Zonafaktualnews.com – Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menunjukkan sikap tegas menyikapi kabar yang menyebut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Dalam berbagai kesempatan, Megawati menegaskan bahwa dirinya tidak akan tinggal diam dan siap turun tangan langsung jika Hasto benar-benar ditangkap oleh KPK.
Pernyataan ini disampaikan Megawati saat menghadiri peluncuran buku Pilpres 2024: Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis pada Kamis, 12 Desember 2024.
“Kalau kau itu ditangkap, saya datang. Saya tidak bohong. Kenapa? Karena saya ketua umum, bertanggung jawab kepada kader saya. Dia adalah sekjen saya,” ucap Megawati dengan nada serius.
Kabar penetapan Hasto sebagai tersangka mencuat setelah beredarnya surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (Sprindik) dengan nomor Sprin.Dik/153/DIK.00/01/12/2024 tertanggal 23 Desember 2024.
Dalam surat tersebut, Hasto bersama buronan Harun Masiku diduga memberikan suap kepada mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Penetapan tersangka ini dilakukan melalui gelar perkara yang digelar pada 20 Desember 2024, bertepatan dengan serah terima jabatan pimpinan baru KPK.
Megawati bahkan secara terbuka menantang penyidik KPK untuk bertemu dengannya.
Ia menyebut nama AKBP Rossa Purbo Bekti, salah satu kepala satuan tugas di KPK, dan memintanya datang secara langsung.
“Saya berani kalau umpamanya suruh datang ke sini Rossa, suruh datang ngadepin saya. Saya ini yang bikin KPK, kok tidak diakui!” tegasnya.
Tidak hanya itu, Megawati juga mengancam akan mendatangi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo jika Hasto benar-benar ditahan.
Ancaman ini disampaikan Megawati dalam pidatonya di Mukernas Partai Perindo pada Selasa, 30 Juli 2024.
Ia merasa PDIP sedang menjadi sasaran tekanan politik yang tidak adil. “Saya bilang sama Hasto, kalau kamu diambil, saya pergi ke Kapolri,” ujarnya.
Megawati juga mengungkapkan kegelisahannya tentang serangan yang dirasakan partainya.
“Sebenarnya salah saya ini apa? PDIP ini seperti diganggu terus,” ungkapnya dengan nada geram.
Ia menegaskan bahwa dirinya selalu mengajarkan kader untuk menegakkan kebenaran dan merasa heran atas upaya melemahkan partainya menjelang Pilpres 2024.
Dengan suasana politik yang semakin memanas, sikap Megawati menjadi sinyal bahwa PDIP akan melawan setiap tekanan yang dirasa tidak adil.
“Saya ini Panglima Tertinggi waktu itu, yang misahin polisi dari ABRI itu saya. Jadi, jangan macam-macam!” pungkas Megawati.
Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di Google News