Zonafaktualnews.com – Tiga hari koma usai dianiaya kekasih, Kepsek TK Negeri Pertiwi Pullauweng, Andi Marhani meninggal dunia
Janda berusia 40 tahun itu meninggal dunia sekira pukul 17.00 Wita, di RSUD Prof. Anwar Makkatutu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan
Dari informasi yang diperoleh, jenazah Andi Marhani akan dibawa ke Makassar. Korban disebutkan tidak memiliki keluarga di Kabupaten Bantaeng ini
“Mayatnya akan dibawa ke Makassar rumah saudaranya di Daya, tidak ada keluarganya di sini kasihan, bukan orang Bantaeng” tulis seorang guru insial ID melalui WhatsApp yang diterima oleh media ini, Rabu (22/3/2023)
Sayangnya, ID tak memberikan pernyataan banyak soal Andi Marhani yang meninggal dunia usai dianiaya oleh kekasihnya bernama Didi ketika dikorek lebih jauh oleh media ini
Kendati demikian, Keluarga Besar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng turut berduka cita atas meninggalnya Kepsek TK Negeri Pertiwi Pullauweng, Andi Marhani
“Semoga amal ibadah almarhumah diterima disisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran. Aamiin Ya Rabbal Alamin” demikian pesan bunyi belasungkawa tersebut
Diberitakan sebelumnya, Kepsek TK Negeri Pertiwi Pullauweng, Andi Marhani (40) meninggal dunia usai dianiaya oleh kekasihnya bernama Didi
“Meninggalmi kasian Ibu Andi Marhani” tulis seorang narasumber yang berprofesi sebagai guru di Bantaeng disertai dengan ucapan foto belasungkawa ke media ini, Rabu (22/3/2023)
Diketahui, penganiayaan tersebut terjadi di rumah Didi, Jalan Bolu, Kelurahan Letta, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, pada Minggu (19/03/23) sekira pukul 17.30 Wita
Dari informasi yang diterima, kasus ini berawal saat korban AM yang merupakan warga BTN Thamrin Labandu, Desa Lonrong Kecamatan Eremerasa, Bantaeng, mendatangi rumah kekasihnya bernama Didi
Kehadiran AM di rumah Didi kata narasumber yang berprofesi sebagai guru kepada media ini merupakan buntut dari pertengakaran mereka di handphone.
“Katanya sih yang laki-laki itu sudah ada pacar barunya, ini yang memicu terjadinya cekcok sehingga AM alami pendarahan di sekitar kepala dan tulang lehernya ada yang patah” ungkapnya yang meminta namanya tak disebutkan, Selasa (21/3/2023)
Sementara itu, menurut salah satu saksi mata, Reski, saat itu korban berlari keluar dari Rumah Didi sembari berteriak meminta pertolongan
Mendengarkan teriakan tersebut Reski kemudian menyahut dan tidak lama berselang korban mendatanginya dalam keadaan kepala berdarah kemudian terjatuh dan tidak sadarkan diri
Melihat korban tak sadarkan diri sekira pukul 17.45 Wita, Reski bersama dengan Didi dan Kayla membawa korban menuju Klinik. Namun tak berselang lama korban pun dirujuk ke RSUD Prof. Anwar Makkatutu Bantaeng
Akibat penganiayaan tersebut, korban yang berstatus janda itu belum sadarkan diri sampai sekarang dan masih dirawat intensif di Ruang (ACU) RSUD Anwar Makkatutu Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan
Sumber menyebutkan kekasih AM, Didi, dikatakan, usai penganiayaan tersebut sudah tak pernah lagi muncul
“Waktu masuk rumah sakit, Didi yang antar tapi tidak pernami muncul lagi sampai sekarang. Untuk kasusnya sepertinya sudah ditangani polisi tapi belum ditemukan” ungkapnya
Kasat Reskrim Polres Bantaeng AKP Rudi yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut
Ketika ditanya apakah pelaku diamankan atau tidak, dia jawab pelaku kini DPO
“Keluarga korban sudah melapor di Polsek Bantaeng. Pelaku kini DPO” tulis Rudi melalui pesan WhatsApp yang diterima media ini, Rabu 22 Maret 2023
Darwis | Editor : Isal