Zonafaktualnews.com – Seorang pengantin baru di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, tewas diduga menjadi korban pembunuhan.
Dia ditemukan dengan kondisi bersimbah darah dalam parit di tengah kebun warga Jalan Rawasari, Kelurahan Air Putih, Selasa lalu
Penemuan mayat itu sontak menggemparkan warga Samarinda Ulu. Korban diketahui bernama Syahrani (37) yang baru menikah dengan perempuan berinisial MA secara siri, Senin lalu
Kronologi bermula saat warga bernama Ali menemukan mayat korban dalam kondisi mengenaskan pukul 07.00 Wita.
Dia lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Samarinda Ulu.
Mendapat laporan warga, tim Inafis Polresta Samarinda mengevakuasi mayat ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda untuk autopsi dan melakukan olah TKP.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli menyebutkan, korban tewas akibat dianiaya.
Hasil pemeriksaan ditemukan ada 11 luka tusukan pada tubuh korban.
“Ada 11 luka tikaman di tubuh korban terdapat di bagian dada, perut dan pinggang. Rata-rata di situ lukanya,” katanya, Rabu (29/3/2023).
Hasil pemeriksaan saksi-saksi dan istri korban, Syahrani sempat terlibat cekcok dengan mantan suami istri sirinya.
“Dari penyelidikan, saat pernikahan, mantan suaminya (istri korban) itu ada datang dan ada cekcok,” bebernya
Meski kuat dugaan bahwa sebab kematian korban karena adanya cekcok tersebut, namun hingga saat ini polisi masih terus menyelidiki lebih lanjut.
“Karena saat kejadian itu enggak ada saksi jadi kami belum berani menyebutkan kalau mantan suami dari istrinya yang melakukan,” tambahnya.
Kepolisian sendiri telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan sejumlah saksi, termasuk istri korban.
“Memang saat di lokasi kita tidak menemukan barang bukti dan tidak ada saksi mata, tapi keterangan dari kerabat korban sudah kita mintai keterangan,” ungkapnya
Sementara mantan suami istri korban, yang diduga kuat terlibat dari kematian Sahrani kini sedang dicari keberadaannya.
“Iya kita masih cari mantan suami dari istri korban ini untuk dimintai keterangannya,” pungkasnya.
Editor : Tika