KPK Tengah Memainkan Drama, Penangkapan SYL Dinilai Politisasi

Jumat, 13 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KPK Tengah Memainkan Drama, Penangkapan SYL Dinilai Politisasi

KPK Tengah Memainkan Drama, Penangkapan SYL Dinilai Politisasi

Zonafaktualnews.comPenangkapan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dinilai politisasi.

Selain politisasi, KPK juga dikatakan tengah memainkan drama.

Hal itu disampaikan oleh Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ada drama, seolah ingin ada panggung besar,” kata Mardani Ali Sera kepada wartawan, Jumat (13/10/2023).

KPK memiliki hak untuk melakukan penangkapan. Namun, kata Mardani KPK jangan melibatkan unsur politisasi.

“Penegakan hukum mestinya fokus ke proses yang transparan dan adil, dan penangkapan itu hak aparat. Tapi jangan ada politisasi,” ungkapnya

BACA JUGA :  KPK Tangkap Paksa SYL di Apartemen Jakarta Selatan

Penangkapan terhadap Syahrul Yasin Limpo sangat di dramatisir. Sebab, politikus Partai Nasdem itu sudah jelas menyatakan bakal kooperatif dan bersedia hadir pada pemanggilan berikutnya.

“Dengan dijemput paksa, padahal esok sudah akan datang, wajar kalau ada pendapat drama,” ucap Mardani.

Seharusnya, kata Mardani, KPK memberikan kesempatan terlebih dulu kepada Syahrul Yasin Limpo untuk memenuhi panggilan.

Karena itu, Mardani mengingatkan KPK agar hukum ditegakkan dengan adil.

“Yang utama tegakkan hukum secara adil,” imbau Mardani.

Sementara itu, Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, Syahrul Yasin Limpo ditangkap paksa, karena khawatir melarikan diri. Serta, juga khawatir SYL menghilangkan alat bukti.

BACA JUGA :  KPK Tangkap Paksa SYL di Apartemen Jakarta Selatan

“Tentu ketika melakukan penangkapan terhadap tersangka ada alasan sesuai dengan hukum acara pidana misalnya, kekhawatiran melarikan diri.

Kemudian adanya kekhawatiran menghilangkan bukti-bukti yang kemudian menjadi dasar tim penyidik KPK melakukan penangkapan dan membawanya di gedung merah putih KPK,” kata Ali Fikri

Ali mengatakan Syahrul Yasin Limpo seharusnya dijadwalkan ulang pemeriksaan, pada Jumat (13/10/2023).

Namun, seharusnya sikap kooperatif itu dilakukan SYL dengan mendatangi KPK, Jakarta pada, Kamis (12/10/2023).

BACA JUGA :  KPK Tangkap Paksa SYL di Apartemen Jakarta Selatan

“Saya pikir sesuai dengan komitmennya yang kemarin kami sampaikan bahwa dia akan kooperatif, semestinya datang hari ini ke KPK untuk menemui tim penyidik KPK,” cetus Ali.

Tetapi, Syahrul Yasin Limpo sampai sore tadi tak datang ke KPK. Karena itu, hal ini yang mendasari KPK melakukan upaya jemput paksa terhadap Syahrul Yasin Limpo.

“Tentu sekali lagi ada alasan hukum bagaimana analisis dari tim penyidik KPK dilakukan untuk berikutnya penangkapan terhadap tersangka dimaksud,” ujarnya

 

 

Editor : Id Amor

Berita Terkait

Menkes Sebut Pria Bercelana di Atas Ukuran 33 Lebih Cepat Mati
Ratusan Bendera Ormas Disapu Bersih Polisi
SBY Prihatin Kondisi Dunia: Geopolitik Memanas, Perang dan Krisis Iklim Mengancam
Beda Nasib, Mahasiswi ITB Ditangkap, Fufufafa Tak Terjamah
Istana Tegaskan Prabowo Tak Lapor Kasus Meme, Siapa yang Perintahkan?
Garuda Asta Cita Serukan Soeharto Diakui Sebagai Pahlawan Nasional
Wamendagri Tegaskan Ormas Pembuat Onar Bisa Dibubarkan, Termasuk GRIB?
Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Diusut, Dokumen Asli Diserahkan ke Polri

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 22:30 WITA

Menkes Sebut Pria Bercelana di Atas Ukuran 33 Lebih Cepat Mati

Selasa, 13 Mei 2025 - 20:25 WITA

Ratusan Bendera Ormas Disapu Bersih Polisi

Selasa, 13 Mei 2025 - 01:09 WITA

SBY Prihatin Kondisi Dunia: Geopolitik Memanas, Perang dan Krisis Iklim Mengancam

Selasa, 13 Mei 2025 - 00:32 WITA

Beda Nasib, Mahasiswi ITB Ditangkap, Fufufafa Tak Terjamah

Senin, 12 Mei 2025 - 23:48 WITA

Istana Tegaskan Prabowo Tak Lapor Kasus Meme, Siapa yang Perintahkan?

Berita Terbaru