Sri Mulyani Beberkan Rapor Merah APBN 2024, Tekor Rp507,8 Triliun

Senin, 6 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sri Mulyani berdialog dengan jajaran vertikal Kemenkeuri jelang penutupan tahun 2024 (Foto Instagram Sri Mulyani)

Sri Mulyani berdialog dengan jajaran vertikal Kemenkeuri jelang penutupan tahun 2024 (Foto Instagram Sri Mulyani)

Zonafaktualnews.comMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 yang mencatatkan defisit mencapai Rp507,8 triliun.

Angka ini setara dengan 2,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan menunjukkan tekanan besar yang dihadapi keuangan negara sepanjang tahun.

“Defisit sebesar 2,29 persen terhadap PDB sesuai dengan desain awal yang kami prediksi,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Senin (6/1/2025).

Sri Mulyani menjelaskan bahwa pemerintah bahkan sempat memperkirakan defisit akan melebar hingga 2,7 persen akibat tekanan ekonomi yang terjadi pada semester pertama 2024.

Faktor seperti dampak El Niño terhadap harga pangan, tingginya harga minyak dunia, serta perlambatan ekonomi di Tiongkok turut memberikan tekanan besar pada APBN.

Namun, ia menekankan bahwa berbagai upaya telah dilakukan untuk menahan pelebaran defisit hingga akhirnya kembali ke proyeksi awal.

“Kami berhasil menjaga defisit di angka 2,29 persen melalui penyesuaian kebijakan fiskal yang tepat,” tambahnya.

BACA JUGA :  Utang Negara Bengkak, Sri Mulyani Laporkan Kenaikan Jadi Rp10.269 Triliun

Penyebab Defisit

Sri Mulyani menyebutkan bahwa tantangan ekonomi global menjadi salah satu penyebab utama memburuknya kondisi APBN 2024.

Harga pangan yang melonjak, volatilitas harga minyak, serta ketidakpastian geopolitik global memengaruhi penerimaan negara.

“Di sisi lain, pengeluaran negara juga meningkat, terutama untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok dan memberikan subsidi energi kepada masyarakat,” katanya.

Meski rapor merah APBN 2024 menjadi catatan penting, Sri Mulyani optimis bahwa tahun 2025 akan membawa perbaikan seiring dengan stabilitas ekonomi global yang mulai pulih.

BACA JUGA :  Sri Mulyani Tak Boleh Cuci Tangan, IWPI Desak KPK Usut Coretax

Ia berharap kebijakan fiskal yang lebih disiplin akan membantu pemerintah menjaga defisit tetap terkendali.

“Kami berkomitmen untuk menjaga APBN sebagai instrumen yang fleksibel, tetapi tetap kredibel, demi mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkasnya.

 

Editor : Id Amor
Follow Berita Zona Faktual News di Google News

Berita Terkait

CEO BPI Danantara Bongkar Rekayasa “Makeup” Laporan Keuangan di Sejumlah BUMN
Mengintip 15 Kas Pemda dengan Dana Triliunan Mengendap, Modus Bunga Deposito?
Purbaya Tolak APBN Jadi “Tumbal” Utang Proyek Kereta Cepat Warisan Jokowi
Modal Asing Kabur Rp14,24 Triliun Usai Prabowo Ganti Menkeu Sri Mulyani
IHSG Terjun Bebas Usai Sri Mulyani Tersingkir dari Kabinet Merah Putih Prabowo
Utang Pemerintah Tembus Rp9.107 Triliun, Sri Mulyani Gagal Kelola Fiskal
BBCA Nyungsep Rp225 Disapu “Tsunami”, Isu Patgulipat Akuisisi Djarum Group
Bansos Digital Mulai Diuji Coba di Banyuwangi, Mensos Sebut Bisa Hemat Rp 14 T

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 10:36 WITA

CEO BPI Danantara Bongkar Rekayasa “Makeup” Laporan Keuangan di Sejumlah BUMN

Rabu, 22 Oktober 2025 - 22:34 WITA

Mengintip 15 Kas Pemda dengan Dana Triliunan Mengendap, Modus Bunga Deposito?

Senin, 13 Oktober 2025 - 22:26 WITA

Purbaya Tolak APBN Jadi “Tumbal” Utang Proyek Kereta Cepat Warisan Jokowi

Sabtu, 13 September 2025 - 13:07 WITA

Modal Asing Kabur Rp14,24 Triliun Usai Prabowo Ganti Menkeu Sri Mulyani

Senin, 8 September 2025 - 20:53 WITA

IHSG Terjun Bebas Usai Sri Mulyani Tersingkir dari Kabinet Merah Putih Prabowo

Berita Terbaru