Zonafaktualnews.com – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, kembali membuat heboh media sosial
Pasalnya, Ngabalin memberikan pernyataan yang mengejutkan bahwa Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di pulau Jawa berasal dari China
Pernyataan Ngabalin ini beredar dalam sebuah video dan mendapat respon dari publik di media sosial, hingga membuat namanya menjadi trending.
Ngabalin mengatakan bahwa Wali Songo yang dipuja-puji orang Islam bangsa China.
“Republik kita punya, nenek moyang kita yang bikin. Sejarah Wali Songo yang dipuja-puji orang Islam itu bangsa China. Sunan Ampel, Sunan Bonang. Cheng Ho. tidak perlu ragu, Ini bukan penghinaan, my father Is China, my Mother is China,” ujar Ali Mochtar Ngabalin.
Lalu Ngabalin juga mengatakan bahwa umat Katolik dan Protestan silakan membuat salib yang besar sesuai ajarannya.
“Saya katakan ke Katolik dan Protestan membuat salib gede-gede. Saya memakai sorban karena Islam,” kata Ngabalin
Menanggapi pernyataan Ngabalin, Ketua PBNU Ahmad Fachrur Rozi angkat bicara
Gus Fachrur sapaan Ahmad Fachrur Rozi dengan tegas membantah pernyataan tersebut, dia mengatakan, omongan Ngabalin jelas salah besar.
“Statement itu tidak benar,” kata Gus Fachrur kepada wartawan Minggu (29/1/2023).
Gus Fachrur mengatakan penyebaran islam di nusantara yang dilakukan para walisongo dan ulama terdahulu memang datang ke Indonesia lewat jalur dagang India atau China
Namun kata Gus mereka sesungguhnya berasal dari Timur Tengah. Pada masa penyebaran islam di Indonesia, kata dia, para walisongo memang sampai ke Indonesia hanya melalui dua jalur tersebut.
Gus Fachrur ulama dan para walisongo yang berasal dari Timur Tengah ini dapat dibuktikan secara ilmiah, salah satu buktinya adalah berbagai peninggalan karya seni mereka yang merujuk ke Timur Tengah.
“Terbukti dari pusara makam mereka yang menunjuk arsitektur timur tengah dan nama-namanya. Sebagian ada yang melakukan pernikahan dengan Putri Champa sebelum ke Indonesia,” ujarnya
Gus Fachrur tidak menampik banyaknya warga China yang datang ke Indonesia dan melakukan pernikahan dengan bangsa Indonesia.
Namun, khusus Walisongo, ia menegaskan bukan berasal dari China seperti yang disampaikan Ali Mochtar Ngabalin.
“China Guangzou memang menjadi salah satu daerah persinggahan utama pelayaran bangsa Arab ke Asia,” ujarnya.
Editor : Isal