KPK Melempem Periksa Bobby, Mahfud: Ini Lembaga Boneka, Titipan Siapa?

Sabtu, 12 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto kolase : Bobby Nasution dan KPK

Foto kolase : Bobby Nasution dan KPK

ZonaFaktualNews.com – Ketegasan KPK kembali dipertanyakan. Kali ini, publik menyorot lembaga antirasuah tersebut yang dinilai “melempem” dalam menyikapi dugaan keterlibatan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, dalam kasus korupsi proyek pengadaan jalan senilai ratusan miliar rupiah di wilayahnya.

Meski kasus ini terbongkar lewat operasi tangkap tangan (OTT) dan sejumlah pejabat Dinas PUPR telah dijadikan tersangka, hingga kini nama Bobby belum juga dipanggil. Padahal, ia merupakan kepala daerah yang memiliki peran strategis dalam pengawasan proyek.

Menanggapi hal ini, mantan Menko Polhukam Mahfud MD angkat bicara dengan nada tajam. Ia menyindir keras kinerja KPK yang menurutnya tak lagi independen dan kehilangan keberanian.

“KPK sekarang ini seperti lembaga boneka. Dulu disoraki publik karena keberaniannya, sekarang malah publik pindah ke Kejaksaan Agung. Sudah nggak ada nyali,” kata Mahfud, Jumat (11/7/2025).

Mahfud bahkan mempertanyakan siapa yang sesungguhnya mengendalikan KPK saat ini.

Menurutnya, lembaga itu tampak selektif dalam menentukan siapa yang layak diperiksa dan siapa yang dilindungi.

“Saya tidak bilang Bobby-nya ya, tapi melihat cara KPK bekerja sekarang, ini seperti lembaga titipan. Titipan siapa? Itu yang harus dijawab,” sindir Mahfud.

Ia juga menilai kecil kemungkinan Bobby akan diperiksa, mengingat posisinya sebagai menantu Presiden Joko Widodo.

BACA JUGA :  Dugaan Nepotisme, Jokowi, Anwar, Gibran dan Kaesang Dilaporkan ke KPK

“Mungkin saya salah, tapi agak sulit membayangkan KPK akan memanggil atau menersangkakan Bobby,” ujar Mahfud.

Meski Bobby kerap menyatakan siap hadir jika dipanggil, Mahfud menyebut pernyataan itu hanya formalitas.

“Itu jawaban standar, semua pejabat pasti bilang begitu. Tapi berani dipanggil dan benar-benar dipanggil itu dua hal berbeda,” tegasnya.

Mahfud lantas mendorong KPK untuk membuktikan bahwa mereka masih punya keberanian.

“Kalau memang ada keterkaitan, ya panggil. Jangan cuma berani ke rakyat kecil,” ucapnya.

Pihak KPK sendiri, lewat Ketua Setyo Budiyanto, menegaskan bahwa penyidik tidak akan memanggil seseorang tanpa bukti kuat.

BACA JUGA :  Buru Harun Masiku, KPK Minta Bantuan kepada Masyarakat

“Kami tidak bekerja berdasarkan opini publik. Jika ada indikasi yang mengarah ke Bobby, tentu akan kami proses. Tapi kami tidak akan mencari-cari,” kata Setyo.

Sejauh ini, KPK telah menetapkan lima tersangka, di antaranya mantan Kepala Dinas PUPR Sumut Topan Obaja Putra Ginting dan dua kontraktor swasta.

Dalam penggeledahan, KPK menemukan uang tunai Rp 2,8 miliar dan dua pucuk senjata api, serta dugaan pengaturan pemenang lelang proyek jalan senilai Rp 231,8 miliar.

“Kalau KPK mau pulihkan kepercayaan rakyat, inilah saatnya. Jangan terus jadi boneka kekuasaan,” tutup Mahfud.

Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok

Berita Terkait

Forbina Minta Pemerintah Terapkan Kebijakan Bagi Hasil Sawit di Luar Pajak dan CSR
JK Ngamuk! Lahan 16,4 Hektare Miliknya di Makassar Dirampok Mafia Tanah
Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit
Walhi Soroti Ketertutupan Medco, Dana CSR di Aceh Timur Diduga Tak Tepat Sasaran
ASN di Jeneponto Ribut dengan Polisi di Tempat Karaoke, Gara-gara LC dan Miras
Supermoon Terbesar 2025 Terjadi Malam Ini, Disusul Kilatan Meteor di Langit Nusantara
Objek Misterius 3I/Atlas Bikin Heboh, Ramalan Baba Vanga Soal Alien Kembali Disorot
4 Hari Hilang, Bilqis di Makassar Terekam CCTV Bersama Perempuan Rambut Pirang

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 20:57 WITA

Forbina Minta Pemerintah Terapkan Kebijakan Bagi Hasil Sawit di Luar Pajak dan CSR

Kamis, 6 November 2025 - 11:12 WITA

JK Ngamuk! Lahan 16,4 Hektare Miliknya di Makassar Dirampok Mafia Tanah

Kamis, 6 November 2025 - 09:47 WITA

Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit

Rabu, 5 November 2025 - 22:17 WITA

Walhi Soroti Ketertutupan Medco, Dana CSR di Aceh Timur Diduga Tak Tepat Sasaran

Rabu, 5 November 2025 - 21:42 WITA

ASN di Jeneponto Ribut dengan Polisi di Tempat Karaoke, Gara-gara LC dan Miras

Berita Terbaru