Durasi Pemadaman Bergilir Naik, Emak-emak di Makassar Caci Maki PLN

Kamis, 23 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Durasi Pemadaman Bergilir Naik, Emak-emak di Makassar Caci Maki PLN (Foto Ilustrasi)

i

Durasi Pemadaman Bergilir Naik, Emak-emak di Makassar Caci Maki PLN (Foto Ilustrasi)

Zonafaktualnews.com – Durasi pemadaman listrik bergilir di Kota Makassar naik menjadi 6 sampai 7 jam.

Padahal diketahui pemadaman listrik yang berdurasi 3 jam saja sudah membuat banyak masyarakat tersiksa.

Tak heran, bila sejumlah emak-emak di Kecamatan Manggala melaknat PLN  Sulselrabar.

ADVERTISEMENT

Klik untuk Hubungi via WhatsApp

Klik gambar untuk terhubung ke WhatsApp

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Semakin parah ini PLN, 3 jam saja kami sudah tersiksa apalagi naik menjadi 6 -7 jam seperti ini,” ujar salah satu IRT di Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala, Makassar, Kamis (23/11/2023).

BACA JUGA :  Bukan Buaya Darat! Warga Tamangapa Makassar Tangkap Buaya Lorong

Nur yang merupakan IRT mengaku sangat kecewa terhadap PLN, pemadaman ini membuat sejumlah anak-anaknya tak bisa tidur.

“A…Sensor, PLN. Kalau matikan siang saja, jangan malam-malam seperti ini, apalagi durasinya sangat lama, anak-anak saya tak bisa tidur mereka sekolah pagi-pagi semuanya,” protesnya.

Tak hanya Nur, emak-kemak lainnya seperti Karmila warga Kelurahan Borong juga ikut mencaci maki PLN.

“Ini operatornya PLN tidak ada hatinya, kejam sekali kasih mati lampu sampai begitu lamanya,” protes Karmila.

Begitu pun juga dengan Anti, dia meminta PLN Sulselrabar agar mengatur manajemen pemadaman listrik.

BACA JUGA :  Pohon Korban Politik Dilibas Warga Bogor, Makassar dan Gowa Kapan?

“Kalau bisa jangan malam-malam apalagi sampai jam 2 malam baru menyala, kasihan anak-anak tak bisa tidur. Lagian ini mengapa durasinya bertambah, kayak penjajahan saja ini,” ujar Anti dengan nada marah.

Warga bernama Sri juga ikut menyayangkan, dia berharap PLN jangan mematikan listrik di malam hari.

“Saran saya matikan siang saja kasih serentak, karena pemakaian siang itu lebih banyak ketimbang malam apalagi sampai tengah malam baru menyala,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Soal Rokok Ilegal, Ditreskrimsus Polda Sulsel : Akan Kami Tindaklanjuti

Sementara itu, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar, Ahmad Amirul Syarif yang dikonfirmasi media ini memohon maaf.

“Mohon maaf sebesar-besarnya pak, dikarenakan kondisi kelistrikan PLN Sulselrabar saat ini, sehingga perlu dilakukan penyesuaian jadwal manajemen beban,” kata Ahmad melalui by WhatsApp

Ditanyai soal durasi pemadaman listrik yang bertambah, kata Ahmad ada penyesuaian manajemen beban.

“Mohon maaf bu, untuk saat ini ada beberapa lokasi yang mengalami penyesuaian manajemen beban,” pungkasnya mengakhiri.

 

 

(Isal)

Berita Terkait

Benarkah Ada Pungutan Liar di CFD Boulevard Makassar? Ini Klarifikasi Pengelola
KKP Rutan Makassar Tegaskan Tak Ada Suap dan Perlakuan Istimewa Bos Skincare Ilegal
Kapolda Sulsel Menembus Banjir, Bantu Warga Antang yang Tengah Krisis
Rutan Makassar Bantah Isu Suap Rp 25 Juta dan Fasilitas Khusus Bos Skincare Ilegal
Dramatis! Eksekusi 11 Bangunan di Pettarani Berujung Ricuh dan Tangisan
Sengketa Lahan Gedung Hamrawati di Makassar Memanas, Warga Blokir Jalan
Habis Gelap Terbitlah Terang, SS Glow Up Kembali Bangkit Usai Diterpa “Badai”
Pakaian Adat Ketimuran Disulap Jadi Rok Mini, Ajang Putra-Putri Sulsel Dikecam

Berita Terkait

Sabtu, 15 Februari 2025 - 13:17 WITA

Benarkah Ada Pungutan Liar di CFD Boulevard Makassar? Ini Klarifikasi Pengelola

Sabtu, 15 Februari 2025 - 11:05 WITA

KKP Rutan Makassar Tegaskan Tak Ada Suap dan Perlakuan Istimewa Bos Skincare Ilegal

Sabtu, 15 Februari 2025 - 10:34 WITA

Kapolda Sulsel Menembus Banjir, Bantu Warga Antang yang Tengah Krisis

Jumat, 14 Februari 2025 - 21:47 WITA

Rutan Makassar Bantah Isu Suap Rp 25 Juta dan Fasilitas Khusus Bos Skincare Ilegal

Kamis, 13 Februari 2025 - 23:00 WITA

Dramatis! Eksekusi 11 Bangunan di Pettarani Berujung Ricuh dan Tangisan

Berita Terbaru