Viral, Rakyat Suriah Bongkar Neraka Penyiksaan Rezim Diktator Bashar Al Assad

Jumat, 7 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Kolase : Kekejaman rezim diktator Bashar Al Assad Dibongkar Rakyat Suriah, Ratusan Mayat Ditemukan Tercor dan Terpenjara dalam Bawah Tanah (Tangkapan Layar Video Viral Suriah)

Foto Kolase : Kekejaman rezim diktator Bashar Al Assad Dibongkar Rakyat Suriah, Ratusan Mayat Ditemukan Tercor dan Terpenjara dalam Bawah Tanah (Tangkapan Layar Video Viral Suriah)

Zonafaktualnews.com – Konflik di Suriah kembali menjadi sorotan dunia setelah beredarnya kesaksian para korban yang selamat dari penjara-penjara rezim Bashar Al-Assad.

Melalui media sosial, Jumat (7/2/2025), rakyat Suriah membongkar kekejaman yang terjadi selama bertahun-tahun, memicu kemarahan global.

Salah satu pusat penyiksaan yang paling terkenal adalah Penjara Sednaya, yang dijuluki sebagai “neraka di bumi” bagi para tahanan politik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kesaksian Korban: ‘Kami Diperlakukan Seperti Hewan!’

Dalam video yang viral di TikTok dan X (Twitter), para korban menceritakan bagaimana mereka disiksa dengan cara yang tak terbayangkan.

Raed al-Saleh, direktur organisasi kemanusiaan White Helmets, menyebut Sednaya bukan sekadar penjara, tetapi rumah jagal manusia.

“Sednaya tidak terasa seperti penjara. Itu adalah tempat pemotongan hewan, di mana manusia dibantai dan disiksa setiap hari,” ungkap al-Saleh dalam wawancara dengan Al Jazeera.

Menurut laporan Amnesty International, 50 hingga 100 tahanan dieksekusi setiap hari di penjara tersebut selama masa pemerintahan Assad.

Metode penyiksaan yang digunakan di penjara-penjara rezim Assad sangat brutal, di antaranya:

  1. “Kursi Jerman” – Tahanan dipaksa duduk di kursi yang dibengkokkan ke belakang hingga tulang belakang mereka patah.
  2. “Karpet Terbang” – Korban diikat di papan kayu yang dilipat hingga tubuh mereka terhimpit, menyebabkan nyeri luar biasa.
  3. “Tangga Maut” – Tahanan diikat di tangga, lalu didorong jatuh berulang kali hingga tulang mereka patah.
BACA JUGA :  Israel Gempur Iran dan Suriah, Irak Tangguhkan Semua Penerbangan

Selain itu, pelecehan seksual dan pemerkosaan menjadi senjata utama rezim Assad untuk mengintimidasi para tahanan. Baik pria maupun wanita dipaksa telanjang, ditutup matanya, dan mengalami kekerasan seksual secara sistematis.

Tahanan Ditemukan dalam Oven dan Kuburan Massal

Kelompok penyelamat White Helmets yang masuk ke Penjara Sednaya menemukan tumpukan mayat yang terbakar di dalam oven.

Tim juga mengungkap adanya kuburan massal di sekitar penjara, tempat ribuan tahanan yang dieksekusi dikuburkan tanpa identitas.

Bagi rakyat Suriah, Penjara Sednaya adalah simbol kebrutalan pemerintahan Assad. Kini, setelah jatuhnya rezim diktator tersebut, oposisi berusaha membebaskan ribuan tahanan yang masih terperangkap di ruang bawah tanah fasilitas penyiksaan.

Penangkapan Massal untuk Membungkam Oposisi

Sejak 2011, ketika revolusi Arab Spring melanda Suriah, rezim Assad menangkap dan menghilangkan siapa saja yang berani berbicara menentangnya.

Dalam laporan Amnesty International, sekitar 157.634 warga Suriah ditangkap sejak Maret 2011 hingga Agustus 2024, termasuk 5.274 anak-anak dan 10.221 wanita.

BACA JUGA :  Iran Bombardir Israel dengan Puluhan Rudal dan Drone

Selama lebih dari satu dekade, warga Suriah hidup dalam ketakutan, di bawah ancaman intelijen dan aparat keamanan Assad.

Ungkapan “tembok punya telinga” menjadi simbol ketakutan rakyat, di mana siapa pun yang mengkritik rezim bisa menghilang tanpa jejak.

