Terungkap! Sosok Malik ‘Dalang Penyelundupan’ di Balik Penembakan 5 WNI di Malaysia

Kamis, 30 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Ilustrasi Penembakan WNI di Malaysia

Foto Ilustrasi Penembakan WNI di Malaysia

Zonafaktualnews.com – Nama Malik mencuat dalam kasus penembakan lima pekerja migran Indonesia (PMI) oleh otoritas Malaysia.

Sosok ini disebut-sebut sebagai dalang di balik penyelundupan para PMI ilegal yang menjadi korban insiden tragis tersebut.

Dugaan ini terungkap setelah Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia dan Atase Polri di Malaysia melakukan wawancara dengan dua warga negara Indonesia (WNI) yang selamat dari insiden penembakan di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kedua WNI tersebut mengungkap bahwa mereka membayar sejumlah uang kepada Malik agar bisa keluar atau masuk ke Malaysia melalui jalur ilegal.

Tarif Bervariasi, Malik Diduga Akomodasi PMI Ilegal

Dari hasil wawancara, diketahui bahwa Malik menerima bayaran antara 1.200 hingga 1.500 ringgit (sekitar Rp5,5 juta) per orang untuk membantu PMI ilegal pulang ke Indonesia.

BACA JUGA :  Heboh, Wisatawan Asal Malaysia Sebut Jakarta Jelek dan Kotor

“Ada dua orang yang berhasil kami wawancarai. Mereka mengaku membayar sekitar 1.200 hingga 1.500 ringgit kepada seseorang bernama Malik agar bisa pulang ke Dumai melalui jalur tidak resmi,” ujar Atase Polri di Malaysia, Kombes Juliarman Eka Putra Pasaribu, Rabu (29/1/2025), dikutip dari Kompas TV.

Saat ini, otoritas Malaysia masih menelusuri apakah Malik merupakan bagian dari jaringan penyelundupan tenaga kerja ilegal atau hanya seorang perantara individu.

Kronologi Penembakan di Perairan Tanjung Rhu

Insiden penembakan ini bermula ketika Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) memergoki kapal yang membawa sejumlah PMI ilegal melintas di perairan Tanjung Rhu, Selangor, pada Jumat (24/1/2025).

BACA JUGA :  Pria Penghina Nabi Muhammad, Palestina dan Indonesia Dikabarkan Ditangkap

Menurut Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM), kapal tersebut ditembaki karena diduga melakukan perlawanan terhadap petugas.

Akibat insiden tersebut, satu WNI meninggal dunia, sementara empat lainnya mengalami luka-luka. Dari lima korban, hanya satu yang memiliki dokumen identitas berupa paspor.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah mengirimkan nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia, mendesak penyelidikan atas insiden penembakan tersebut. Kemlu juga menyoroti dugaan penggunaan kekuatan berlebihan oleh aparat Malaysia.

Korban Bantah Lakukan Perlawanan

Dalam upaya mencari kejelasan, Kemlu RI bersama KBRI Kuala Lumpur menemui empat korban luka yang saat ini dirawat di RS Serdan dan RS Klang, Malaysia.

Dalam pertemuan tersebut, dua korban berinisial HA dan MZ asal Riau membantah klaim otoritas Malaysia bahwa mereka melakukan perlawanan menggunakan senjata tajam.

BACA JUGA :  Begini Hasil “Ngopi Darat” Jokowi dengan Biden Soal Palestina

“Keduanya menyatakan bahwa tidak ada perlawanan dari penumpang kapal terhadap aparat APMM,” ungkap Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha.

Saat ini, HA dan MZ dalam kondisi stabil setelah mendapatkan perawatan medis.

Sementara itu, dua korban lainnya masih dalam kondisi kritis pascaoperasi sehingga belum dapat dimintai keterangan lebih lanjut.

Pemerintah Indonesia Beri Pendampingan Hukum

Pemerintah Indonesia memastikan akan memberikan pendampingan hukum bagi para korban serta mengawal penyelidikan atas kejadian tersebut.

“Kami akan terus mendampingi para WNI, termasuk memastikan hak-hak mereka terlindungi melalui KBRI dan konsuler di Malaysia,” tegas Juliarman.

 

Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di Google News

Berita Terkait

Forbina Minta Pemerintah Terapkan Kebijakan Bagi Hasil Sawit di Luar Pajak dan CSR
JK Ngamuk! Lahan 16,4 Hektare Miliknya di Makassar Dirampok Mafia Tanah
Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit
Walhi Soroti Ketertutupan Medco, Dana CSR di Aceh Timur Diduga Tak Tepat Sasaran
ASN di Jeneponto Ribut dengan Polisi di Tempat Karaoke, Gara-gara LC dan Miras
Supermoon Terbesar 2025 Terjadi Malam Ini, Disusul Kilatan Meteor di Langit Nusantara
Objek Misterius 3I/Atlas Bikin Heboh, Ramalan Baba Vanga Soal Alien Kembali Disorot
4 Hari Hilang, Bilqis di Makassar Terekam CCTV Bersama Perempuan Rambut Pirang

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 20:57 WITA

Forbina Minta Pemerintah Terapkan Kebijakan Bagi Hasil Sawit di Luar Pajak dan CSR

Kamis, 6 November 2025 - 11:12 WITA

JK Ngamuk! Lahan 16,4 Hektare Miliknya di Makassar Dirampok Mafia Tanah

Kamis, 6 November 2025 - 09:47 WITA

Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit

Rabu, 5 November 2025 - 22:17 WITA

Walhi Soroti Ketertutupan Medco, Dana CSR di Aceh Timur Diduga Tak Tepat Sasaran

Rabu, 5 November 2025 - 21:42 WITA

ASN di Jeneponto Ribut dengan Polisi di Tempat Karaoke, Gara-gara LC dan Miras

Berita Terbaru