Zonafaktualnews.com – Jagat maya kembali digegerkan oleh kemunculan grup-grup menyimpang yang mempromosikan fantasi inses secara terang-terangan di Facebook.
Salah satu grup yang menjadi sorotan utama adalah “Fantasi Sedarah”, yang memiliki lebih dari 32 ribu anggota.
Grup ini menjadi bukti nyata bahwa penyimpangan seperti ini bukan lagi hal tersembunyi di media sosial.
Isi grup tersebut mengerikan. Para anggotanya bebas membagikan cerita, gambar, bahkan pengalaman pribadi seputar fantasi inses—yakni hubungan seksual imajiner dengan keluarga kandung seperti ibu, adik, atau anak sendiri. Kemunculan grup ini menuai kemarahan luas dari warganet.
Salah satu pengguna X, @pablolaurentt, sempat membongkar aktivitas tak senonoh dalam grup tersebut. Ia menunjukkan bagaimana ada anggota yang mengunggah foto ibu dan adiknya sambil menuliskan kalimat vulgar bernuansa fantasi inses. Sayangnya, akun tersebut langsung ditangguhkan setelah cuitannya viral.
Yang lebih parah, grup Fantasi Sedarah bukan satu-satunya. Belasan grup lain dengan konsep serupa bermunculan, mulai dari “Fantasi Ibu Kandung”, “Cerita Fantasimu”, hingga “Cerita Dewasa Sedarah”.
Semuanya memiliki anggota ribuan dan memuat konten eksplisit bertema fantasi inses, yang jelas-jelas melanggar norma dan etika.
Masyarakat pun bereaksi keras. Banyak yang menyebut keberadaan komunitas ini sebagai tanda darurat moral di dunia digital.
“Internet sekarang udah nggak aman buat anak-anak. Grup kayak gini bisa muncul dan tumbuh tanpa pengawasan,” tulis seorang netizen. Jumat (16/5/2025).
Lebih memprihatinkan lagi, banyak konten dalam grup-grup ini yang menjadikan perempuan sebagai objek utama fantasi inses—mulai dari ibu, kakak perempuan, hingga anak perempuan.
Hal ini memperlihatkan pola kekerasan seksual terselubung yang harus segera dihentikan.
Tak tinggal diam, sejumlah warganet telah melaporkan keberadaan grup-grup ini ke Facebook dan juga ke aparat penegak hukum.
Beberapa bahkan menyindir ketimpangan penegakan hukum di dunia digital.
“Bikin gambar AI bisa dipenjara, tapi komunitas pedofil dan fantasi inses kayak gini masih bebas? Negara harus turun tangan,” tulis seorang pengguna X.
Menanggapi kegelisahan publik, akun resmi Divisi Humas Polri di X akhirnya buka suara. Mereka menyatakan tengah melakukan penyelidikan dan mengimbau masyarakat untuk aktif melapor lewat patrolisiber.id atau call center 110 jika menemukan aktivitas serupa.
Fakta Mengerikan: Bayi Hasil Fantasi Inses Dikirim via Ojol
Tak hanya terjadi di dunia maya, penyimpangan fantasi inses juga menyeret korban di dunia nyata.
Di Medan, sepasang kakak-adik ditangkap karena mengirim jenazah bayi—hasil hubungan inses mereka—melalui ojek online ke sebuah masjid.
Kasus ini menjadi bukti bahwa fantasi menyimpang bisa berubah menjadi tragedi nyata.
Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, menjelaskan bahwa bayi tersebut sudah meninggal saat diterima di Masjid Jamik, Medan Timur.
Pelaku ingin agar jenazah langsung dikuburkan tanpa menimbulkan kecurigaan.
Menurut Kanit PPA Polrestabes Medan, Iptu Dearma Sinaga, pasangan tersebut mencari lokasi masjid secara acak melalui Google, lalu menitipkan bayi lewat paket ojol.
Motifnya: agar bayi bisa langsung dimakamkan oleh pihak masjid, tanpa proses hukum.
Keduanya kini telah ditahan dan diperiksa intensif. Kasus ini membuka mata bahwa penyimpangan seperti fantasi inses tidak hanya berbahaya secara moral, tapi juga bisa berujung pada kejahatan nyata.
Lawan Penyimpangan Digital, Laporkan Fantasi Inses
Fenomena ini menjadi alarm keras bagi masyarakat, platform digital, dan penegak hukum. Maraknya komunitas fantasi inses di media sosial adalah bentuk nyata dari degradasi moral yang tak bisa ditoleransi.
Masyarakat diminta lebih waspada, terutama dalam memantau aktivitas online anak-anak dan remaja.
Jika menemukan konten mencurigakan, segera laporkan ke pihak berwenang melalui patrolisiber.id, call center 110, atau fitur pelaporan resmi di platform digital. Penyimpangan ini tidak boleh dibiarkan tumbuh.
Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok





















