Zonafaktualnews.com – Aksi lamban PT Pema Global Energi (PGE) kembali jadi bahan gunjingan publik. Warga mempertanyakan, apakah perusahaan sebesar itu baru bisa “melihat” jalan kotor setelah ada korban jatuh?
Seorang perempuan pengendara motor diduga tergelincir di simpang Reudang, Matangkuli, Minggu malam (24/8/2025).
Penyebabnya sepele tapi fatal: tanah berceceran di jalan, sisa aktivitas alat berat milik PGE.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Anehnya, jalan baru benar-benar dibersihkan pada Selasa (26/8/2025) itu pun setelah Geuchik Ridwan mengunci pagar gerbang perusahaan sebagai bentuk protes.
Mobil penyiram jalan akhirnya dikerahkan, namun publik keburu mencatat bahwa langkah ini lebih mirip “pemadam kebakaran” ketimbang upaya pencegahan.
Pertanyaan pun menggelitik: Apakah keselamatan warga hanya penting setelah ada yang celaka?
Lebih disayangkan lagi, upaya konfirmasi media ke pihak perusahaan seolah masuk ke ruang hampa.
Pesan WhatsApp ke Acting External Relations Manager, Agus Salim, sudah centang biru, tapi tak ada jawaban.
Sikap bungkam ini justru mempertebal kesan bahwa PGE alergi kritik dan malas menanggapi keresahan masyarakat.
Masyarakat kini bertanya-tanya, di mana letak tanggung jawab sosial perusahaan yang selalu dielu-elukan lewat jargon CSR?
Jangan-jangan, publik hanya disuguhi kegiatan seremonial, sementara masalah nyata di lapangan seperti jalan licin dan berbahaya, malah dibiarkan hingga menelan korban.
Sebuah ironi di tanah energi: perusahaan berdiri gagah, alat berat mondar-mandir, namun jalan untuk rakyat sekitar justru jadi jebakan maut.
(RL/ID)
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok





















