Zonafaktualnews.com – Jelang Ramadan harga beras di Kota Makassar mengalami kenaikan cukup tinggi. Kenaikannya antara Rp2.500 hingga Rp3.000 per liter.
Beras yang sebelumnya dijual Rp7.500 per liter, naik menjadi Rp10.000 per liter. Beras harga Rp8.000 per liter, dijual Rp11.000 per liter, dan beras seharga Rp10.000 naik menjadi Rp13.000 per liter.
Naiknya harga beras ini membuat pembeli mengeluh belumlah lagi sejumlah kebutuhan dapur lainnya ikut menyesuaikan.
“Beras dan kebutuhan pokok lainnya naik semua daeng di pasar-pasar, terpaksa beli beras yang semampunya saja” kata Ros seorang ibu rumah tangga di Pasar Borong, Selasa (7/3/2023)
Hal sama dikatakan Yuni, Ibu rumah tangga, dia pun juga mengeluhkan harga beras dan minyak goreng yang juga ikut naik
”Sangat memberatkan bagi saya apalagi suami saya sudah tak bekerja, kebutuhan hari hari ini yang penting belum lagi kalau masukmi bulan Ramadan,” ujarnya saat berada di Pasar Toddopuli
Sementara itu, alasan Indonesia mengapa harus mengimpor beras, karena stok beras yang menipis.
Hal itu disampaikan Jokowi usai mengecek ketersediaan sembako di Pasar Wonokromo, Surabaya, Sabtu (18/2/2023) lalu
“Soal impor beras tanya ke Bulog, secara nasional kita butuh. Karena, stoknya dari Bulog tipis,” katanya
Impor menjadi langkah mendesak agar tidak terjadinya kelangkaan. Jokowi meminta agar hal itu jangan sampai terjadi.
“Stoknya minimal 1,2 juta, kemarin pada level 600 (ribu ton). Jadi, mau tidak mau harus (impor),” ujarnya.
Belajar dari pengalaman, menipisnya stok membuat harga ikutan menjadi naik.
Apalagi permintaan saat ini semakin besar jelang Ramadan dan Idulfitri.
“Ya harus lihat stoknya, kalau kurang harus ditambah, kalau tidak harga naik,” tuturnya
Diketahui, Dirut Perum Bulog Budi Waseso blakblakan awal mula terjadinya krisis stok beras cadangan beras pemerintah (CBP) di 2022 lalu yang akhirnya menjadi dasar pemerintah menugaskan Bulog impor beras 500 ribu ton.
Pria yang biasa disapa Buwas ini mengaku kesulitan dapat beras impor dari Thailand hingga Vietnam.
“Itu (surat persetujuan impor) Desember tanggal 18-19 kalau ga salah. Pas keluar SPI nya kita kelabakan tuh nyari beras impor,
Karena waktu itu sudah mendekati Nataru, di kita sendiri juga sudah mulai ada libur Nataru, di negara asalnya juga,
Kalau stok kita, stok CBP saat ini di bawah 600 ribu ton,” kata Buwas dalam konpers di Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Ia menegaskan Bulog sejak awal tak mau ada impor, kondisi sejak Juli 2022 menjadi rentetan yang memicu kebijakan impor beras oleh pemerintah.
Editor : Isal