Zonafaktualnews.com – SpaceX bakal meluncurkan enam satelit Starlink baru.
Perusahaan milik Elon Musk tersebut menitipkan pesan bahwa satelit miliknya itu bukan untuk bersaing.
Peluncuran satelit ini untuk layanan internet yang bakal tersambung langsung dengan handphone.
Elon Musk pun tidak lupa menitipkan pesan untuk operator seluler global, termasuk Telkomsel, Indosat, XL, dan Smartfren.
Ia memastikan fitur baru Starlink ini bukan untuk bersaing dengan operator seluler di seluruh dunia.
Adapun layanan yang didukung oleh satelit baru Starlink diberi nama “Direct-to-Cell.”
Berdasarkan informasi di situs resmi SpaceX yang dikutip pada Minggu (7/1/2023).
Disebutkan, layanan Direct-to-Cell bertindak sebagai BTS di luar angkasa yang menyediakan akses ke fitur berkirim pesan.
Fitur tersebut mulai dari telepon, hingga menjelajah internet di segala jenis permukaan baik daratan maupun lautan.
Untuk memanfaatkan layanan ini, pengguna tidak membutuhkan handphone khusus.
Namun semua perangkat yang mendukung teknologi 4G LTE bisa tersambung dengan satelit Starlink tanpa harus menambah aksesori tambahan, firmware, atau aplikasi khusus.
“Direct-to-Cell bisa bekerja dengan HP LTE yang ada saat ini di mana saja Anda bisa melihat langit,” demikian informasi di situs resmi SpaceX.
Starlink menyatakan bahwa misi enam satelit yang akan diluncurkan dalam waktu dekat adalah memperluas konektivitas global dan menghapus “zona mati”.
Elon Musk merespons unggahan dari SpaceX untuk memberikan rasa tenang kepada perusahaan penyedia jaringan seluler di seluruh dunia.
Dia menegaskan bahwa Starlink tidak bersaing dengan layanan seluler yang disediakan oleh para operator.
Di Indonesia, layanan seluler disediakan oleh empat perusahaan yaitu Telkomsel sebagai anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., PT Indosat Tbk. (Indosat Ooredoo Hutchison), PT XL Axiata Tbk., dan PT Smartfren Telecom Tbk.
Elon mengatakan layanan Direct-to-Cell menyediakan konektivitas di lokasi mana saja di Bumi.
Namun, satelit Starlink hanya mendukung bandwidth 7 Mb per “beam” atau pancaran sinyal.
“Jadi walaupun ini adalah solusi luar biasa untuk lokasi tanpa konektivitas seluler, (Direct-to-Cell) tidak akan mampu bersaing dengan jaringan seluler terestrial yang sudah ada,” pungkasnya
Editor : Id Amor