Zonafaktualnews.com – Manager Kafe bernama Inkas di Makassar mengaku tidak tahu soal penangkapan KJ Bandar Narkoba.
Kepada tim investigasi media ini, Inkas mengaku tidak tahu menahu soal adanya penangkapan seorang bandar narkoba asal Bone.
Dikroscek lebih jauh, Inkas tertatih-tatih dengan gerak mikro ekpresi di wajahnya yang diduga menyembunyikan sesuatu.
Meski ‘mengelak’, Inkas mengakui bahwa ada kejadian di Kafe yang dia tempati bekerja itu.
“Iya benar, ada kejadian saya dengar,” kata Inkas kepada media ini, pada Kamis (18/1/2024).
Sayangnya Inkas tak memberikan gambaran secara detail kejadian itu. Dia hanya menyebut kejadiannya di luar kafe bukan di dalam.
“Setahu saya di luar pak bukan di dalam kafe,” kata dia.
Di sisi lain, Inkas ‘kecolongan’ menyebut ada pihak BNNP datang mengambil hardisk CCTV di kafe yang dia tempati bekerja itu.
“Iya ada kejadian saya dengar, tapi depan bukan di dalam, karena pada saat itu saya tidak ada dan ada orang dari BNNP datang ambil hardisk CCTV,” jelasnya.
Hardisk CCTV ini menjadi tanda tanya besar, namun Inkas menegaskan kembali mengaku tidak tahu menahu.
Ditanya soal apakah sekuriti mengetahui terkait kejadian penangkapan itu, Inkas mengaku sudah kordinasi dan kejadiannya di luar bukan di dalam kafe.
Sementara itu, salah satu sekuriti Kafe tersebut mengatakan bahwa kejadian penangkapan itu terjadi di lantai 2 kafe bukan di luar.
“Iya benar ada kejadian di lantai dua” singkatnya
Dipertegas kembali soal kejadian tersebut apakah di luar atau di dalam, sekuriti kafe itu mengatakan lantai 2 kafe.
“Lantai 2 kafe pak,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, ada keanehan pada kasus penangkapan terduga bandar narkoba asal Kabupaten Bone, Inisial KJ.
Pasalnya, KJ ditangkap di salah satu kafe ternama di Kota Makassar pada Senin (15/1/2024) malam.
Belakangan, kediaman rumah KJ digeledah oleh BNNP Sulsel pada Jumat (19/01/2024).
Penggeledahan tersebut dibenarkan oleh Kepala Seksi (Kasi) Intelijen BNNP Sulsel, Syahril Said.
Syahril Said mengatakan penggeledahan itu dilakukan untuk mencari bukti dan kediaman KJ di Jl Jendral Sudirman, Watampone.
“Iya benar pihak BNNP Sulsel melakukan penggeledahan di kediaman KJ untuk mengumpulkan bukti-bukti guna menerangkan tindak pidana yang saat ini didalami” kata Syahril Said yang dikonfirmasi wartawan melalui by WhatsApp, Jumat (19/1/2024)
Syahril Said menyebut KJ diamankan atas pengembangan ke 7 tersangka yang terlebih dahulu diamankan di Kabupaten Bone pada September 2023 lalu
“KJ diamankan di salah satu Cafe di kota Makassar” ujar Syahril
KJ diamankan kata Syahril atas pengembangan 7 orang tersangka yang diamankan pada bulan 9 2023 lalu, tersangka diamankan di wilayah Bone” ujar Syahril
Soal isu penangkapan KJ yang ditangkap di salah satu Kafe ternama di Makassar, Kasi Intelijen BNNP Sulsel itu membenarkan.
“Iya benar KJ diamankan di sana, di saat bersama temannya, namun hanya KJ saja yang diamankan yang lainnya tidak ada keterkaitannya dengan kasus yang sedang didalami pihak BNNP Sulsel” kata Syahril
Ditanyai lebih jauh terkait isu ‘86’ yang berkisaran miliaran rupiah, Syahril mengaku juga baru tahu soal adanya informasi tersebut.
“Terkait itu nanti saya tanyakan ke teman-teman BNN, saya juga baru tau informasi tersebut” kata Syahril
Seperti diketahui, bandar narkoba asal Kabupaten Bone ditangkap di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Terduga pelaku merupakan seorang pengusaha asal Kabupaten Bone, inisial KJ.
Menurut informasi yang diterima, KJ ditangkap di salah satu kafe ternama di Kota Makassar pada Senin (15/1/2024) malam.
“Kabarnya kemarin mereka ditangkap di salah satu kafe di Makassar lantai 2. Kayaknya pelaku narkoba, entah dari mana yang nangkap” ujar sumber menyebutkan kepada media ini, Jumat (19/1/2024).
Sumber media yang minta namanya tidak dipublikasikan itu mengatakan setelah kejadian tersebut diduga pelaku sudah dilepas.
“Saya dengar katanya dari BNN Provinsi Sulsel. Sudah bebas semalam, yang saya dengar dari informasi ada atur damai dan tebusan, kira-kira Rp 2 miliar, ” jelasnya.
Kendati begitu, keberadaan KJ belum diketahui dimana, pihak BNN juga belum menampilkan foto terduga bandar narkoba itu ditangkap.
Dengan demikian, publik meminta transparansi BNN Sulsel terkait isu yang beredar luas, utamanya soal ‘86’ miliaran rupaih tersebut.
Publik juga tak ingin menduga-duga, pihak BNN Sulsel diminta untuk menindaktegas oknum-oknum yang ‘bermain’.
(Tim)