Harga Beras Mencekik Leher, Pemerintah Gagal dan Banyak Utang

Senin, 4 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Kolase, Harga Beras Mencekik Leher dan Jokowi

Foto Kolase, Harga Beras Mencekik Leher dan Jokowi

Zonafaktualnews.com – Kenaikan harga terjadi pada komoditas beras, kedelai biji kering, bawang, daging sapi, hingga minyak goreng.

Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Senin (4/3/2924), harga beras premium naik 2,67 % menjadi Rp 16.900 per kilogram.

Sementara untuk harga bawang merah naik sebesar 8,75 % menjadi Rp 36.770 per kilogram dan bawang putih naik 6,79 % menjadi Rp 41.670 per kilogram.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Harga kedelai biji kering impor melonjak signifikan sebesar 8,84 % menjadi Rp14.410 per kilogram.

Selanjutnya, harga daging sapi murni naik 1,81% ke level Rp136.960 per kilogram. Produk unggas seperti daging ayam ras dan telur ayam ras terkerek naik masing-masing sebesar 8,11% dan 7,97%.

Dengan demikian, harga daging ayam ras dipatok di level Rp40.280 per kilogram dan telur ayam ras Rp33.310 per kilogram.

BACA JUGA :  Impor Beras Gagal Tekan Harga, Indikasi Korupsi Rp 3 Triliun Jadi Sorotan

Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas lainnya. Harga gula konsumsi naik 3,33% menjadi Rp18.300 per kilogram.

Harga minyak goreng kemasan sederhana naik 8,47 % menjadi Rp 19.080 per liter dan minyak goreng curah naik tipis 1,48% menjadi Rp15.780 per liter.

Harga tepung terigu curah naik signifikan sebesar 10,40% menjadi Rp11.680 per kilogram dan tepung terigu kemasan noncurah naik 9,21% menjadi Rp14.700 per kilogram.

Kemudian, harga jagung di tingkat peternak melambung tinggi. Pagi ini, harga jagung di tingkat petani melonjak sebesar 14,67% menjadi Rp9.850 per kilogram.

Harga garam halus naik 11,22 % menjadi Rp12.890 per kilogram. Beberapa jenis ikan seperti ikan kembung dan ikan bandeng juga mengalami kenaikan harga 7,17 % menjadi Rp40.340 per kilogram dan ikan bandeng naik 8,35 % menjadi Rp 36.730 per kilogram.

Merespon hal tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak menilai,  Presiden Jokow  gagal mencapai swasembada pangan, khususnya beras.

BACA JUGA :  Pertamina Dituntut Tanggung Jawab, Nasib Pengusaha Pertashop di Sulsel Tercekik

“Pemerintah jelas tidak berhasil mengurus produksi beras di dalam negeri. Bukannya swasembada, kita malah semakin bergantung pada impor,” ujar Amin

Gejala penurunan produksi sudah terlihat sejak awal 2023 lalu. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan iklim, kelangkaan dan kenaikan harga pupuk, serta biaya produksi yang tinggi akibat dampak kenaikan harga BBM.

“Seharusnya hal ini bisa dicegah. Namun, ironisnya, pemerintah berencana mengimpor beras sebanyak 3,6 juta ton tahun ini, yang berdampak pada harga jual gabah petani yang anjlok,” ujar Amin.

Politikus PKS itu juga tidak sepakat dengan pernyataan Presiden Jokowi bahwa harga beras sudah turun. Menurut pengamatan di lapangan, harga beras masih tinggi.

“Hanya ada penurunan harga saat Bulog melakukan operasi. Tapi itu pun sangat terbatas,” tandas Amin.

BACA JUGA :  Rizal Ramli Sebut Jokowi Gagal : Tampang Merakyat, Hati Oligarki

Selain Kenaikan harga yang terjadi pada komoditas tersebut Ketua Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Keuangan Negara (LPEKN), Sasmito Hadinegoro menilai agenda ekonomi yang dijanjikan Jokowi, banyak yang meleset. Paling mencolok adalah soal utang.

“Terbukti, hampir 10 tahun Jokowi memerintah, fundamental ekonomi negara menjadi rapuh. Karena, ekonomi dibangun dengan utang. Lantaran menggunung utang pemerintahan saat ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah dilabeli ratu utang,” kata Sasmito,

Kata Sasmito, tumpukan utang era Jokowi bak bom waktu bagi pemerintahan Indonesia di masa depan. Menggunungnya utang saat ini, dipicu tata kelola keuangan negara yang amburadul.

Kendati demikian, berdasarkan catatan Menteri Keuangan Sri Mulyani utang Pemerintah hingga akhir 2023 tembus Rp 8.114 triliun.

 

 

Editor : Id Amor

Berita Terkait

Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit
CEO BPI Danantara Bongkar Rekayasa “Makeup” Laporan Keuangan di Sejumlah BUMN
Mengintip 15 Kas Pemda dengan Dana Triliunan Mengendap, Modus Bunga Deposito?
Purbaya Tolak APBN Jadi “Tumbal” Utang Proyek Kereta Cepat Warisan Jokowi
Modal Asing Kabur Rp14,24 Triliun Usai Prabowo Ganti Menkeu Sri Mulyani
IHSG Terjun Bebas Usai Sri Mulyani Tersingkir dari Kabinet Merah Putih Prabowo
Utang Pemerintah Tembus Rp9.107 Triliun, Sri Mulyani Gagal Kelola Fiskal
BBCA Nyungsep Rp225 Disapu “Tsunami”, Isu Patgulipat Akuisisi Djarum Group

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 09:47 WITA

Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit

Minggu, 26 Oktober 2025 - 10:36 WITA

CEO BPI Danantara Bongkar Rekayasa “Makeup” Laporan Keuangan di Sejumlah BUMN

Rabu, 22 Oktober 2025 - 22:34 WITA

Mengintip 15 Kas Pemda dengan Dana Triliunan Mengendap, Modus Bunga Deposito?

Senin, 13 Oktober 2025 - 22:26 WITA

Purbaya Tolak APBN Jadi “Tumbal” Utang Proyek Kereta Cepat Warisan Jokowi

Sabtu, 13 September 2025 - 13:07 WITA

Modal Asing Kabur Rp14,24 Triliun Usai Prabowo Ganti Menkeu Sri Mulyani

Berita Terbaru