Zonafaktualnews.com – Warga Palestina menolak seruan Israel untuk meninggalkan wilayah di Jalur Gaza.
Ribuan massa Palestina yang bergerak ke jalan menyatakan siap mati pasca rombongan pengungsi dibombardir militer Israel.
“Kami siap mati, kami siap hadapi Israel,” teriak para warga Palestina
Pasalnya, seruan Israel tersebut dianggap hanya propoganda palsu, agar para pengungsi segera meninggal rumah mereka.
Propoganda palsu Israel terbukti usai pernyataan negara zionis ini memberikan keselamatan bagi warga sipil dan anak-anak.
Namun pada kenyataannya, seruan untuk mengungsi tersebut hanyalah jebakan Israel untuk membombardir warga Gaza.
Akibat dari propoganda Israel tersebut, sebanyak 60 warga Gaza dilaporkan tewas dibom saat mereka mengungsi.
Yesterday the Israeli occupation urged the residents of Gaza to move to the southern & central areas of the Strip
We evacuated along with hundreds of people
A few hours later, an Israeli airstrike bombed those evacuating, near the place where I’m staying, killing around 60 pple pic.twitter.com/9zB1rIFjfI
— Maha Hussaini (@MahaGaza) October 14, 2023
Kabar tersebut disampaikan oleh seorang jurnalis Gaza bernama Maha Hussaini melalui akun X Twitter @MahaGaza
“Kemarin pendudukan Israel mendesak penduduk Gaza untuk pindah ke wilayah selatan dan tengah Jalur Gaza. Kami mengungsi bersama ratusan orang,
Beberapa jam kemudian, serangan udara Israel membom mereka yang mengungsi, di dekat tempat saya tinggal, menewaskan sekitar 60 orang,” kata Maha Hussaini lewat unggahan videonya yang dilihat media ini pada Minggu (15/10/2023)
Sementara informasi lain menyebutkan, jumlah warga Gaza Palestina yang menjadi korban pengeboman saat berpindah ke Selatan disebutkan sebanyak 70 orang meninggal dunia dan lebih dari 150 orang terluka.
Sesaat sebelum sebelum pengeboman terhadap kendaraan yg membawa warga Gaza Palestina berpindah ke Selatan. 70 orang meninggal dunia dan lebih dari 150 orang terluka. https://t.co/jahvGwk13I
— Azzam Mujahid Izzulhaq (@AzzamIzzulhaq) October 14, 2023
Sebelumnya, Kepala kantor media pemerintah Hamas, Salama Marouf, meminta kepada warga Gaza untuk menolak seruan Israel tersebut
Sebab kata Salama Marouf bahwa peringatan relokasi dan evakuasi itu adalah upaya Israel untuk menyiarkan dan menyebarkan propaganda palsu.
Tujuan propaganda palsu itu, menurut Marouf, bertujuan untuk menaburkan kebingungan di antara warga Palestina.
“Kami mendesak warga kami untuk tidak terlibat dalam upaya ini,” ujar Marouf.
Editor : Id Amor