Jokowi Pemimpin Butut

Rabu, 7 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Momen Jokowi saat lagi santai (Foto Istimewa)

Momen Jokowi saat lagi santai (Foto Istimewa)

Rasanya di antara Presiden yang pernah memimpin Indinesia, Jokowi adalah pemimpin yang paling butut.

Penambahan 5 tahun periode kedua dikira akan mampu memperbaiki bututnya kepemimpinan di periode pertama, akan tetapi ternyata tambah parah.

Pengikutnya termobilisasi dalam kebodohan kolektif. Indonesia ditakdirkan punya pemimpin dan pengikut yang butut. 10 tahun, bro.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seperti memakai topi dan sepatu butut yang tidak elok dipandang begitulah kondisinya.

Birokrasi korup

Di bawah rezim Jokowi korupsi merajalela dari atas ke bawah, dari Menteri hingga Kepala Desa.

Terbilang 6 (enam) Menteri satu Wakil Menteri dihukum pidana korupsi. Kasus menguap seperti TPPU 376 triliun dan 271 triliun korupsi timah. Korupsi hanya dianggap seperti mencuri kaos oblong.

Utang numpuk.

Bulan April utang kita Rp. 6.521 trilyun kini bulan juli 2024 meningkat menjadi Rp. 8.353 triliun. Di masa pemerintahan SBY utang hanya Rp. 2.608 trilyun.

BACA JUGA :  Jokowi Dituding Berupaya Kudeta Senyap Prabowo dan Ambil Alih Kendali TNI

Luar biasa Jokowi “sederhana” ini meroketkan utang melalui proye-proyek hawa nafsu. Di samping korupsi, pemborosan anggaran juga sangat kasat mata.

Tukang bohong.

Sejak mobil Esemka, 11 ribu triliun di kantong, tidak impor, kabinet ramping, tidak naik BBM, tidak bagi-bagi kursi hingga berani bohong ke Putin soal pesan Ukraina menyebabkan predikat yang diberikan adalah  “The King of Lip Service”.

Gambaran dari profil sebagai pendusta. Begitu juga ijazah sekolah dan kuliahnya diduga palsu.

Ujungnya keluarga.

Ujung masa jabatan justru mementingkan keluarga. Anak mantu “direkrut” sebagai penerus tanpa rasa malu.

Nepotisme yang dilarang UU No 28 tahun 1999 dilabrak habis. Nepotisme itu kriminal tapi dilahap seperti makan siang gratis.

Jokowi “Godfather” memang membangun dinasti dan menginjak-injak demokrasi.

BACA JUGA :  Harga Beras Mencekik Leher, Pemerintah Gagal dan Banyak Utang

Tiongkok andalannya.

China bukan hanya uang yang ditanam tetapi orang yang di tampung dan diselundupkan. Orang China atau Tiongkok  tamu yang justru bertahap menjadi tuan rumah.

Jahat sekali Jokowi itu, sudah WNI keturunan China banyak berkeliaran ditambah kini China baru yang diimpor. Pribumi semakin tersedak dan terdesak.

BUTUT adalah wajah dari kinerja 10 tahun Jokowi memerintah. Tempo menyebut Nawadosa.

Lalu dengan air mata buaya ia minta maaf atas kesalahan sebagai manusia. Banyak warga nyinyir menyudutkan bahwa itu bukan kesalahan tetapi kejahatan.

Artinya tidak bisa dimaafkan. Lagi pula meminta maaf tanpa didasarkan pada penyesalan adalah kepalsuan.

Saat minta maaf Jokowi mengklaim bahwa itu kesalahan sebagai manusia, akan tetapi saat melakukan kejahatan perilakunya seperti binatang. Anjing yang serakah, babi yang tidak peduli, ular yang menipu, kodok yang menendang dan naga yang melilit garuda.

BACA JUGA :  Ganjar Singgung KKN di KPU, Kubu Prabowo Kepanasan

Manusia itu telah menghalalkan segala cara. Gemar memukul dan lari-lari atau “hit and run”. Pengkhianat, pengecut dan munafik. Agama tidak dijadikan sebagai pedoman, komunis kah ?

Jokowi pasti menepis dirinya komunis apalagi PKI meski banyak yang mempertanyakan identitas asli dirinya.

Kebijakan yang menyengsarakan dan memiskinkan rakyat merupakan indikasi moral ideologi dan konstitusi yang rendah.

Hukum tidak ditempatkan sebagai sarana penjamin keadilan tetapi alat untuk memperkokoh dan melindungi kekuasaan.

Apapun manuver yang dilakukan sebagus apapun topeng yang dipakai dan seindah-indahnya baju yang dikenakan, maka fakta telah membuktikan bahwa Jokowi adalah pemimpin butut. Pemimpin butut.

 

Penulis : M Rizal Fadillah
Pemerhati Politik dan Kebangsaan
Bandung, 6 Agustus 2024
Follow Berita Zona Faktual News di Google News

Berita Terkait

Kopi Susu Gula Aren dan Ekspektasi pada Nama
Orang Politik Dipolitiki
Tragedi 98 Kembali Mengintai, Siapa Dalang di Balik Politik Gelap Ini ?
Kita Boleh Benci Pemerintah Tapi Jangan Indonesia, Merdeka
Kisah Budiman S yang Tak Didengar Hukum, Sendiri Melawan Kezaliman dan Ketidakadilan
Tak Ada Kemenangan pada Perang, yang Ada Kehancuran
Awalnya Mengantar Bingkai Malah Berakhir di Kelas Menulis
Bagai Mencuri Ilmu di Imperium Yunani

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 11:22 WITA

Kopi Susu Gula Aren dan Ekspektasi pada Nama

Rabu, 10 September 2025 - 09:27 WITA

Orang Politik Dipolitiki

Senin, 1 September 2025 - 16:49 WITA

Tragedi 98 Kembali Mengintai, Siapa Dalang di Balik Politik Gelap Ini ?

Minggu, 17 Agustus 2025 - 11:58 WITA

Kita Boleh Benci Pemerintah Tapi Jangan Indonesia, Merdeka

Minggu, 6 Juli 2025 - 19:24 WITA

Kisah Budiman S yang Tak Didengar Hukum, Sendiri Melawan Kezaliman dan Ketidakadilan

Berita Terbaru