Zonafaktualnews.com – Jenazah korban tenggelam diangkut menggunakan sepeda motor viral di media sosial. Pelayanan Puskesmas Cempae, Parepare dikecam oleh warganet.
Kejadian ini terjadi pada Senin (23/9/2024), ketika keluarga korban memutuskan untuk membawa pulang jenazah menggunakan sepeda motor karena diduga tidak adanya ambulans yang tersedia.
Video ini dengan cepat menyebar di berbagai platform, termasuk Instagram, dan memancing kritik tajam terhadap pelayanan kesehatan setempat.
Dalam video yang dibagikan oleh akun Instagram @parepareinfo, terlihat jenazah dibonceng di atas sepeda motor, sebuah pemandangan yang membuat banyak warganet geram.
“Rip Kemanusiaan! Jenazah dibawa pakai motor padahal ada ambulans! Tolong perbaiki lagi pelayanan Puskesmas Cempae, sudah banyak keluhan masyarakat tentang hal ini!” tulis keterangan di video tersebut.
Unggahan tersebut memicu ratusan komentar warganet yang juga melontarkan keluhan serupa terhadap Puskesmas Cempae.
Seorang pengguna Instagram, @yuldee_, berbagi pengalaman pribadinya yang menyebut bahwa layanan di puskesmas tersebut sering tidak sigap.
“Sering masuk UGD, tapi perawatnya tidak ada di tempat. Harus teriak-teriak dulu baru pegawainya datang,” tulisnya, mengisyaratkan lemahnya respons tenaga medis di puskesmas itu.
Kritikan lain juga datang dari pengguna @kayywdr yang mengungkapkan rasa kecewanya terhadap pelayanan di Puskesmas Cempae.
“Puskesmas dengan pelayanan buruk! Sepupuku meninggal dua tahun lalu karena kelalaian di sana. Bulan lalu, sepupuku juga butuh tindakan cepat tapi tidak ada respons. Miris banget!” ungkapnya dengan penuh kekecewaan.
Penjelasan Puskesmas Cempae
Kepala Puskesmas Cempae, Muhammad Jufri, memberikan klarifikasi terkait insiden ini.
Menurutnya, insiden tersebut disebabkan oleh kesalahpahaman antara pihak keluarga korban dan staf puskesmas.
“Korban meninggal sekitar pukul 15.30 WITA dan langsung dibawa ke UGD Puskesmas Cempae. Setelah dokter memastikan korban telah meninggal, kami segera menghubungi call center untuk mengirimkan ambulans,” jelas Jufri pada Selasa (24/9/2024).
Namun, karena keluarga korban merasa ambulans terlalu lama datang, mereka akhirnya memutuskan untuk membawa jenazah sendiri menggunakan sepeda motor.
“Keluarga korban tidak sabar menunggu dan mengambil jenazah sendiri. Padahal, ambulans tiba hanya beberapa menit setelah jenazah dibawa pulang,” tambahnya.
Upaya Mediasi
Sebagai langkah responsif, Lurah Watang Soreang, Hikmayani Sulaeman, bersama pihak Puskesmas Cempae telah mendatangi rumah duka untuk meminta maaf dan memberikan penjelasan.
“Kami sudah bertemu dengan keluarga korban untuk memberi penjelasan dan meminta maaf. Alhamdulillah, mereka sudah memahami bahwa ini hanya kesalahpahaman,” kata Hikmayani.
Ia juga menjelaskan bahwa jarak antara rumah korban dan Puskesmas Cempae hanya sekitar 100 meter, sehingga pihak keluarga memilih untuk membawa jenazah menggunakan sepeda motor daripada menunggu ambulans yang mungkin memakan waktu lebih lama.
Meski insiden ini telah dijelaskan sebagai kesalahpahaman, kejadian tersebut menyoroti pentingnya perbaikan layanan kesehatan di Puskesmas Cempae terutama dalam situasi darurat.
Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di Google News