Zonafaktualnews.com – Ucapan Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto menuai hujatan dari netizen di Indonesia.
Pasalnya, video ucapan Prabowo tersebut yang menyebut Ndasmu Etik beredar luas di media sosial, Sabtu (16/12/2023).
Dalam Kamus Bahasa Jawa – Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1993), kata ndasmu berasal dari kata dasar endhas yang artinya “kepala”.
Kata endhas termasuk dalam bahasa Jawa Krama Ngoko atau tingkatan yang paling kasar.
Kata endhas biasanya dipakai sebagai umpatan, atau bisa juga ditujukan untuk hewan, misalnya endhas pitik (kepala ayam), endhas kebo (kepala kerbau), dan seterusnya.
Penyebutan Ndasmu Etik itu digunakan oleh Prabowo dalam Rakornas Gerindra di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
“Bagaimana perasaan Mas Prabowo? Soal etik, etik, etik. Ndasmu etik!” kata Prabowo di depan para kader Gerindra dalam video yang viral pada acara internal yang tertutup untuk media itu.
Merespons video ucapan tersebut, Dahnil Anzar Simanjuntak selaku Juru Bicara Prabowo Subianto beralasan bahwa kata-kata itu hanya merupakan candaan semata.
“Pak Prabowo senang bercanda, itu bercandaan Pak Prabowo ke kader-kader Gerindra, 1000 persen bercanda,” ujar Dahnil Anzar Simanjuntak, Sabtu (16/12/2023).
Putusan MK dan MKMK juga sempat menjadi hal yang disinggung dalam Debat perdana Capres 2024 pada Selasa (12/12/2023).
Namun, Dahnil menegaskan bahwa hubungan Prabowo dengan dua capres lainnya, yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, tetap terjalin baik.
“Pak Prabowo hubungannya dengan Pak Ganjar baik, dengan Pak Anies baik. Bercanda ke sesama sahabat,” kata Dahnil Anzar.
Prabowo Subianto sebenarnya bukan sekali ini saja menyebut kata endhas dalam pernyataannya.
Jelang Pilpres 2019 silam, Prabowo juga menggunakan kata serupa untuk menyindir rival politiknya dalam persaingan capres kala itu, yakni Jokowi.
Sementara itu, Netizen di media sosial X Twitter menghujat ucapan Prabowo yang dianggap tak pantas menjadi pemimpin.
“Capres kasar, bercanda saja kata-katanya kasarnya apalagi kalau serius,” ujar salah satu netizen.
“Andre Rosiade bukan orang Jawa. Belum pernah saya dengar orang Jawa bilang Ndasmu cuma candaan. Itu sangat-sangat kasar. Preman sekalipun akan berpikir 2 kali jika bilang ke seseorang Nfasmu. Paham Andre?,” kata netizen lainnya
“Endas (kepala) bagi konteks suku Jawa, sebutan yang kasar. Terkesan diucapkan dengan amarah, dan biasanya juga terkesan ‘merendahkan’. Jadi memang sulit untuk dikatakan itu sebagai ‘guyonan’ (bercandaan),” timpal netizen lainnya
“Saya Jawa dan memang kata Ndasmu itu kasar banget apalagi di ucapkan oleh capres. Luar biasa tidak beretikanya,” ujar seorang netizen lainnya
“Saya orang jawa, ungkapan seperti itu sangat kasar, gak sopan dan tak sepantasnya diucapkan oleh orang terhormat di forum seperti itu, meskipun itu internal,” kata netizen
“Kalau kata “endas” itu untuk menyebut kepala binatang kalau sebutan untuk kepala orang itu “Sirah” apa yang dikata pak Prabowo itu umpatan yang sangat kasar buat orang Jawa,” sebut netizen
“Berguraunya capres seperti itu. Apa iya presiden kita guyon terus? Sudahlah kita pindah pilihan saja,” pungkas netizen lainnya
Editor : Id Amor