Tak Pernah Damai, Jejak Perang Berdarah di Tallo Makassar Terus Berulang

Kamis, 25 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tangkapan layar video – Dua Kelompok Pemuda di Tallo Saling Serang Busur

Tangkapan layar video – Dua Kelompok Pemuda di Tallo Saling Serang Busur

Zonafaktualnews.com – Konflik berdarah di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, tampaknya tak pernah menemukan titik damai.

Sejak 1989, bentrokan antar kelompok pemuda di wilayah ini terus berulang, menelan korban, dan merusak fasilitas warga.

Camat Tallo, Ramli Lallo, menyebut kekerasan ini telah berlangsung selama 36 tahun, berulang dari generasi ke generasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami sudah beberapa kali memediasi, menghadirkan tokoh masyarakat dan polisi, tapi bentrokan selalu pecah lagi,” kata Ramli.

Bahkan upaya damai pada 22 September 2025 malam, yang mempertemukan warga Kelurahan Bunga Ejaya Baru dan Lembo, hanya bertahan beberapa jam sebelum bentrokan kembali meletus.

Menurut Ramli, aparat sering berjaga malam hari, namun menjelang subuh, saat pengawasan longgar, kelompok pemuda kembali bertikai.

BACA JUGA :  "Piring Makan" Dipecah, Oknum Guru SD Inpres Toddopuli Fitnah Kepsek

“Tidak bisa diprediksi kapan pecah. Kadang habis damai, subuhnya sudah bakar motor lagi. Kemarin, yang motornya ojol itu kasihan,” ungkapnya.

Kapolsek Tallo, Kompol Syamsuardi, menambahkan bahwa perang ini memiliki akar sejarah panjang.

Kelompok pemuda masih memelihara dendam lama yang diwariskan dari generasi sebelumnya.

“Masyarakat sekitar bilang dendam lama, tapi penyebab pastinya kami masih dalami,” jelasnya.

Meski ada isu dugaan keterlibatan kartel narkoba, Syamsuardi menegaskan pihaknya belum bisa berspekulasi.

Kebakaran Rumah di Jalan Kandea Makassar Akibat Tawuran Antar Warga Sabtu Malam
Kebakaran Rumah di Jalan Kandea Makassar Akibat Tawuran Antar Warga Sabtu Malam

Sementara itu, Kombes Pol Arya Perdana menyoroti bahwa bentrokan kini melibatkan anak-anak di bawah umur, bahkan ada yang baru 12 hingga 14 tahun.

Anak-anak tersebut tak hanya membawa panah busur dan senapan angin, tetapi juga bom molotov dan petasan berdaya ledak tinggi.

BACA JUGA :  Diduga Konflik Parkir, Duel Berdarah di Lavita Furniture Makassar Berujung Tragis

“Dendam lama diwariskan, sehingga tawuran selalu terulang. Anak-anak pun terlibat, dan senjata mereka bukan main-main,” ujar Arya.

Polrestabes Makassar menduga bentrokan ini tidak sepenuhnya spontan.

“Ada indikasi pihak tertentu mengorganisir dan membiayai aksi tersebut. Petasan berdaya ledak tinggi saja harganya bisa mencapai Rp1 juta per buah, dan dalam semalam bisa ditembakkan sampai 20 kali,” jelas Arya.

Kondisi diperparah oleh warga yang menonton tawuran, termasuk anak-anak.

“Kalau masyarakat menonton, itu sama saja memberi dukungan. Tawuran jadi seperti tontonan,” keluhnya.

Meski demikian, polisi kini memetakan provokator dan menyiagakan puluhan personel di titik rawan untuk menekan kekerasan.

BACA JUGA :  Tipu Korban Rp 1,3 M, Si Endut "Ajudan Pribadi" Dicokok

Perang antar kelompok kembali pecah pada Selasa, 23 September 2025. Empat rumah dan satu mobil dibakar, sementara empat orang dilaporkan terkena anak panah.

Selama sepekan terakhir, enam kelompok pemuda saling serang hampir setiap hari. Siang hari terlihat damai, tapi subuh hingga dini hari, konflik selalu meletus di lorong-lorong yang sudah dikenal warga Makassar, seperti Jalan Tinumbu Lorong 148, Jalan Kandea, Jalan Lembo, dan Jalan Layang.

Polisi menegaskan akan bertindak tegas untuk mencegah anak-anak diperalat dan memastikan kekerasan ini tidak terus berulang.

Jejak perang berdarah di Tallo tampaknya masih membekas, meninggalkan trauma mendalam bagi masyarakat setempat.

Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di TikTok

Berita Terkait

LAKSUS Turunkan Tim Pantau Anggaran RT/RW, Jangan Ada Mark-up dan Fiktif
FK LSM-PERS Tegaskan Kasus Guru PDTH di Lutra Jadi Pelajaran, Bukan untuk Dibully LSM
Ketahuan Merokok, 2 Siswa SPN Dipukul dan Ditendang Senior di Polda NTT
Puluhan Tahun Rusak, Jalan Poros di Punaga Takalar Seperti Kubangan Kerbau
Denny Indrayana Buka-bukaan Alasan Bela Roy Suryo: “Hukum Sedang Diperalat”
Data LPSE Beda Jauh, Pelaksana Bedah Rumah di Takalar Diduga Beri Info Menyesatkan
Ramai Pembela Owner MJB, Netizen Sebut Story “Borro” Ditujukan ke Pihak yang Menjatuhkan
Roy Suryo, Dokter Tifa dan Rismon Tak Ditahan Usai 9 Jam Diperiksa Penyidik

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 03:05 WITA

LAKSUS Turunkan Tim Pantau Anggaran RT/RW, Jangan Ada Mark-up dan Fiktif

Minggu, 16 November 2025 - 02:16 WITA

FK LSM-PERS Tegaskan Kasus Guru PDTH di Lutra Jadi Pelajaran, Bukan untuk Dibully LSM

Sabtu, 15 November 2025 - 11:07 WITA

Ketahuan Merokok, 2 Siswa SPN Dipukul dan Ditendang Senior di Polda NTT

Sabtu, 15 November 2025 - 02:10 WITA

Puluhan Tahun Rusak, Jalan Poros di Punaga Takalar Seperti Kubangan Kerbau

Sabtu, 15 November 2025 - 01:38 WITA

Denny Indrayana Buka-bukaan Alasan Bela Roy Suryo: “Hukum Sedang Diperalat”

Berita Terbaru