Utang Pemerintah Tembus Rp9.107 Triliun, Sri Mulyani Gagal Kelola Fiskal

Jumat, 5 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sri Mulyani saat menghadiri rapat Kabinet Merah Putih di Istana Negara yang dipimpin oleh Presiden Prabowo, Minggu (31/8/2025) (Foto Instagram)

Sri Mulyani saat menghadiri rapat Kabinet Merah Putih di Istana Negara yang dipimpin oleh Presiden Prabowo, Minggu (31/8/2025) (Foto Instagram)

Zonafaktualnews.com – Utang pemerintah terus mengalami lonjakan signifikan hingga menembus Rp9.107 triliun pada kuartal IV-2024.

Data tersebut dipaparkan oleh Center of Economic and Law Studies (Celios) yang menilai kondisi ini mencerminkan lemahnya pengelolaan fiskal di bawah Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira, menegaskan lonjakan utang tak lepas dari ambisi belanja besar Presiden Prabowo Subianto yang tidak mampu dikendalikan oleh Sri Mulyani.

“Kalau kita lihat indikator Incremental Capital Output Ratio (ICOR), makin banyak berhutang, makin tidak efisien. Bahkan ICOR sempat naik 8,94 di kuartal I 2021. Padahal kalau utang produktif, ICOR seharusnya turun,” ujar Bhima mengutip RMOL, Kamis (4/9/2025).

Menurutnya, utang seharusnya digunakan untuk memperkuat daya saing dan mendorong dunia usaha. Namun kenyataannya, banyak belanja diarahkan pada program yang tidak produktif.

“Di sini masyarakat wajib bertanya, buat apa ngutang terus, Bu Sri Mulyani? Beliau juga tidak bisa meredam ambisinya Pak Prabowo. Banyak program yang tidak produktif dan sekadar buang-buang anggaran, yang jadi korban, (contoh) di Pati yang PBB naik,” tegasnya.

BACA JUGA :  Prabowo Tolak Jadi Cawapres Ganjar, PDIP Sebut Tak Ada Kawin Paksa

Bhima juga menyoroti persoalan Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang bersumber dari utang tetapi tidak terserap optimal, malah dipakai untuk belanja yang tidak tepat sasaran, termasuk proyek Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.

“Kopdes belum siap, tapi sudah mau dikasih pinjaman (lewat SAL) dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Korbannya PBB, Himbara, dan Kopdes Merah Putih sendiri,” jelas Bhima.

BACA JUGA :  Tutup Lubang Tambah Utang Rp 250 Triliun, Sri Mulyani Klaim APBN “On Track”

Bhima mengingatkan, kondisi ini berpotensi menimbulkan moral hazard di masyarakat dan berisiko mengganggu stabilitas fiskal maupun sektor keuangan nasional.

“Kalau Kopdes bisa dapat pinjaman dari Himbara yang sumbernya dari SAL, dari APBN, masyarakat bisa berpikir ini tidak apa-apa, tidak perlu dikembalikan. Ini sangat berbahaya,” tandasnya.

Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok

Berita Terkait

4 Hari Hilang, Bilqis di Makassar Terekam CCTV Bersama Perempuan Rambut Pirang
Mertua dan Menantu Tewas Ditikam Tetangga di Gowa, Begini “Tanjana” Pelaku
Janji Manis PT. SSI Tak Terpenuhi, Keluarga Korban Kecelakaan Merasa Tertipu
Potret Dg Nyengka Kurus Kerempeng yang Terbaring Sakit Terabaikan Pemerintah Takalar
Aksi Bela TEMPO Ricuh, Massa Diduga Bayaran Serang Jurnalis di Makassar
Anggota DPR RI Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Pemuda yang Tewas di Masjid
Gaduh, Suami Bos BCI “Dilacci” Owner RCViral, Terkuak Isu Produk Tak Ber-BPOM
Sheila Tolak Laporkan Kakek Tarman, Polisi Tetap Proses dengan Pasal 263

Berita Terkait

Rabu, 5 November 2025 - 11:26 WITA

4 Hari Hilang, Bilqis di Makassar Terekam CCTV Bersama Perempuan Rambut Pirang

Rabu, 5 November 2025 - 09:38 WITA

Mertua dan Menantu Tewas Ditikam Tetangga di Gowa, Begini “Tanjana” Pelaku

Rabu, 5 November 2025 - 08:49 WITA

Janji Manis PT. SSI Tak Terpenuhi, Keluarga Korban Kecelakaan Merasa Tertipu

Selasa, 4 November 2025 - 21:21 WITA

Potret Dg Nyengka Kurus Kerempeng yang Terbaring Sakit Terabaikan Pemerintah Takalar

Selasa, 4 November 2025 - 20:34 WITA

Aksi Bela TEMPO Ricuh, Massa Diduga Bayaran Serang Jurnalis di Makassar

Berita Terbaru