Eks Kepala PPATK Ungkap Ada Praktik “Tuyul” di Ditjen Pajak

Jumat, 10 Maret 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktorat Jenderal Pajak (pajakku.com)

Direktorat Jenderal Pajak (pajakku.com)

Zonafaktualnews.com – Direktorat Jenderal Pajak terus menjadi sorotan masyarakat terkait kasus mantan Pejabat Pajak Rafael Alun yang diketahui memiliki harta tak wajar

Mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein mengungkap, banyak pegawai pajak melakukan praktik “tuyul” atau merangkap sebagai konsultan wajib pajak

Informasi terkait banyaknya praktik tersebut diperoleh dari salah satu pejabat pajak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pernah ada kuesioner ke wajib pajak, adakah mereka menggunakan orang dalam sebagai dukun, jumlahnya ada seratusan. Itu yang dipermukaan saja” ujar Yunus, Kamis (9/3/2023)

BACA JUGA :  Lukas Enembe Ditangkap, Polri Minta Warga Tak Terprovokasi Isu Liar

Yunus menjelaskan, “tuyul” yang dimaksud adalah pegawai pajak turun menjadi konsultan bagi wajib pajak untuk mengakali agar pembayaran pajaknya dapat lebih rendah.

“Saya sempat bertanya juga dengan orang dalam, jumlahnya mungkin hampir 5% dari total pegawai pajak,” katanya.

Meski demikian, menurut Yunus, tak banyak yang bisa terungkap. Beberapa kasus besar yang terungkap saat ia menjabat sebagai Kepala PPATK pada 2002-2011, antara lain kasus Gayus Tambuan dan Bahasyim Assifie.

Sementara kasus besar lainnya, yakni Angin Prayitno, Dhana Widyatmika, Tomy Hindratno, Handang Soekarno, dan Pargono Riyadi.

BACA JUGA :  Ketua KPK Firli Bahuri Dijerat dengan 3 Pasal Tipikor

“Tidak semua maling ketangkap memang,” ujarnya.

KPK sebelumnya menemukan, terdapat sejumlah pegawai atau mantan pegawai pajak yang terafiliasi dengan Rafael Alun Trisambodo yang disebut sebagai geng pajak.

Namun, Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Keuangan tak menemukan afiliasi Rafael dengan pegawai pajak lainnya saat melakukan investigasi terkait harta kekayaan Rafael.

“Sejauh ini untuk penanganan Rafael Alun Trisambodo, kami memang belum melihat adanya keterkaitan dengan pegawai Kemenkeu,

Kalau Rafael lebih kepada pihak terafiliasinya misalnya teman SMA, kakak-adik, orang tua, kami sampai saat ini melihatnya seperti itu,” kata Insepktur Jenderal Kemenkeu Awan Nurmawan Nuh dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (8/3/2023)

BACA JUGA :  Hasto Tersangka KPK, Rocky Gerung Sebut Ambisi Jokowi Ingin Ambil Alih PDIP

Juru Bicara Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo juga mengaku tak tahu menahu soal adanya dugaan ‘mafia’ pajak yang terafiliasi dengan Rafael.

Menurut dia, klaim adanya kubu-kubu tersebut perlu menunggu temuan KPK

“Saya rasa itu menunggi pemeriksaan KPK saja, kan yang menyampaikan KPK. Kami hormati dan tunggu perkembangan di sana,” ujarnya

Editor : Isal

Berita Terkait

Pukat UGM Desak KPK Periksa Jokowi Terkait Dugaan Korupsi Proyek Whoosh
Luar Biasa! Bahlil Lahadalia Meski Dihina dan Dijelekkan dengan Meme Tetap Memaafkan
Purbaya Geram! Coretax Triliunan Error Ternyata Digarap Programmer Selevel SMA
Roy Suryo Sentil Gibran Sebut Tak Boleh Asam Sulfat Racuni Republik Indonesia
Psikiater UI dr. Mintarsih Soroti Dana Pemda Rp234 Triliun Mengendap
Purbaya Bakal Sikat Semua Mafia dan “Pemain Besar”, Nama-nama Sudah Dikantongi
Prabowo Saksikan Penyerahan Rp13,25 Triliun Dikembalikan dari Kasus Korupsi CPO
Prabowo Ultimatum Reshuffle Menteri Nakal: “Tiga Kali Peringatan, Ganti”

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 14:57 WITA

Pukat UGM Desak KPK Periksa Jokowi Terkait Dugaan Korupsi Proyek Whoosh

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 17:15 WITA

Luar Biasa! Bahlil Lahadalia Meski Dihina dan Dijelekkan dengan Meme Tetap Memaafkan

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 16:39 WITA

Purbaya Geram! Coretax Triliunan Error Ternyata Digarap Programmer Selevel SMA

Jumat, 24 Oktober 2025 - 13:26 WITA

Roy Suryo Sentil Gibran Sebut Tak Boleh Asam Sulfat Racuni Republik Indonesia

Kamis, 23 Oktober 2025 - 13:11 WITA

Psikiater UI dr. Mintarsih Soroti Dana Pemda Rp234 Triliun Mengendap

Berita Terbaru