb 2025 - 21:16 WITA