Vonis 4 Tahun! Andi Fatmasari Terbukti Tipu Rp 4,9 Miliar Modus Calo Akpol

Kamis, 27 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Kolase : Andi Fatmasari

Foto Kolase : Andi Fatmasari

Zonafaktualnews.com – Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Makassar menjatuhkan vonis empat tahun penjara kepada Andi Fatmasari Rahman, terdakwa kasus penipuan dengan modus calo penerimaan taruna Akademi Kepolisian (Akpol).

Andi Fatmasari Rahman yang dikenal sebagai aktivis anti korupsi asal Bone itu, terbukti menipu korban dengan iming-iming kelulusan Akpol menyebabkan hingga kerugian sebesar Rp 4,9 miliar.

Sidang pembacaan vonis digelar di Ruang Purwoto Suhadi Gandasubrata, PN Makassar, pada Rabu (26/2/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua Majelis Hakim Franklin dalam putusannya menyatakan kriminal secara sah dan berjanji terbukti bersalah melakukan tindak pidana kejahatan.

“Menjatuhkan pidana terhadap hukuman penjara selama 4 tahun,” ujar Franklin saat membacakan amar hukuman.

Putusan ini sejalan dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU), yang menilai Andi Fatmasari pasal 378 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP tentang penipuan.

BACA JUGA :  Owner Citra Insani Polisikan Aktivis Anti-Korupsi, Andi Fatmasari Ditangkap

Hakim menyatakan bahwa unsur pidana dalam dakwaan telah terpenuhi.

Modus Penipuan dengan Janji Lolos Akpol

Kasus ini bermula ketika Andi Fatmasari menawarkan bantuan kepada korban agar anaknya bisa diterima sebagai taruna Akpol.

Ia mengaku memiliki koneksi khusus yang dapat memastikan izin seleksi dengan syarat menyerahkan sejumlah uang.

Korban yang tergiur janji tersebut kemudian menyerahkan uang secara bertahap dengan total mencapai Rp 4,9 miliar.

Namun, setelah pembayaran dilakukan, janji yang dijanjikan tidak akan kembali terealisasi. Korban pun merasa tertipu dan melaporkan kasus ini ke pihak berwajib.

Dalam konferensi tersebut, penipu sempat membacakan nota pembelaan pada Rabu (12/2/2025), meminta agar dirinya divonis tidak bersalah.

Pengacaranya, Ridwan, berargumen bahwa kliennya tidak memiliki niat menipu atau menguntungkan dirinya sendiri.

BACA JUGA :  Janji Lolos Bintara, Uang Korban Raib! Oknum Perwira Polda Sulteng Dipecat

“Terdakwa tidak sama sekali dengan tujuan menguntungkan diri sendiri maupun orang lain. Korban dan donor telah melakukan kesepakatan kepengurusan Akpol yang berkesesuaian dengan alat bukti kuitansi tanda terima sejumlah uang,” ujar Ridwan di konferensi.

Ridwan menambahkan bahwa seluruh uang dari korban sebenarnya telah diserahkan kepada seorang oknum polisi bernama Ali Munawar di Jakarta, yang diklaim sebagai pihak yang mengurus seleksi Akpol.

Oleh karena itu, menurutnya unsur penipuan dalam dakwaan tidak terpenuhi.

“Unsur memakai nama palsu atau ditetapkan secara spesifik untuk menggerakkan seseorang menyerahkan barangnya tidak terpenuhi,” tegasnya.

Hakim Tolak Pembelaan, Terdakwa Pikir-pikir Ajukan Banding

Majelis hakim menolak pembelaan tersebut dan tetap menyatakan bahwa Andi Fatmasari bersalah atas tindakan penipuan.

Setelah membacakan putusan, hakim memberi kesempatan kepada pengadilan untuk mempertimbangkan langkah hukum selanjutnya.

BACA JUGA :  Penipuan AKPOL Mengguncang, Andi Fatmasari Ditangkap, Keluarga Diminta Ikut Diseret

“Jadi punya waktu untuk berpikir-pikir, menerima, atau menyatakan banding,” ujar hakim menutup konferensi.

Sementara itu, pengacaranya juga menyampaikan sejumlah faktor yang seharusnya menjadi pertimbangan meringankan vonis.

Diantaranya, penipu merupakan tulang punggung keluarga, seorang janda dengan tiga anak, serta berkomitmen kooperatif selama perdamaian.

Namun, hakim tetap berpegang pada fakta bahwa penipuan telah menyebabkan kerugian besar terhadap korban dan menyalahi hukum.

Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap praktik percaloan dalam seleksi Akpol atau institusi lain.

Proses penerimaan di kepolisian harus melalui jalur resmi tanpa ada jalur khusus yang diperjualbelikan.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak kuasa hukum terdakwa belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait kemungkinan langkah banding.

 

Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di Google News

Berita Terkait

GMPH Sulsel Desak Polda Usut Keterlibatan Polisi dalam Tambang Ilegal CV. Cahaya Maemba
Hilangnya Setengah Bal Sabu, Ada Permainan Kotor di Balik Kasus Wajo?
Musorprov ESI Sulsel Tetapkan Brigjen Andi Anshar sebagai Ketua Umum 2025-2029
SPBU Kalabbirang Dituding Bermain BBM, Mahasiswa Desak DPRD Takalar Bertindak
Viral Video 5 Menit Jaksa Tasya, Fakta atau Hoaks?
Fenomena Langka! Ini Cara Mengamati Gerhana Bulan Total Jumat 14 Maret 2025
Kisruh Skincare Belum Usai, Oky Pratama Diterpa Isu Mesra dengan Robby Purba
Takaran BBM Dikorupsi, SPBU Rama di Barru Disegel

Berita Terkait

Sabtu, 15 Maret 2025 - 17:21 WITA

GMPH Sulsel Desak Polda Usut Keterlibatan Polisi dalam Tambang Ilegal CV. Cahaya Maemba

Sabtu, 15 Maret 2025 - 17:00 WITA

Hilangnya Setengah Bal Sabu, Ada Permainan Kotor di Balik Kasus Wajo?

Sabtu, 15 Maret 2025 - 02:09 WITA

Musorprov ESI Sulsel Tetapkan Brigjen Andi Anshar sebagai Ketua Umum 2025-2029

Sabtu, 15 Maret 2025 - 01:49 WITA

SPBU Kalabbirang Dituding Bermain BBM, Mahasiswa Desak DPRD Takalar Bertindak

Jumat, 14 Maret 2025 - 18:08 WITA

Viral Video 5 Menit Jaksa Tasya, Fakta atau Hoaks?

Berita Terbaru

Foto Kolase : Foto dan video 5 menit diduga Jaksa Tasya beredar di media sosial

News

Viral Video 5 Menit Jaksa Tasya, Fakta atau Hoaks?

Jumat, 14 Mar 2025 - 18:08 WITA