Zonafaktualnews.com – Sudah lebih dari 7.000 warga Palestina yang sebagian besar anak-anak dan perempuan tewas akibat gempuran Israel terus menerus.
Terakhir, pemutusan layanan telepon dan internet sedang terjadi lebih dari 12 jam pasca pemboman Israel ke perusahaan telekomunikasi.
Pemadaman komunikasi terkini membuat akses terhadap tanggap darurat hampir tidak mungkin dilakukan.
Pasalnya, aliran listrik dan akses komunikasi membuat ribuan keluarga dan sejawat yang tinggal di luar negeri khawatir akan kesejahteraan orang yang dikasihinya
Warganet dari seluruh dunia meminta Elon Musk untuk memberi Gaza akses ke Starlink setelah wilayah kantung Palestina ini kehilangan akses internet dan komunikasi

Musk yang juga pemilik Starlink SpaceX secara pribadi mengirimkan banyak terminal ke Ukraina. Tindakan ini memungkinkan akses ke sistem internet berbasis satelit.
Layanan ini diandalkan oleh pengguna militer dan sipil setelah Rusia memutus sistem komunikasi Ukraina sesaat sebelum invasi pada 2022.
Menanggapi desakan warganet, Elon Musk mengatakan bahwa layanan satelit Starlink miliknya akan mendukung akses internet di Gaza, Palestina.
“Starlink akan mendukung konektivitas ke organisasi bantuan yang diakui secara internasional di Gaza,” tulis Musk di X Twitter, yang dilihat pada Sabtu (28/10/2023)
Sebagai informasi, SpaceX meluncurkan satelit Starlink pada Mei 2019 dan telah mengirimkan lebih dari 5.000 objek yang diproduksi secara massal ke luar angkasa.
Perusahaan Elon Musk ini mengumumkan telah mencapai lebih dari 2 juta pelanggan pada September 2023 dan berencana untuk mendeploy 12.000 satelit, sebuah target yang bisa ditingkatkan menjadi 42.000.
SpaceX Starlink adalah satelit orbit rendah yang menyediakan internet dengan data tanpa batas dan kecepatan broadband yang cepat.
Satelit-satelit ini menawarkan opsi internet tetap atau portabel kepada pengguna dengan harga yang cukup tinggi
Editor : Id Amor