Akhir Rezim Diktator Assad

Pada 8 Desember 2024, kelompok oposisi berhasil menumbangkan rezim Assad setelah pertempuran sengit. Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang dipimpin oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), merebut sebagian besar wilayah negara itu. Komando militer Suriah pun resmi mengumumkan bahwa era Bashar al-Assad telah berakhir.

Kini, Bashar al-Assad dilaporkan melarikan diri ke Rusia setelah Moskow memberikan suaka politik kepadanya. Menurut laporan Al Jazeera, Assad sudah tidak terlihat di depan publik sejak pemberontak menguasai Damaskus.

Dunia Internasional Murka

Terungkapnya kekejaman rezim Assad membuat dunia internasional geram. Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa Prancis tidak akan menormalisasi hubungan dengan Suriah selama Assad masih berkuasa.

Liga Arab, yang sempat menangguhkan keanggotaan Suriah sejak 2011, juga mengecam kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Assad. Amnesty International menyebut jatuhnya rezim Assad sebagai “kesempatan bersejarah” untuk menyeret para pelaku ke pengadilan internasional.

BACA JUGA :  Turki Klaim Bunuh Pemimpin ISIS di Suriah

Keadilan untuk Korban Kekejaman Assad

Kini, rakyat Suriah yang selamat berharap keadilan dapat ditegakkan. Penyelidik kejahatan perang PBB menyerukan agar semua pelaku penyiksaan dan eksekusi diadili.

Meski Assad telah tumbang, luka yang ditinggalkan rezimnya masih membekas di benak rakyat Suriah. Mereka berharap dunia tidak melupakan penderitaan mereka dan mendukung proses hukum bagi para pelaku kejahatan kemanusiaan di bawah pemerintahan diktator Assad.

Reaksi Netizen di Media Sosial

Kekejaman rezim diktator Bashar Al Assad menuai kecaman dan kutukan dari para pengguna media sosial.

“Lebih kejam dari Iblis, Rakyatnya dibunuh, para pendemo ditembaki, oposisi dipenjara di bawah tanah, laknat sekali,” ujar salah satu netizen mengomentari video viral tersebut.

“Sumpah PBB kemana selama ini, media juga mengapa bungkam?” timpal netizen lainnya.

“Ngeri, rakyatnya sendiri dipenjara di bawah tanah dan dicor hidup-hidup, lebih kejam dari Iblis, biadab,” ujar netizen lainnya.

“Sadis, ini presidennya dia berkuasa selama 54 tahun, baru terbongkar kejahatannya,” timpal netizen lainnya.

 

Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di Google News

Berita Terkait

Forbina Minta Pemerintah Terapkan Kebijakan Bagi Hasil Sawit di Luar Pajak dan CSR
JK Ngamuk! Lahan 16,4 Hektare Miliknya di Makassar Dirampok Mafia Tanah
Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit
Walhi Soroti Ketertutupan Medco, Dana CSR di Aceh Timur Diduga Tak Tepat Sasaran
ASN di Jeneponto Ribut dengan Polisi di Tempat Karaoke, Gara-gara LC dan Miras
Supermoon Terbesar 2025 Terjadi Malam Ini, Disusul Kilatan Meteor di Langit Nusantara
Objek Misterius 3I/Atlas Bikin Heboh, Ramalan Baba Vanga Soal Alien Kembali Disorot
4 Hari Hilang, Bilqis di Makassar Terekam CCTV Bersama Perempuan Rambut Pirang

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 20:57 WITA

Forbina Minta Pemerintah Terapkan Kebijakan Bagi Hasil Sawit di Luar Pajak dan CSR

Kamis, 6 November 2025 - 11:12 WITA

JK Ngamuk! Lahan 16,4 Hektare Miliknya di Makassar Dirampok Mafia Tanah

Kamis, 6 November 2025 - 09:47 WITA

Senator Aceh “Semprot” Menteri Keuangan soal Ketimpangan Fiskal yang Membelit

Rabu, 5 November 2025 - 22:17 WITA

Walhi Soroti Ketertutupan Medco, Dana CSR di Aceh Timur Diduga Tak Tepat Sasaran

Rabu, 5 November 2025 - 21:42 WITA

ASN di Jeneponto Ribut dengan Polisi di Tempat Karaoke, Gara-gara LC dan Miras

Berita Terbaru