Mengenal Lebih Dekat Hamas yang Disebut Israel dan AS Sebagai Teroris

Senin, 6 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mengenal Lebih Dekat Hamas yang Disebut Israel dan AS Sebagai Teroris (Gerakan Perlawanan Islam/Hamas)

i

Mengenal Lebih Dekat Hamas yang Disebut Israel dan AS Sebagai Teroris (Gerakan Perlawanan Islam/Hamas)

Hamas sering kali dituding sebagai organisasi teroris oleh beberapa negara dan lembaga internasional.

Bahkan Israel da Amerika Serikat (AS), telah memasukkan Hamas dalam daftar organisasi teroris.

Lalu Siapa itu Hamas?

ADVERTISEMENT

Klik untuk Hubungi via WhatsApp

Klik gambar untuk terhubung ke WhatsApp

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hamas adalah gerakan nasionalis Palestina dan gerakan Islam militan yang beroperasi di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Nama Hamas merupakan akronim dari “Ḥarakat al-Muqāwamah al-Islāmiyyah,” yang berarti Gerakan Perlawanan Islam.

Hamas juga dikenal sebagai gerakan Islam Sunni dan nasionalisme Palestina yang menentang penjajahan Zionis Israel.

Orang-orang bergabung dalam organisasi gerakan ini mereka asli orang Gaza, tidak ada relawan dari negara manapun.

Semua anggota Hamas adalah penghafal Al-Quran, karena syarat masuknya pun harus menghafal.

Kelompok Hamas merupakan Ahlul Sunnah Wal Jamaah, mereka semuanya bermanzhab Syafi’i, sebagaimana Imam Syafi’i juga berasal dari Plaestina.

Hamas bukan buatan Israel, Amerika Serikat, ISIS, atau pun Syiah. Hamas tidak pernah merugikan warga Gaza. Tapi merekalah sebaik-baiknya bentuk perlawanan.

Sebab jika Hamas berhenti melawan penjajahan Israel, besok tidak akan ada lagi namanya Palestina.

Hamas didirikan pada tahun 1987 dan mengambil posisi pendekatan sekuler dari Organisasi Pembebasan Palestina.

Kelompok ini didirikan oleh seorang tokoh bernama Sheikh Ahmed Yassin, seorang ulama Palestina.

Mengapa Hamas dimusuhi dan dicap teroris sedangkan Fatah dan Palestine Liberation Organization (PLO) tidak?

Perbedaan antara Hamas dan Al-Taḥrīr al-Waṭanī L-filasṭīnī  (Fatah) adalah masalah akar sejarah panjang

Pasalnya, pendiri Hamas Sheikh Ahmed Yassin, yang dihubungkan oleh Dr Abdul Aziz al Rantisi. Keduanya dibunuh penjajah Israel melalui helikopter AH-64 Apache.

Hamas beridiologi Islam, memiliki pemimpin senior yang terkenal, namanya Khalid Misy’al (orang Barat menulisnya Khaled Mashaal).

Khalid terus menjadi sasaran pembunuhan intelijen Zionis. Saa ini dia tinggal di Qatar dan mengepalai kantor Hamas Diaspora.

BACA JUGA :  Seruan Aksi Boikot Menggema, Ini 121 Daftar Produk Israel di Indonesia

Selain Khalid, ada juga pemimpin Hamas lain, Ismail Haniyah (orang Barat tidak bisa bahasa Arab, menulisnya Haniyeh).

Dia merupakan perdana menteri Palestina tahun 2006 tetapi kemudian digulingkan Amerika Serikat dan sekutunya. Masih ada banyak pemimpin Hamas lainnya.

Mereka awalnya berbasis dari gerakan Islam Ikhwan dan bertujuan membebaskan Palestina dan Masjidil Aqsha dari penjajahan.

Gaza dan Asqalan (sekarang dicaplok penjajah Israel menyebutnya Askelon), tempat asal Imam Syafi’i dan Imam Hajar al-Asqolani.

Hampir mayoritas warga Gaza dan Hamas berakidah Ahlus Sunnah dan Bermazab Syafi’iyah, tidak ada Syiah di Gaza.

Dan ini yang jarang diketahui, masyoritas rakyat Gaza malu anaknya tidak hafal Al-Quran, dan salah satu syarat masuk Al-Qassam, sayap militer Hamas, harusnya penghafal Al-Quruan.

Pejuang Hamas Penghafal Al-Quran
Pejuang Hamas Penghafal Al-Quran

Fatah didirikan oleh Yasser Arafat

Fatah didirikan oleh Yasser Arafat dan rekan-rekannya pada tahun 1965, beridiologi sekuler.

Di antara mereka adalah mendiang presiden Otoritas Palestina, Yasser Arafat, ajudan Khalil al-Wazir dan Salah Khalaf, dan Mahmoud Abbas yang merupakan presiden Otoritas Palestina saat ini.

Ada juga nama lain, Mohammad Dahlan yang dibuang dan tinggal di Uni Emirat Arab (UEA). Fatah didirikan di Kuwait akhir tahun 1950-an oleh orang Palestina diaspora setelah Nakba 1948.

Gerakan ini didasarkan pada perjuangan bersenjata melawan Israel untuk membebaskan Palestina dari penjajahan militer. Fatah punya sayap militer bernama al-Asifah (Badai). Milisi Al-Asifah berbasis di beberapa negara Arab serta di Tepi Barat dan Gaza.

Di bawah Yasser Arafat, dan setelah Perang Arab-Israel 1967, Fatah menjadi partai dominan di Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang berisi banyak anggota partai politik Palestina.

Organisasi Pembebasan Palestina (PLO)

PLO dibentuk tahun 1964 dengan tujuan untuk membebaskan Palestina, dan saat ini mengklaim sebagai “wakil rakyat Palestina” di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Setelah diusir dari Yordania dan Lebanon pada 1970-an dan 1980-an, gerakan tersebut mengalami perubahan mendasar.

BACA JUGA :  Perbatasan Rafah Panas, Tentara Israel dan Mesir Baku Tembak

Fatah dan PLO lebih bernegosiasi dengan penjajah Israel, sesuatu yang tidak dikehendaki rakyat Palestina sendiri.

Pada 1990-an, PLO yang dipimpin Fatah resmi menanggalkan senjata dan mendukung Resolusi 242 Dewan Keamanan PBB, yang menyerukan untuk membangun negara Palestina di perbatasan 1967 (Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Gaza), berdampingan dengan “negara palsu” Israel.

Justru sejak inilah banyak tanah-tanah warga Palestina berpindah dan dicaplok pihak penjajah.

PLO kemudian menandatangani Kesepakatan Oslo, yang mengarah pada pembentukan Otoritas Nasional Palestina, atau dikenal Otoritas Palestina saat ini.

Tahun 2007, Fatah ikut sepakat “Solusi Dua Negara” yang hingga saat ini rakyat Palestina sendiri tidak menerimanya.

Hubungan dengan Penjajah Israel

Hamas kemudian mengambil pendekatan tidak mengakui negara palsu bernama Israel yang didirikan dengan merampas tanah Palestina.

Ketika mereka menyebut kemerdekaan Palestina, berarti bahwa orang Yahudi impor yang didatangkan Zionis harus kembali ke negara asal masing -masing di Eropa dan lainnya.

Hamas memilih mengangkat senjata melawan Israel akan bisa mengembalikan tanah dan kehormatan Masjid Al-Aqsha. Karenanya banyak tokoh-tokohnya dibunuh dan beri cap Teroris oleh Israel dan Barat.

Sama seperti pejuang kemerdekaan Indonesia dulu, karena tidak mau bekerja sama dengan Pemerintah Kolonial Belanda, Pangeran Diponegoro, Imam Bondjol, Teuku Umar dicap “ekstremis”.

Anehnya, tuduhan-tuduhan Teroris buatan Israel dan AS ini justru diadopsi para pemimpin dunia Islam.

Fatah : mengambil pendekatan mengakui “Solusi Dua Negara”, “perdamaian” atau “negosiasi” dengan pihak penjajah.

Jika mereka menyebut “kemerdekaan Palestina”,  itu maksudnya Gaza dan Tepi Barat untuk orang-orang Arab (asli), sedang wilayah lain diboleh untuk orang-orang Yahudi pandatang, yang statusnya adalah penjajah.

Lokasi

Hamas terkosentrasi di Jalur Gaza, yang selalu menjadi sasaran pemboman besar-besaran penjajah. Sedang Fatah terkosentrasi di Ramallah dan Tepi Barat (lebih dekat dengan Masjid Al-Aqsha).

BACA JUGA :  Tentara Israel Menyerbu dan Mengebom RS Al Shifa Gaza

Pemerintah Pejabat Palestina

Hamas berhasil dipercaya semua masyrakat dengan memenangkan suara mayoritas Pemilu menjadi pemerintahan pada tahun 2006.

Namun Israel, AS dan Barat tidak mengakui. Hamas tetep memerintah meskipun dunia tidak mengakui.

Sebalikknya, dunia khususnya Israel dan AS lebh memilih Fatah karena lebih menguntungkan Israel dan Barat dan diakui perwakilanya di dunia.

Jadi mayoritas duta besar Palestina berasal dari Fatah, yang tidak pernah berperang atau melawan Israel.

Kekuatan

Hamas: Tekanan Israel lebih dari 75 tahun (ada yang mengatakan lebih dari 100 tahun) berdampak keberhasilan membangun kekuatan di berbagai sudut.

Banyak warga Gaza memiliki prestasi dan keahlian akademik di berbagai bidang, termasuk pembangunan militer (dari rekrutmen lebih dari 30.000 anggota militer terlatih).

Meski sengaja dikucilkan dunia karena tidak mau tunduk pada penjajah, hingga saat ini mampu memiliki hubungan diplomatik dengan negara-negara asing.

Berhasil mengembangkan tim manajemen kemanusiaan yang sistematis di berbagai lapisan, berhasil bekerja pada penerimaan kelompok lain di Palestina terhadap mereka sehingga dapat membangun kekuatan baru melawan ‘Israel’dan lainnya.

Fatah: Kekuatan tampaknya menurun dari hari ke hari. Dari gerakan jihadis beralih ke gerakan perdamaian dengan Israel. Lebih ditolak oleh banyak kelompok di Palestina itu sendiri.

Hubungan luar negeri dengan negara-negara asing tidak menonjol meskipun mereka memiliki banyak duta besar di seluruh dunia.

Ada banyak krisis internal di kalangan mereka. Bahkan kematian Yasser Arafat sendiri dikatakan terkait dengan krisis internal yang sedang berlangsung hingga hari ini.

Secara umum, para pemimpin Fatah masih dengan gaya mereka seperti yang ditulis di atas. Tetapi para anggota biasa Fatah, mulai banyak mendukung Hamas, mereka sadar dua kubu ini diadu domba oleh Israel dan Amerika Serikat.

 

 

Tulisan ini dinukil dari berbagi sumber
Editor : Id Amor

Berita Terkait

Jangan Biarkan Kata-kata Orang Lain Merusak Dirimu
Virus HMVP Tak Perlu Ditakuti
Mengapa Tahun Shio Ular 2025 Jadi Waktu Tepat untuk Berubah?
Opini: Dipandang Seperti Semut, Menggigit Seperti Harimau
Kala Wartawan Diintimidasi Oknum Jenderal Polisi Bintang Dua
Prabowo Tidak Peduli Rakyat
Jokowi Pemimpin Butut
Penjahat Kelamin itu Bernama Hasyim Asyari

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 00:23 WITA

Jangan Biarkan Kata-kata Orang Lain Merusak Dirimu

Rabu, 8 Januari 2025 - 23:24 WITA

Virus HMVP Tak Perlu Ditakuti

Rabu, 1 Januari 2025 - 00:03 WITA

Mengapa Tahun Shio Ular 2025 Jadi Waktu Tepat untuk Berubah?

Minggu, 22 September 2024 - 09:53 WITA

Opini: Dipandang Seperti Semut, Menggigit Seperti Harimau

Jumat, 6 September 2024 - 01:32 WITA

Kala Wartawan Diintimidasi Oknum Jenderal Polisi Bintang Dua

Berita Terbaru

Aplikasi Byond BSI Error (Tangkapan Layar)

Nasional

Aplikasi Byond BSI Error, Nasabah Keluhkan Gangguan Transaksi

Selasa, 11 Feb 2025 - 00:07 WITA