Zonafaktualnews.com – Untuk pertama kalinya dalam sejarah konflik Timur Tengah modern, Israel mengalami kerusakan parah akibat serangan langsung dari Iran.
Rudal-rudal balistik diluncurkan dari Teheran menggempur pusat-pusat vital di Israel, termasuk Tel Aviv dan Be’er Sheva, menimbulkan kepanikan massal dan kerugian besar.
Serangan ini merupakan balasan cepat Iran atas aksi militer Israel sebelumnya yang menghantam fasilitas nuklir sensitif di Arak dan Natanz. Namun, skala dan presisi serangan balistik Iran kali ini mengejutkan dunia—termasuk pihak militer Israel sendiri.
Salah satu yang paling mencolok adalah serangan ke Gedung Bursa Saham Tel Aviv, simbol kekuatan ekonomi Israel.
Menurut laporan dari Al Jazeera dan media lokal, bangunan itu mengalami kerusakan berat dan menandai bahwa target Iran bukan lagi sekadar instalasi militer.
Tak hanya itu, Soroka Medical Center, rumah sakit utama di wilayah selatan Israel, juga menjadi sasaran.
Puluhan korban luka dilaporkan, dan layanan medis darurat Magen David Adom mencatat setidaknya 32 orang terluka akibat hantaman rudal.
Netanyahu Murka: “Ini Kejahatan Perang”
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tak tinggal diam. Dalam pernyataan terbuka melalui akun media sosial X (dulu Twitter), ia mengecam keras tindakan Iran dan menyebut Teheran sebagai “diktator teroris.”
“Ini kejahatan perang. Iran akan membayar sangat mahal atas serangan brutal ini,” tegas Netanyahu.
Pernyataan itu menunjukkan tekanan luar biasa yang kini dihadapi Israel. Banyak pengamat menyebut ini sebagai “momen kerentanan terbesar Israel” sejak konflik besar terakhir dengan Hizbullah lebih dari satu dekade lalu.

Pertahanan Udara Israel Dibuat Kewalahan
Sistem pertahanan udara canggih Israel seperti Iron Dome dan David’s Sling ternyata kewalahan menghadapi gempuran multi-arah dari rudal Iran.
Serangan datang serentak, diduga dilengkapi teknologi pengelabuan dan kecepatan tinggi, membuat banyak rudal lolos dari sistem pertahanan.
Di media sosial, respons datang bertubi-tubi. Banyak pengguna Arab dan pro-Palestina mengejek keperkasaan militer Israel yang selama ini diagung-agungkan.
“Pertahanan udaranya kayak plastik,” tulis akun @FOmchaima84810 dengan nada sinis.
“اللهم زدهم دمارا وتدميرا (Ya Allah, tambahkan kehancuran bagi mereka),” cuit akun @YwnsS4174.
Sementara itu, akun @bkrlondon menyindir sarkastis:
“Situs tersuci Israel (bursa saham) pun ikut hancur. Ini benar-benar gila.”
Tanpa AS, Israel Tak Berdaya?
Akun pro-Palestina @Abby_Jost berkomentar, “Tanpa dukungan penuh Amerika Serikat, Israel tidak akan mampu bertahan. Ini bukan Gaza, ini Iran.”
Komentar serupa muncul dari netizen Indonesia. “Baru kali ini Israel lawan musuh yang sepadan. Iran punya rudal, taktik, dan keberanian. Dan sekarang Israel panik sendiri,” tulis seorang pengguna.
Peringatan untuk Dunia: Ini Bisa Jadi Titik Perang Dunia
Analis militer menyebut serangan ini bukan sekadar balas dendam Iran, melainkan pesan kuat bahwa Israel tak lagi bisa bertindak sewenang-wenang di kawasan.
Eskalasi ini berpotensi menyeret lebih banyak negara seperti AS, Arab Saudi, bahkan Turki ke dalam pusaran konflik besar.
Dengan Israel mulai goyah, dan Iran menunjukkan kekuatan strategisnya secara terbuka, konflik ini bisa memicu konfrontasi terbuka antara blok Barat dan Timur di jantung dunia Islam.
Hingga berita ini ditulis, sirene masih terdengar di beberapa wilayah Israel. Ribuan warga dilaporkan berlindung di bunker. Pasar keuangan anjlok, dan militer Israel mulai mengerahkan kekuatan cadangan.
Satu hal pasti: peta kekuatan di Timur Tengah berubah hari ini. Dan Israel, untuk pertama kalinya dalam sejarah, tak lagi terlihat sekuat dulu.
Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok





















