Zonafaktualnews.com – Seorang santriwati menjadi korban pemerkosaan oleh seorang pimpinan pondok pesantren di Cianjur, Jawa Barat, berinisial MI (35).
Berdalih transfer ilmu, pelaku MI menyetubuhi korbannya yang tak lain adalah santriwatinya sendiri.
Kasat Reskrim Polres Cianjur Iptu Tono Listianto mengatakan, modus MI yakni membuka aura dan transfer ilmu.
“Kalau ikuti ritualnya maka akan cepat pintar dan auranya terbuka. Pelaku juga tutup korban dengan kain kafan saat ritual, supaya lebih meyakinkan. Tapi ternyata korban malah dilecehkan hingga disetubuhi,” ujar Iptu Tono Listianto
Para santriwati yang masih di bawah umur itu dicabuli pelaku di ruangan khusus hingga di toilet ponpes.
Kuasa hukum salah satu korban, Topan Nugraha, mengatakan korban terlebih dahulu dibuat tidak bisa melawan, berontak, bahkan berteriak.
Aksi pelaku terbongkar kala orang tua salah satu santriwati melihat anaknya murung.
“Jadi salah satu korban yang masih berusia 14 tahun itu kerap terlihat murung. Ketika ditanya orang tuanya, ternyata korban sering kali dilecehkan dan sempat disetubuhi oleh pelaku.
Dan akhirnya orang tua pelaku mengadu ke kami untuk minta pendampingan proses hukum,” kata Topan Nugraha.
Korban disebut enggan bercerita karena diancam pelaku. Mereka diancam keluarganya akan diguna-guna.
“Kalau ancaman secara fisik tidak. Tetapi ancamannya kalau sampai mengadu, orang tua dari santri akan kena guna-guna. Makanya korban takut,” kata dia.
Belum diketahui sejak kapan MI melakukan perbuatan itu. Namun Topan mengaku mendapat laporan dari lima korban.
“Sebelumnya, ada tiga yang mengadu ke kami. Dan kemarin ada yang mengadu lagi dua orang.
Jadi total sudah ada lima korban yang mengadu dilecehkan hingga disetubuhi oleh pelaku yang merupakan pendiri sekaligus pimpinan pondok pesantren di Takokak,” kata dia
MI sempat melarikan diri sebelum akhirnya tertangkap polisi.
Pelaku diamankan di rumah keluarganya di Kabupaten Sukabumi pada Selasa (15/8) siang.
“Setelah masuk laporan dari korban dan muncul pemberitaan, pelaku kabur ke rumah keluarganya di wilayah Kabupaten Sukabumi.
Setelah memastikan keberadaannya, anggota langsung ke tempat persembunyian pelaku dan mengamankannya,” kata Kasat Reskrim Polres Cianjur Iptu Tono Listianto
“Setelah proses pemeriksaan selesai, kami akan sampaikan terkait motif, modus, dan jumlah korban secara keseluruhan,” ujarnya.
Editor : ID Amor





















