Guru Sebagai Penggerak Utama dalam Budaya Literasi di Sekolah

Selasa, 27 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Festival Literasi 2025 Bincang-bincang Literasi

Festival Literasi 2025 Bincang-bincang Literasi

Zonafaktualnews.com – Guru perlu mengoptimalkan perannya guna meningkatkan minat baca anak. Dalam gerakan literasi, guru tetap menjadi pusat teladan dan inspirasi bagi siswanya.

Demikian dikemukakan Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Gowa, Mustamin Raga, dalam Bincang-Bincang Literasi bertema “Membangun Literasi Lewat Taman Bacaan Masyarakat” di Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Gowa, Jalan Masjid Raya, Sungguminasa, Selasa, 27 Mei 2025.

Diskusi literasi yang menghadirkan pula Muhammad Galang Pratama (Ketua Forum TBM Sulawesi Selatan), Muhammad Ilmi (Gowa Book Party) dan Muhammad Ridha (penulis dan akademisi UIN Alauddin) ini merupakan rangkaian acara Festival Literasi 2025, yang berlangsung selama 3 hari (Senin-Rabu).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mustamin Raga, yang juga merupakan pengajar pada Institut Teknologi dan Bisnis NOBEL, mengkhawatirkan adanya gejala dehumanisasi pendidikan.

Dehumanisasi, menurutnya, berarti mereduksi manusia menjadi sekadar objek, angka, atau fungsi. Dalam konteks pendidikan, katanya, dehumanisasi terjadi ketika guru dan siswa berinteraksi bukan sebagai manusia. Melainkan sebatas pengguna dan sistem.

BACA JUGA :  Panggung Sastra Perempuan Merah Putih Akan Digelar TISI di Eco Park untuk Hari Kartini

Ditambahkan, Artificial Intelegence (AI), yang merupakan kecerdasan buatan, dengan segala kemampuannya secara perlahan menggeser peran guru hanya sebagai operator sistem pengajaran.

“Seolah-olah pendidikan hanya mentransformasikan informasi dan data. Padahal pendidikan itu ada karakter dan nilai-nilai yang perlu dikuatkan. Dan itu bisa melalui bacaan-bacaan,” imbuh Mustamin Raga.

Birokrat yang punya pengalaman lapangan sebagai aktivis itu, mengakui peran penting pengelola Taman Belajar Masyarakat (TBM) sebagai bagian dari jejaring DPK.

Dikatakan, partisipasi para pegiat literasi akan ikut mendongkrak budaya kegemaran membaca hingga ke pelosok desa.

Hanya saja, dia mengajak agar para pegiat literasi itu rajin mendokumentasikan proses kegiatan dan pembelajaran yang mereka lakukan. Bila perlu dibukukan supaya jadi inspirasi bagi yang lain.

BACA JUGA :  Karya Siswi SDN Borong Makassar Tembus Perpustakaan, “Cerita Citra” Diapresiasi Tinggi

“Itulah kenapa perlu ada pameran literasi seperti ini. Karena dengan begitu, semua produk yang dipamerkan terdokumehrasi. Bahkan semua naskah-naskah yang dipamerkan punya nilai historis dan dinarasikan secara baik,” terangnya.

Bincang-Bincang Literasi ini dihadiri para penggiat literasi, pustakawan, penulis, pengelola taman baca, pendidik, pelajar, dan mahasiswa.

Mustamin Raga menaruh harapan akan meningkatnya kegemaran membaca. Paling tidak, merujuk pada tren pengunjung di Perpustakaan Umum Kabupaten Gowa. Rata-rata, ungkapnya, dalam sehari pengunjung bisa mencapai 300-350 orang.

Data ini, menurutnya, yang membuat Kabupaten Gowa, pada tahun 2024, mendapat penghargaan sebagai kabupaten dengan tingkat kegemaran membaca kedua se-Sulawesi Selatan, setelah Maros.

Dia kemudian menyampaikan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang dilakukan DPK Kabupaten Gowa. Katanya, perpustakaan kini bukan cuma tempat untuk membaca buku tapi juga fungsi rekreasional dan kegiatan-kegiatan kreatif lainnya.

BACA JUGA :  Mahasiswa KKN UNHAS Gelombang 114 Gagas Gerakan Membaca di Takalar

“Perpustakaan itu perlu dibuat nyaman sehingga orang-orang senang berkunjung, seperti Perpustakaan Gowa ini,” katanya dengan suara mantap.

Muhammad Rhida, mengakui Perpustakaan Umum Kabupaten Gowa secara tampilan fisik, terlihat estetik dan instagramable. Pujian juga datang dari Muhammad Galang Pratama, yang menilai positif kegiatan Festival Literasi yang menggandeng TBM se-Kabupaten Gowa.

Festival Literasi 2025 bertajuk “Anging Mammiri Berembus, Literasi Bertumbuh” ini dibuka oleh Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, pada Senin (26/5/2025).

Hadir dalam acara pembukaan Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, dan Bunda Literasi Kecamatan se-Kabupaten Gowa yang hari itu dikukuhkan.

“Festival Literasi ini bukan sekadar seremoni tahunan tapi perayaan dari gerakan literasi yang dibangun secara kolektif,” pungkas Husniah Talenrang dalam sambutannya kemarin.

(RL/ID)
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok

Berita Terkait

Forbina Minta Pemerintah Terapkan Kebijakan Bagi Hasil Sawit di Luar Pajak dan CSR
JK Ngamuk! Lahan 16,4 Hektare Miliknya di Makassar Dirampok Mafia Tanah
Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit
Walhi Soroti Ketertutupan Medco, Dana CSR di Aceh Timur Diduga Tak Tepat Sasaran
ASN di Jeneponto Ribut dengan Polisi di Tempat Karaoke, Gara-gara LC dan Miras
Supermoon Terbesar 2025 Terjadi Malam Ini, Disusul Kilatan Meteor di Langit Nusantara
Objek Misterius 3I/Atlas Bikin Heboh, Ramalan Baba Vanga Soal Alien Kembali Disorot
4 Hari Hilang, Bilqis di Makassar Terekam CCTV Bersama Perempuan Rambut Pirang

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 20:57 WITA

Forbina Minta Pemerintah Terapkan Kebijakan Bagi Hasil Sawit di Luar Pajak dan CSR

Kamis, 6 November 2025 - 11:12 WITA

JK Ngamuk! Lahan 16,4 Hektare Miliknya di Makassar Dirampok Mafia Tanah

Kamis, 6 November 2025 - 09:47 WITA

Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit

Rabu, 5 November 2025 - 22:17 WITA

Walhi Soroti Ketertutupan Medco, Dana CSR di Aceh Timur Diduga Tak Tepat Sasaran

Rabu, 5 November 2025 - 21:42 WITA

ASN di Jeneponto Ribut dengan Polisi di Tempat Karaoke, Gara-gara LC dan Miras

Berita Terbaru