Siswa SD Makassar Dianiaya hingga Operasi, Orang Tua Desak Sekolah Bertindak Tegas

Selasa, 10 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Ilustrasi Siswa SD Makassar Dianiaya Teman

Foto Ilustrasi Siswa SD Makassar Dianiaya Teman

Zonafaktualnews.com – Seorang siswa SD berinisial F (11) di Makassar, menjadi korban penganiayaan oleh teman sekelasnya, S (11), di lingkungan sekolah.

Insiden ini bermula dari tuduhan pencurian yang dialamatkan kepada F, yang berujung pada tindak kekerasan fisik.

Akibat penganiayaan tersebut, siswa yang duduk dibangku enam kelas SD itu harus menjalani operasi di Rumah Sakit Pelamonia Makassar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Muhammad Fadli Asrul, ayah korban, mengungkapkan rasa kecewanya terhadap pihak sekolah yang dianggap tidak tanggap dalam menangani kasus ini.

“Anak saya ditendang di bagian alat vital hingga berdarah dan harus dioperasi,” ujar Fadli, Selasa (10/12/2024).

BACA JUGA :  Cawagub Papua Aniaya Istri hingga Pingsan, Paksa Threesome dengan Kakak Korban

Kekerasan di Sekolah

Peristiwa penganiayaan ini terjadi pada Kamis, 14 November 2024, di area UPT SPF SD Negeri Percontohan PAM. F mengalami luka serius akibat pemukulan dan tendangan dari pelaku.

Yang lebih memprihatinkan, saat F mendapatkan perawatan di Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), seorang guru bersama pelaku diduga mendesak F untuk mengakui tuduhan pencurian di tengah kondisinya yang lemah.

“Saat di UKS, anak saya dipaksa mengaku oleh guru dan pelaku. Dia hanya bisa mengiakan karena ketakutan,” kata Fadli.

Orang Tua Ambil Langkah Hukum

Fadli mengetahui kejadian tersebut dari petugas keamanan sekolah ketika menjemput adik F yang duduk di kelas satu.

BACA JUGA :  Mertua di Makassar Parangi Menantu

Setelah mengetahui kondisi anaknya, Fadli langsung meminta penjelasan dari pihak sekolah. Namun, respons yang diberikan dianggap kurang memadai.

Karena tidak ada tindak lanjut konkret, Fadli melaporkan kasus ini ke UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Makassar pada Senin, 2 Desember 2024.

“Panggilan pertama kepada kepala sekolah tidak dihadiri, sehingga panggilan kedua sudah dilayangkan,” ungkapnya.

Selain melibatkan UPTD PPA, Fadli juga membawa masalah ini ke Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar pada Senin, 9 Desember 2024.

Ia berharap agar ada perhatian serius dari pihak terkait untuk memberikan keadilan bagi anaknya.

BACA JUGA :  Pria Lansia Perkosa Janda Tua di Luwu Berakhir di Tangan Polisi

Desakan pada Pihak Sekolah

Hingga kini, keluarga korban masih menunggu langkah nyata dari pihak sekolah untuk menyelesaikan masalah ini.

Fadli menekankan pentingnya mediasi yang adil dan pemberian sanksi kepada pihak-pihak yang terlibat, baik pelaku maupun oknum guru yang turut mendesak anaknya.

“Respons sekolah sangat lambat. Kami hanya ingin keadilan bagi anak kami dan kepastian agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” pungkasnya.

 

Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di Google News

Berita Terkait

Wali Kota Makassar Larang Perpisahan SD-SMP Digelar di Hotel
Rektor Atma Jaya Desak Polisi Tetapkan Muara Harianja Cs Jadi Tersangka
Surat Terbuka Pegawai Bocor, Mawardi Nur Diduga Abaikan Tata Kelola PT. PEMA
Panggung Sastra Perempuan Merah Putih Akan Digelar TISI di Eco Park untuk Hari Kartini
dr. Nirmalasari Sebut Tak Ada Tanda Kekerasan, Kapolres Parepare: MR Meninggal karena Sakit
4 Tahun Berkarya, Bunda Pustaka SDN Borong Makassar Akan Gelar Perayaan dan Pelantikan
Gerakan Rakyat Kukuhkan Haji Paris Sebagai Komando di Makassar
Oalah, Masak Belum Selesai Sudah Dibopong, Menantu Polisi Lecehkan Ibu Mertua

Berita Terkait

Kamis, 24 April 2025 - 11:28 WITA

Wali Kota Makassar Larang Perpisahan SD-SMP Digelar di Hotel

Rabu, 23 April 2025 - 20:43 WITA

Rektor Atma Jaya Desak Polisi Tetapkan Muara Harianja Cs Jadi Tersangka

Rabu, 23 April 2025 - 19:59 WITA

Surat Terbuka Pegawai Bocor, Mawardi Nur Diduga Abaikan Tata Kelola PT. PEMA

Senin, 21 April 2025 - 18:26 WITA

Panggung Sastra Perempuan Merah Putih Akan Digelar TISI di Eco Park untuk Hari Kartini

Senin, 21 April 2025 - 10:42 WITA

dr. Nirmalasari Sebut Tak Ada Tanda Kekerasan, Kapolres Parepare: MR Meninggal karena Sakit

Berita Terbaru