Jargon “berbukalah dengan yang manis” menjadi populer setiap Ramadan. Konsumsi makanan manis saat berbuka puasa memang dianjurkan untuk mengembalikan kadar gula darah yang menurun setelah seharian berpuasa.
Tak heran, takjil seperti kolak, es buah, dan berbagai minuman manis selalu menjadi incaran saat waktu berbuka tiba. Namun, mengonsumsi makanan manis secara berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Kelebihan gula dalam tubuh dapat menyebabkan terganggunya kadar gula darah yang tiba-tiba, meningkatkan risiko obesitas, diabetes, serta gangguan metabolisme lainnya.
Mengapa Berbuka dengan yang Manis?
Saat berpuasa, tubuh kehilangan cadangan energi, terutama gula darah yang digunakan untuk beraktivitas. Makanan manis seperti kurma mengandung glukosa alami yang mudah diserap tubuh, sehingga dapat segera mengembalikan energi yang hilang.
Rasulullah SAW sendiri terbiasa berbuka dengan kurma basah (ruthab) atau kurma kering (tamr), dan jika tidak ada, beliau berbuka dengan air putih (HR. Ahmad, Abu Dawud).
Meskipun tidak ada dalil yang secara eksplisit mengisyaratkan konsumsi makanan manis, sebagian ulama berpendapat bahwa berbuka dengan kurma adalah cara terbaik untuk mengembalikan energi tanpa risiko berlebihan.
Dampak Buruk Konsumsi Gula Lebihan
Meski gula bermanfaat, terlalu banyak mengonsumsi makanan manis saat berbuka dapat membawa dampak negatif, seperti:
Lonjakan Gula Darah
Makanan manis yang dikonsumsi berlebihan bisa membuat kadar gula darah naik drastis, lalu turun secara cepat. Ini bisa menyebabkan tubuh mudah lelah dan mengantuk setelah berbuka.Risiko Diabetes
Konsumsi gula yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko resistensi insulin, yang dalam jangka panjang bisa memicu diabetes tipe 2.Gangguan Pencernaan
Minuman dan makanan manis dapat memperlambat pencernaan dan menyebabkan perut kembung, terutama jika dikombinasikan dengan makanan pedas.Obesitas dan Penyakit Jantung
Asupan gula berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak, meningkatkan risiko obesitas, serta memicu penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
Batas Konsumsi Gula yang dihamparkan
Agar tetap sehat saat berpuasa, konsumsi gula perlu dibatasi. WHO merekomendasikan asupan gula harian tidak lebih dari 50 gram atau sekitar 4 sendok makan per hari.
Disarankan, konsumsi gula dibagi dalam dua waktu, misalnya:
- Saat berbuka: 2–3 sendok makan (dari kurma, madu, atau minuman manis)
- Saat sahur: 1–2 sendok makan agar tidak mudah lapar saat berpuasa
Tips Berbuka dengan Makanan Manis yang Sehat
- Pilih makanan manis alami seperti kurma atau buah-buahan segar.
- Kurangi gula tambahan dalam minuman seperti teh manis atau es buah.
- Hindari takjil yang mengandung banyak pemanis buatan.
- Kombinasikan makanan manis dengan serat dan protein agar kenyang lebih lama.
Berbuka dengan yang manis memang bermanfaat, tetapi harus dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Mengontrol asupan gula saat berbuka puasa dapat membantu menjaga kesehatan tubuh, menghindari terjadinya gula darah, serta mencegah risiko penyakit kronis.
Jadi, pastikan tetap bijak dalam memilih takjil agar ibadah puasa tetap menyehatkan!
Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di Google News