Kabinet Gemuk Prabowo Berpotensi Kuras APBN 2025

Rabu, 16 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden terpilih Prabowo Subianto (Ist)

i

Presiden terpilih Prabowo Subianto (Ist)

Zonafaktualnews.com – Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil 106 calon menteri, wakil menteri, dan kepala badan untuk kabinet barunya di kediamannya di Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan.

Pertemuan yang berlangsung selama dua hari ini mengindikasikan kemungkinan penambahan jumlah kementerian di pemerintahan Prabowo, yang dikabarkan mencapai 46 kementerian—melampaui jumlah kementerian di pemerintahan sebelumnya.

Rizal Taufikurahman, Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef, menilai bahwa penambahan ini berpotensi meningkatkan beban APBN.

ADVERTISEMENT

Klik untuk Hubungi via WhatsApp

Klik gambar untuk terhubung ke WhatsApp

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kabinet yang lebih besar akan membutuhkan lebih banyak anggaran untuk mendukung operasional kementerian baru, termasuk biaya pegawai dan program-programnya.

BACA JUGA :  Cak Imin Slepet Pesan Luhut ke Prabowo Soal Sebutan Orang Toxic

Menurut Rizal, kenaikan ini bisa mencapai 12 kementerian tambahan dari yang ada saat ini.

“Jika benar terjadi penambahan, ini akan menambah beban fiskal dan berpotensi menguras APBN kita. Belanja rutin, terutama belanja pegawai, akan meningkat seiring dengan bertambahnya kementerian,” ujar Rizal dalam diskusi publik bertema ‘Koalisi Gemuk dan Antisipasi Kebocoran Anggaran’ pada Rabu (16/10/2024).

Lebih lanjut, Rizal menjelaskan bahwa APBN 2024 dan 2025 dirancang berdasarkan asumsi jumlah kementerian yang ada saat ini, yaitu 34.

BACA JUGA :  Nasib Gibran di Ujung Tanduk, Gugatan PDIP di PTUN Jadi Penentu Pelantikan

Jika jumlah kementerian bertambah, pemerintah harus menyesuaikan alokasi anggaran dan melakukan sinkronisasi antara kementerian baru dan lama, yang tentu membutuhkan waktu dan biaya tambahan.

Selain itu, Rizal memperingatkan bahwa kabinet gemuk yang berisi tokoh partai berpotensi meningkatkan risiko korupsi dan penyalahgunaan dana APBN untuk kepentingan pribadi atau partai politik.

Oleh karena itu, menurutnya, Prabowo harus bersikap tegas dalam menindak para menteri atau pejabat yang terbukti terlibat dalam praktik korupsi.

BACA JUGA :  Ganjar Sindir 13 Orang Hilang, Prabowo: Itu Tendensius Pak

“Presiden harus memiliki kekuatan penuh untuk menindak tegas siapapun di kabinet yang terbukti melakukan korupsi atau memainkan anggaran APBN. Lembaga hukum yang berwenang harus difungsikan dengan baik untuk mengawasi hal ini,” tegas Rizal.

Jika penambahan kementerian ini benar terjadi, pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo harus menghadapi tantangan besar dalam mengelola anggaran negara secara efektif dan transparan, agar tidak terjadi kebocoran anggaran yang merugikan rakyat.

 

Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di Google News

Berita Terkait

Aplikasi Byond BSI Error, Nasabah Keluhkan Gangguan Transaksi
Mencurigakan! Kantor ATR/BPN Terbakar Usai Kasus Pagar Laut Viral, Hilangkan Jejak?
Anggaran IKN Disetop, Jokowi: Jangan Tarik-tarik Saya
Kejagung Tahan Anak Buah Sri Mulyani Terkait Kasus Korupsi Jiwasraya
Jokowi Dulu Ledek Hambalang, Kini Giliran IKN yang Kena Karma Mangkrak
MUI Haramkan Orang Kaya Pakai Gas 3 Kg dan Pertalite
Dituding Memeras dan Mencemarkan Nama Baik, Nikita Mirzani dan dr Oky Buka Suara
KPK Sita 11 Mobil dari Rumah Ketum PP Japto Soerjosoemarno

Berita Terkait

Selasa, 11 Februari 2025 - 00:07 WITA

Aplikasi Byond BSI Error, Nasabah Keluhkan Gangguan Transaksi

Minggu, 9 Februari 2025 - 15:21 WITA

Mencurigakan! Kantor ATR/BPN Terbakar Usai Kasus Pagar Laut Viral, Hilangkan Jejak?

Minggu, 9 Februari 2025 - 14:28 WITA

Anggaran IKN Disetop, Jokowi: Jangan Tarik-tarik Saya

Sabtu, 8 Februari 2025 - 01:40 WITA

Kejagung Tahan Anak Buah Sri Mulyani Terkait Kasus Korupsi Jiwasraya

Sabtu, 8 Februari 2025 - 01:07 WITA

Jokowi Dulu Ledek Hambalang, Kini Giliran IKN yang Kena Karma Mangkrak

Berita Terbaru

Aplikasi Byond BSI Error (Tangkapan Layar)

Nasional

Aplikasi Byond BSI Error, Nasabah Keluhkan Gangguan Transaksi

Selasa, 11 Feb 2025 - 00:07 WITA