Dirty Vote: Jokowi Salurkan Bansos, Kerahkan Polisi dan Tekan Kades

Minggu, 11 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Film dokumenter Dirty Vote

Film dokumenter Dirty Vote

Zonafaktualnews.com – Film dokumenter bertajuk Dirty Vote viral di media sosial, Minggu (11/2/2024).

Film yang disutradarai oleh Dandy Laksono ini mengungkap soal dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Dalam dokumenter Dirty Vote, Presiden Jokowi diduga mengerahkan lembaga negara untuk membantu kemenangan capres Prabowo Subianto dan cawapres Gibran Rakabuming Raka, anak sulungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rentetan dugaan kecurangan dipaparkan tiga ahli hukum tata negara, yaitu Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar, dan Feri Amsari.

Salah satu isu yang disorot dalam film ini adalah dugaan penyalahgunaan wewenang oleh kepala desa.

Ahli hukum tata negara, Zainal Arifin menyebut, desa menjadi wilayah pertarungan untuk memperebutkan suara.

Dia mengatakan ada sejumlah wewenang kepala desa (kades) yang bisa disalahgunakan.

BACA JUGA :  Jokowi Didesak Copot Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

Hal itu meliputi data pemilih, penggunaan dana desa, data penerima bantuan sosial (Bansos), Program Keluarga Harapan (PKH), dan bantuan langsung tunai atau BLT, serta wewenang alokasi Bansos.

“Kasus penyelewenangan dana desa sangat mungkin dikonversi menjadi alat tukar dukungan politik,” kata Zainal.

Dari sekian banyak sektor tindak pidana korupsi (tipikor) sepanjang 2022,  kata Zainal kasus terbesar ada pada Anggaran Pendapaan Belanja Desa atau APBDes.

Oleh karena itu, ia mengatakan fenomena ini sangat mungkin menjadi bagian untuk menekan kepala desa yang bermasalah, dibarter dengan dukungan politik.

Caranya, dengan memberi imbalan untuk tidak melanjutkan proses hukum kepala desa tersebut.

BACA JUGA :  Begini Hasil “Ngopi Darat” Jokowi dengan Biden Soal Palestina

“Kami merekam kesaksian kepala desa yang diminta memenangkan paslon tertentu,” kata Zainal.

Dirty Vote menampilkan rekaman suara dari kepala desa tersebut. Dengan identitas yang disamarkan, kades itu bersaksi bahwa ada tekanan dari kubu pasangan capres-cawapres 02, Prabowo-Gibran, dan 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Dalam kesaksiannya, ia menyebut tekanan dari kubu 02 berupa arahan untuk membentuk teknis penyaluran bantuan beras secara tiba-tiba.

“Itu sangat tiba-tiba dan datanya entah dari mana. Tidak sesuai dengan data kemiskinan di desa,” kata kepala desa itu.

Walhasil, bantuan itu menjadi polemik di desa.

“Kami, kepala desa di paguyuban bingung. Kami yang repot sendiri karena itu tidak sesuai data kebutuhan di desa,” katanya.

BACA JUGA :  Rocky Gerung Menyiratkan Cak Imin Jadi Senjata Jokowi Gagalkan Anies

Tak cuma itu, ia mengaku dihubungi pihak kepolisian yang meminta izin penggunaan balai desa untuk deklarasi dukungan Capres-Cawapres 02.

Ia juga berujar ada beberapa kepala desa tersangkut korupsi dan menjadi sasaran.

“Kita (kami) senantiasa diawasi Polda,” katanya.

Kepala desa juga diminta menyiapkan laporan penggunaan dana desa dari tahun 2021 hingga 2023.

Sementara itu,  ia berujar, tekanan dari kubu Capres-Cawapres 03 Ganjar Pranowo-MahfdMD berupa arahan langsung dari bupati untuk memenangkan Capres-Cawapres 03.

Bahkan, ditargetkan mendapat suara minimal 50 persen plus 1 untuk kemenangan 03 di satu desa.

“Itu melaui camat. Camat menghubungi paguyuban kepala desa,” pungkasnya

 

 

Editor : Id Amor

Berita Terkait

Pukat UGM Desak KPK Periksa Jokowi Terkait Dugaan Korupsi Proyek Whoosh
Luar Biasa! Bahlil Lahadalia Meski Dihina dan Dijelekkan dengan Meme Tetap Memaafkan
Purbaya Geram! Coretax Triliunan Error Ternyata Digarap Programmer Selevel SMA
Roy Suryo Sentil Gibran Sebut Tak Boleh Asam Sulfat Racuni Republik Indonesia
Psikiater UI dr. Mintarsih Soroti Dana Pemda Rp234 Triliun Mengendap
Purbaya Bakal Sikat Semua Mafia dan “Pemain Besar”, Nama-nama Sudah Dikantongi
Prabowo Saksikan Penyerahan Rp13,25 Triliun Dikembalikan dari Kasus Korupsi CPO
Prabowo Ultimatum Reshuffle Menteri Nakal: “Tiga Kali Peringatan, Ganti”

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 14:57 WITA

Pukat UGM Desak KPK Periksa Jokowi Terkait Dugaan Korupsi Proyek Whoosh

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 17:15 WITA

Luar Biasa! Bahlil Lahadalia Meski Dihina dan Dijelekkan dengan Meme Tetap Memaafkan

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 16:39 WITA

Purbaya Geram! Coretax Triliunan Error Ternyata Digarap Programmer Selevel SMA

Jumat, 24 Oktober 2025 - 13:26 WITA

Roy Suryo Sentil Gibran Sebut Tak Boleh Asam Sulfat Racuni Republik Indonesia

Kamis, 23 Oktober 2025 - 13:11 WITA

Psikiater UI dr. Mintarsih Soroti Dana Pemda Rp234 Triliun Mengendap

Berita Terbaru