Zonafaktualnews.com – Serangan udara Israel di Jalur Gaza Utara menewaskan setidaknya 200 orang pada Sabtu (30/11/2024), menurut data resmi dari otoritas kesehatan setempat.
Aksi brutal ini menambah deretan panjang korban dalam konflik yang tak kunjung mereda.
Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Hussam Abu Safiya, mengungkapkan kepada CNN bahwa lima bangunan di kawasan Tal Al Zaatar dan Beit Lahiya yang menampung lebih dari 200 orang hancur akibat gempuran udara pasukan Zionis.
“Mereka meminta pertolongan, tetapi siapa pun yang mencoba membantu dibom. Sayangnya, jeritan minta tolong itu akhirnya menghilang. Mereka semua terbunuh,” kata Abu Safiya, dikutip Senin (2/12/2024).
Selain korban tewas, lebih dari 100 orang dilaporkan tertimbun di bawah reruntuhan. Abu Safiya menyesalkan bahwa tragedi semacam ini telah menjadi pemandangan sehari-hari di Gaza, tanpa ada pihak yang dimintai pertanggungjawaban.
“Tidak ada yang bisa menghentikan pembunuhan terhadap orang-orang tak bersalah,” ujarnya.
Sebelumnya, Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa satu keluarga besar, keluarga Al Araj, yang terdiri lebih dari 40 orang, tewas dalam serangan udara di lingkungan Tel Al Zaatar, Jabalia.
Situasi kemanusiaan di Gaza semakin kritis. Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memutuskan menghentikan pengiriman bantuan melalui jalur penyeberangan Kerem Shalom setelah sejumlah truk berisi bantuan dicuri.
“Keputusan ini diambil di tengah meningkatnya ancaman kelaparan yang membayangi warga Gaza,” ujar Philippe Lazzarini, Kepala UNRWA.
Menurut sumber yang terlibat dalam distribusi bantuan, lima truk berisi tepung juga dicuri pada Minggu (1/12/2024).
Lazzarini menambahkan, situasi keamanan di jalur penyeberangan ini telah memburuk selama berbulan-bulan.
Al Jazeera melaporkan bahwa kelompok bersenjata yang menjarah bantuan adalah warga Palestina yang dilindungi militer Israel. Klaim ini diperkuat oleh kesaksian warga di lokasi kejadian.
Dalam kondisi yang semakin memburuk, tragedi lain terjadi di Gaza tengah ketika dua anak dan seorang perempuan tewas terinjak saat berebut makanan di sebuah toko roti.
Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan, sejak 7 Oktober hingga 1 Desember 2023, serangan Israel telah menewaskan 44.429 orang dan melukai lebih dari 105.000 lainnya.
Angka-angka tersebut diyakini masih jauh dari akurat karena banyak wilayah di Gaza Utara yang tidak dapat diakses untuk menghitung jumlah korban secara menyeluruh.
Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di Google News