Kematian Arya Masih Jadi Misteri, Dokter Jiwa: Banyak Kejanggalan Tak Terjawab

Kamis, 31 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Polda Metro Jaya saat konferensi pers di Jakarta, Selasa 29 Juli 2029.

Polda Metro Jaya saat konferensi pers di Jakarta, Selasa 29 Juli 2029.

Zonafaktualnews.com – Penyidik Polri di Polda Metro Jaya mengungkapkan penyelidikan kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan belum dihentikan.

Meskipun diketahui sejauh ini polisi belum menemukan adanya unsur tindak pidana, yang dapat menjerat seseorang atau pelaku.

“Sementara belum (dihentikan/SP3),” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa 29 Juli 2029.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dijelaskan Wira tim penyelidik masih membuka ruang jika ada masukan atau temuan baru dari pihak lain terkait kasus kematian Arya tersebut.

“Sementara kami tetap akan menerima masukan apabila ada informasi, kami tetap tampung,” ujarnya.

BACA JUGA :  Siswi SD di Banggai Dicabuli Pacar Lalu Dijual ke 6 Pria Hidung Belang

Sementara itu Psikiater dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Mintarsih A. Latief Sp.KJ menanggapi diantara berbagai pertanyaan publik mengenal kejanggalan tewasnya diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan.

“Menjadi hal yang wajar berbagai pertanyaan masyarakat, karena kondisi korban Arya Daru itu ditemukan meninggal dengan wajah kepala dilakban seperti itu,” ujar Mintarsih kepada wartawan di Jakarta, Rabu 30 Juli 2025

Diterangkan oleh dokter jiwa itu, penampilan dan mimik muka yang tampak di CCTV saat berjalan di lorong tidak menunjukkan mimik muka ataupun cara jalan dari seseorang yang akan melakukan bunuh diri.

BACA JUGA :  Polda Sulsel Ungkap Kasus Pembunuhan dan TPPO di Luwu Timur

Apabila memang hasil penyelidikan kepolisian menerangkan telah terjadi pembunuhan, maka tentunya pelaku adalah seorang profesional yang mungkin dilakukan agar suatu rahasia tidak terbongkar dalam tugasnya dalam pemberantasan TPPO yang melibatkan mafia besar yang disinyalir berada di Indonesia maupun di luar negeri, yang mungkin sulit diungkap, atau berbahaya bagi yang berani mengungkap atau hal yang terkait kekuasaan mafia.

Mengenai beredarnya informasi dugaan pembunuhan berencana, menurut Mintarsih hal itu juga perlu didalami, mengingat pekerjaan sebagai diplomat juga merupakan pekerjaan yang tidak mudah dan sangat mungkin, ada rahasia yang dilakukan mafia didalam maupun diluar negeri yang diketahuinya.

BACA JUGA :  Polda Sulsel Bongkar Sindikat Perdagangan Orang, Ada Pejabat Imigrasi

“Sebab ini juga akan memasuki satu bulan lamanya penyelidikan (polisi), yaa dilihat yang tampak sulit.  ya, apa pelaku masuk melalui plafon atau bagaimana? Sementara akses (pintu) tidak rusak,” ungkap Mintarsih.

“Sehingga kepolisian perlu untuk mendalami, bukankah banyak juga pekerjaan atau suatu kasus dimana polisi terbantu oleh informasi dari masyarakat,” pungkas Mintarsih.

Sementara itu Anggota Komisi I DPR RI Junico Siahaan mengatakan menjadi hal janggal jika disebut bunuh diri.

“Tentu ada penolakan (dari diri Arya) ada respon. Tapi kita tidak berspekulasi ya, kita tunggu hasil penyelidikan polisi,” ujar Nico.

Berita Terkait

Forbina Minta Pemerintah Terapkan Kebijakan Bagi Hasil Sawit di Luar Pajak dan CSR
JK Ngamuk! Lahan 16,4 Hektare Miliknya di Makassar Dirampok Mafia Tanah
Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit
Walhi Soroti Ketertutupan Medco, Dana CSR di Aceh Timur Diduga Tak Tepat Sasaran
ASN di Jeneponto Ribut dengan Polisi di Tempat Karaoke, Gara-gara LC dan Miras
Supermoon Terbesar 2025 Terjadi Malam Ini, Disusul Kilatan Meteor di Langit Nusantara
Objek Misterius 3I/Atlas Bikin Heboh, Ramalan Baba Vanga Soal Alien Kembali Disorot
4 Hari Hilang, Bilqis di Makassar Terekam CCTV Bersama Perempuan Rambut Pirang

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 20:57 WITA

Forbina Minta Pemerintah Terapkan Kebijakan Bagi Hasil Sawit di Luar Pajak dan CSR

Kamis, 6 November 2025 - 11:12 WITA

JK Ngamuk! Lahan 16,4 Hektare Miliknya di Makassar Dirampok Mafia Tanah

Kamis, 6 November 2025 - 09:47 WITA

Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit

Rabu, 5 November 2025 - 22:17 WITA

Walhi Soroti Ketertutupan Medco, Dana CSR di Aceh Timur Diduga Tak Tepat Sasaran

Rabu, 5 November 2025 - 21:42 WITA

ASN di Jeneponto Ribut dengan Polisi di Tempat Karaoke, Gara-gara LC dan Miras

Berita Terbaru