Zonafaktualnews.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyinggung kondisi Israel yang dinilainya tengah mengalami kemunduran serius dalam konflik bersenjata melawan Iran dan Hamas.
Menurut Trump, situasi ini justru membuka peluang besar bagi tercapainya kesepakatan damai di Gaza.
Berbicara dalam pertemuan dengan Sekjen NATO Mark Rutte di sela-sela KTT NATO di Den Haag, Trump menyebut bahwa Israel telah menanggung kerusakan yang sangat parah akibat gempuran rudal Iran dalam beberapa hari terakhir.
“Tanpa serangan balasan ke Iran, tidak mungkin ada penyelesaian konflik,” ujar Trump, Rabu (25/6/2025)
Trump mengklaim bahwa aksi militer terhadap fasilitas Iran merupakan langkah krusial yang membawa pengaruh besar terhadap dinamika kawasan, termasuk mempercepat proses gencatan senjata di Gaza.
Ia juga optimistis akan menerima “kabar baik” dalam waktu dekat terkait pembebasan sandera yang ditahan Hamas.
Sementara itu, Hamas menyatakan bahwa intensitas komunikasi dengan mediator dari Mesir dan Qatar meningkat dalam beberapa jam terakhir.
Pejabat senior Hamas, Taher al-Nunu, mengatakan pembahasan soal gencatan senjata telah mengalami kemajuan, meski belum ada proposal resmi yang diterima pihaknya.
Di lapangan, militer Israel (IDF) mulai menarik Divisi Cadangan ke-252 dari Jalur Gaza setelah lebih dari empat bulan pertempuran.
Divisi tersebut sebelumnya dikerahkan di wilayah Koridor Netzarim dan bagian timur Kota Gaza, dan kini digantikan oleh Divisi ke-99.
Kementerian Kesehatan Israel mengungkapkan bahwa 28 orang tewas dan lebih dari 3.000 lainnya terluka dalam perang 12 hari terakhir akibat serangan rudal balistik Iran.
Kerusakan juga dilaporkan melanda berbagai infrastruktur penting, termasuk pembangkit listrik, kilang minyak, dan bangunan universitas.
Dari sisi diplomasi, Kanselir Jerman Friedrich Merz menyuarakan bahwa “saatnya telah tiba” untuk menghentikan perang.
Ia menegaskan bahwa meski Jerman mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri, tetapi juga memiliki kewajiban moral untuk mengkritisi dampak kemanusiaan yang terjadi di Gaza.
Salah satu mediator, Bishara Bahbah, menyatakan bahwa peluang tercapainya gencatan senjata penuh kini terbuka lebar, terutama setelah konflik antara Israel dan Iran mulai mereda.
Menurutnya, hanya tinggal selangkah lagi menuju perdamaian di Gaza, kendati masih terdapat perbedaan kecil dalam redaksi kesepakatan yang tengah dibahas.
Meski demikian, seorang diplomat Arab memperingatkan bahwa kendala utama masih terletak pada sikap Israel yang enggan memberi komitmen permanen untuk mengakhiri perang.
Namun, secara umum, tekanan internasional yang semakin besar dan kondisi Israel yang makin terdesak menjadikan gencatan senjata kali ini lebih realistis dari sebelumnya.
Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok