Zonafaktualnews.com – Sentimen negatif terhadap perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat seperti Google dan Meta semakin meluas di Eropa.
Kekhawatiran akan penyalahgunaan data pribadi dan pengaruh politik Washington mendorong pengguna digital di Benua Biru untuk mencari alternatif layanan yang lebih aman dan netral.
Salah satu nama yang kini mencuat adalah Ecosia, mesin pencari asal Jerman.
Data dari Similarweb menunjukkan bahwa Ecosia mengalami lonjakan penggunaan signifikan, dengan volume pencarian meningkat hingga 27 persen.
Mesin pencari yang dikenal ramah lingkungan ini kini menguasai sekitar 1 persen pangsa pasar di Jerman—angka kecil jika dibandingkan Google, namun dianggap sebagai lonjakan yang cukup berarti di tengah dominasi global raksasa teknologi AS.
Kondisi ini tak lepas dari meningkatnya kesadaran publik Eropa terhadap isu kedaulatan digital.
Kekhawatiran bahwa data warga Eropa dapat diakses oleh pemerintah AS melalui perusahaan-perusahaan seperti Google dan Meta mendorong migrasi digital secara perlahan namun nyata.
“Semakin banyak orang biasa mulai peduli dengan aplikasi apa yang mereka gunakan. Bahkan penata rambut saya mulai bertanya soal alternatif Gmail,” ujar Maria Farrell, pakar internet asal Inggris.
Selain Ecosia, platform Eropa lain seperti ProtonMail dari Swiss juga mulai dilirik. Layanan email ini mencatat pertumbuhan pengguna lebih dari 11 persen, sementara Gmail—produk milik Alphabet—mengalami penurunan pangsa pasar sebesar 1,9 persen.
Pendiri Ecosia, Christian Kroll, mengakui bahwa gelombang ketidakpercayaan terhadap perusahaan teknologi AS menjadi momentum bagi platform alternatif seperti miliknya.
“Semakin buruk sentimen terhadap mereka, semakin baik untuk kami,” katanya.
Dari sisi kebijakan, beberapa pemerintahan di Eropa mulai ambil langkah nyata. Pemerintah Jerman, misalnya, kini mengurangi ketergantungan terhadap teknologi buatan AS dan mulai beralih ke sistem open-source serta infrastruktur cloud lokal.
Di Schleswig-Holstein, semua sistem pemerintahan bahkan wajib menggunakan software non-AS.
Tak hanya itu, pemerintah Jerman juga memilih satelit internet Eutelsat milik Prancis, alih-alih menggunakan Starlink milik Elon Musk. Hal ini semakin menegaskan niat Eropa untuk melepaskan diri dari ketergantungan digital terhadap Amerika Serikat.
Sementara itu, perusahaan-perusahaan teknologi AS seperti Meta dan Google menilai regulasi digital Eropa—seperti Digital Services Act—sebagai bentuk pembatasan berlebihan. Namun, bagi warga Eropa, regulasi tersebut justru menjadi perisai utama dalam menjaga privasi dan kedaulatan data mereka.
Dengan kondisi ini, Ecosia bukan hanya menjadi alternatif pencarian, tetapi juga simbol perlawanan terhadap hegemoni digital Amerika.
Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok