Indonesia Terancam Ekspansi E-Commerce China, Ini Taktiknya

Kamis, 20 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

China menjajah pasar global termasuk Indonesia (Ilustrasi)

China menjajah pasar global termasuk Indonesia (Ilustrasi)

Zonafaktualnews.comChina semakin intensif dalam mengembangkan strategi ekspansi global melalui industri e-commerce.

Terbaru, Negeri Tirai Bambu tersebut merilis rancangan peraturan yang mendorong pembangunan gudang di luar negeri dan memperluas bisnis e-commerce lintas batas atau ‘cross-border’.

Langkah ini dinilai sebagai upaya China untuk menjajah pasar global, termasuk Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Kementerian Perdagangan China, industri e-commerce kini menjadi pilar penting bagi sektor perdagangan luar negeri mereka.

Di Indonesia, e-commerce asal China semakin diminati masyarakat. Misalnya, TikTok Shop, bagian dari ByteDance, telah meraih popularitas tinggi.

Selain itu, aplikasi Temu dari PDD Holdings dengan cepat mendulang sukses di pasar internasional, termasuk Indonesia, dengan lebih dari 100 juta unduhan di Google Play Store sejak tahun 2023.

BACA JUGA :  Filipina Geram, China Bangun Pulau Baru di LCS

Reuters melaporkan beberapa layanan asal China seperti Shein, Temu, dan AliExpress semakin agresif memperluas sayapnya di pasar internasional.

Mereka menjual produk-produk buatan China dengan harga sangat murah, memanfaatkan model bisnis cross-border untuk menekan biaya dan menarik konsumen global.

Pertumbuhan layanan ini diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa tahun mendatang.

Strategi ekspansi global ini tidak hanya melibatkan pembangunan gudang dan fasilitas di luar negeri, tetapi juga peningkatan manajemen data lintas batas serta optimalisasi jalur ekspor cross-border.

Langkah ini bertujuan untuk menciptakan sumber pendapatan baru bagi perusahaan-perusahaan China yang sebelumnya fokus pada pasar domestik.

BACA JUGA :  China Menendang Israel dalam Peta Dunia

Aturan Baru untuk E-commerce Cross-Border di Indonesia

Untuk menanggulangi gempuran produk cross-border dari China yang bisa mematikan bisnis lokal, Kementerian Perdagangan Indonesia telah mengeluarkan kebijakan baru mengenai batas harga minimum barang impor yang dijual di platform e-commerce.

Kebijakan ini diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 31/2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik, yang mulai berlaku pada 26 September 2023.

Salah satu poin penting dalam peraturan tersebut adalah ketentuan harga barang minimum untuk perdagangan cross-border sebesar US$ 100 atau setara Rp 1,6 juta.

BACA JUGA :  Luhut Akui Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sudah “Busuk” Sejak Awal

Jika harga barang dalam mata uang selain dolar AS, konversi dilakukan menggunakan nilai kurs yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

Dampak dan Tantangan

Gempuran produk e-commerce China dengan harga murah ini membawa tantangan besar bagi pelaku bisnis lokal di Indonesia.

Kebijakan baru dari Kementerian Perdagangan diharapkan dapat melindungi industri lokal dari persaingan tidak sehat dan memastikan ekosistem e-commerce yang lebih adil.

Namun, implementasi dan efektivitas kebijakan ini masih perlu terus dipantau untuk memastikan tujuan perlindungan pasar domestik tercapai.

 

Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di Google News

Berita Terkait

CEO BPI Danantara Bongkar Rekayasa “Makeup” Laporan Keuangan di Sejumlah BUMN
Mengintip 15 Kas Pemda dengan Dana Triliunan Mengendap, Modus Bunga Deposito?
Purbaya Tolak APBN Jadi “Tumbal” Utang Proyek Kereta Cepat Warisan Jokowi
Modal Asing Kabur Rp14,24 Triliun Usai Prabowo Ganti Menkeu Sri Mulyani
IHSG Terjun Bebas Usai Sri Mulyani Tersingkir dari Kabinet Merah Putih Prabowo
Utang Pemerintah Tembus Rp9.107 Triliun, Sri Mulyani Gagal Kelola Fiskal
BBCA Nyungsep Rp225 Disapu “Tsunami”, Isu Patgulipat Akuisisi Djarum Group
Bansos Digital Mulai Diuji Coba di Banyuwangi, Mensos Sebut Bisa Hemat Rp 14 T

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 10:36 WITA

CEO BPI Danantara Bongkar Rekayasa “Makeup” Laporan Keuangan di Sejumlah BUMN

Rabu, 22 Oktober 2025 - 22:34 WITA

Mengintip 15 Kas Pemda dengan Dana Triliunan Mengendap, Modus Bunga Deposito?

Senin, 13 Oktober 2025 - 22:26 WITA

Purbaya Tolak APBN Jadi “Tumbal” Utang Proyek Kereta Cepat Warisan Jokowi

Sabtu, 13 September 2025 - 13:07 WITA

Modal Asing Kabur Rp14,24 Triliun Usai Prabowo Ganti Menkeu Sri Mulyani

Senin, 8 September 2025 - 20:53 WITA

IHSG Terjun Bebas Usai Sri Mulyani Tersingkir dari Kabinet Merah Putih Prabowo

Berita Terbaru