Zonafaktualnews.com – Sosok Dwi Hartono, yang dikenal sebagai motivator, pengusaha, sekaligus bos bimbingan belajar (bimbel), justru menyimpan drama kelam.
Di balik citra seorang pemberi semangat, Dwi ternyata menjadi otak pembunuhan Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Pemerintah, Mohammad Ilham Pradipta.
“DH merupakan salah satu aktor intelektual dalam kasus ini,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (26/8/2025).
Dwi Hartono ditangkap Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8/2025) pukul 20.15 WIB.
Sang motivator ini diringkus bersama dua tersangka lain berinisial YJ dan AA. Sehari kemudian, Minggu (24/8/2025) pukul 15.30 WIB, seorang tersangka lain berinisial C juga dibekuk di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. Keempatnya langsung digelandang ke Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
Sebelumnya, Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya juga menangkap empat tersangka lain yang sempat bersembunyi.
Tiga pelaku berinisial AT, RS, dan RAH ditangkap di Jalan Johar Baru III Nomor 42, Jakarta Pusat.
Sementara satu pelaku lainnya, RW alias Erasmus Wawo, berhasil diringkus saat tiba di bandara Nusa Tenggara Timur (NTT) ketika hendak melarikan diri. Seluruhnya kini ditahan di Polda Metro Jaya.
Kasus ini berawal ketika korban Mohammad Ilham Pradipta diculik di parkiran Lotte Mart Pasar Rebo, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada Rabu (20/8/2025).
Aksi penculikan pria berusia 37 tahun itu bahkan terekam kamera CCTV.
Keesokan harinya, Kamis (21/8/2025) pukul 05.30 WIB, seorang warga menemukan jasad Ilham di persawahan Desa Naga Sari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, mata terlilit lakban, tangan dan kaki terikat.
Hasil autopsi mengungkap korban tewas akibat hantaman benda tumpul di bagian dada dan leher.
Selain itu, korban juga diduga meninggal karena kehabisan oksigen, akibat adanya tekanan pada tulang leher dan dada yang membuatnya sulit bernapas.
Dari penyelidikan, terungkap bahwa motif pembunuhan yang diotaki Dwi Hartono diduga terkait masalah kredit bernilai Rp13 miliar.
Hingga kini polisi masih mendalami bagaimana urusan keuangan tersebut berujung pada aksi penculikan dan pembunuhan.
Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok





















