Zonafaktualnews.com – Perubahan iklim dan cuaca ekstrem masuk rekor suhu tahun ini.
Sejumlah sukarelawan dari puluhan negara akan menggelar aksi menanam pohon
Selain itu, mereka akan mendesak pemerintah menanggulangi perubahan iklim untuk merayakan Hari Bumi
Hal itu mengingat banyaknya peringatan dari ilmuwan tentang cuaca ekstrem
Puncak dari perayaan ke-54 acara tahunan lingkungan itu, jatuh pada Sabtu (22/4/2023)
Para sukarelawan akan memulai kegiatan bersih-bersih di Sungai Dal, India, dan Cape Coral di Florida, Amerika Serikat, yang sempat dihantam bencana.
Sebelumnya pada Kamis (20/4/2023), dalam pertemuan dengan para kepala negara ekonomi besar, Biden menyatakan komitmennya untuk meningkatkan anggaran dari Amerika Serikat
Hal itu guna membantu negara-negara berkembang menghadapi perubahan iklim, serta menghentikan deforestasi kawasan hutan hujan Amazon di Brazil.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan pada negara-negara yang menghadiri Forum Ekonomi Besar Biden
Disebutkan bahwa “sebuah lompatan besar dalam aksi iklim” diperlukan untuk menghentikan kenaikan suhu di titik 1,5 derajat Celsius.
Dalam sebuah pesan yang direkam untuk perayaan Hari Bumi, dia mengingatkan bahwa “kita tampaknya sangat mengarah kepada kehancuran”.
Hari Bumi kali ini diwarnai dengan cuaca ekstrem selama berminggu-minggu, dengan suhu yang tercatat mencapai 45,4 derajat Celsius di Thailand.
Ada juga gelombang panas yang melanda India hingga menewaskan 13 orang dalam sebuah upacara pada pekan lalu.
Para ilmuwan mengingatkan gelombang panas memberikan dampak yang belum pernah terjadi sebelumnya
Tetapi di tahun ini berdampak ke sektor pertanian, ekonomi, dan kesehatan publik di India, serta menghalangi upaya jangka panjang negara tersebut untuk mengurangi kemiskinan, penyakit, dan ketimpangan.
Temperatur global bisa mencapai titik terpanasnya pada tahun ini atau 2024 mendatang, akibat perubahan iklim dan prediksi terjadinya fenomena ‘El Nino, kata para peneliti
Editor : Isal





















