Polisi yang Tertembak di Jeneponto Dioperasi, Proyektil Tak Ditemukan

Sabtu, 29 April 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Polres Jeneponto Bripka Musmuliadi dikabarkan selesai menjalani operasi usai terkena luka tembak pada bagian perut

Anggota Polres Jeneponto Bripka Musmuliadi dikabarkan selesai menjalani operasi usai terkena luka tembak pada bagian perut

Zonafaktualnews.com –  Personil Polres Jeneponto Bripka Musmuliadi dikabarkan selesai menjalani operasi usai terkena luka tembak pada bagian perut oleh OTK

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana kepada wartawan mengatakan, usai menjalani dioperasi proyektil peluru tidak ditemukan di tubuh Bripka Musmuliadi

“Sudah dioperasi. Sementara masih perawatan di ICU,” kata Kombes Komang Suartana, Sabtu (29/4/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Komang menjelaskan operasi berlangsung pada Kamis (27/4/2023). Menurutnya, proyektil peluru yang mengenai perut korban tidak ditemukan karena tembus.

“Tidak ada proyektil di perutnya. Dioperasi, dicek proyektilnya tidak ada karena tembus kan,” ungkapnya

Penyidik kata Komang saat ini masih mencari proyektil peluru di sekitar lokasi korban tertembak pada saat penyerangan Polres Jeneponto.

“Proyektil masih dilakukan pencarian oleh rekan-rekan kita Reskrim, Polres, Polda dan Labfor,” terangnya

Diberitakan sebelumnya, Mapolres Jeneponto Jalan Sultan Hasanuddin, Empoang, Binamu, Sulawesi Selatan, diserang ratusan orang

Peristiwa tersebut terjadi pada dini hari tadi, Kamis (27/4/2023) sekira pukul 01.45 Wita.
Para pelaku diduga adalah oknum prajurit TNI.

Akibat penyerangan tersebut, satu personel polisi dikabarkan mengalami luka tembak di bagian perut

“Satu orang personil Polres Jeneponto Bripka Musmuliadi terkena luka tembak pada bagian perut,” demikian bunyi keterangan tertulis yang diiterima media ini.

Penembakan tersebut terjadi sekira pukul 02.00 Wita. Personel Polres Jeneponto pun mengevakuasi korban sambil berusaha menghalau serangan.

Polisi lalu mengeluarkan tembakan peringatan sehingga berhasil mendesak mundur para penyerang, selanjutnya personil Polres Jeneponto berusaha memadamkan api.

BACA JUGA :  Propam Usut Pengakuan Pengedar Narkoba Dibekingi Polisi

“Pada pukul 03.00 Wita Kasrem 141/Tp Kolonel Inf Muhammad Arif Suryandaru bersama Dandim 1425 /Jp tiba di Mapolres Jeneponto dan ditemui langsung Kapolres Jeneponto AKBP Andi Erma Suryono, dan langsung mengecek lokasi kejadian,” tulis keterangan tersebut.

Penyerangan tersebut pun merusakkan sejumlah fasilitas di Mapolres dan mobil.

Penyerangan itu juga mengakibatkan pecahnya kaca Masjid Nur Asy Syurthi yang terletak di dalam Mapolres Jeneponto.

Kerusakan berupa kaca-kaca yang pecah juga terjadi pada ruang Kasi Propam dan ruang Kasat Intel.

Pangdam Bantah

Konferensi pers Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen Totok Imam Santoso dan Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso

Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen Totok Imam Santoso membantah TNI menyerang Polres Jeneponto

Mayjen Totok Imam Santoso menyebut pelaku penyerangan tidak ada kaitannya dengan TNI

Pelaku penyerangan kata dia masih berstatus orang tidak dikenal (OTK).

Hal itu di sampaikam oleh Mayjen Totok saat melakukan konferensi pers bersama Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso di Ruang Binayuda Makodam XIV Hasanuddin, Makassar, Kamis (27/4/2023) malam

“Saya sampaikan pelaku penyerangan orang tidak dikenal karena sampai saat ini kita masih mencari pelakunya terhadap Polres Jeneponto,” ujarnya

Meski demikian, Mayjen Totok mengaku telah mendorong jajarannya untuk membantu mengungkap pelaku penyerangan.

Dia menegaskan TNI-Polri akan bahu membahu mengungkap pelaku penyerangan.

“Dan setelah kejadian itu langsung cepat, Kasrem 141, Dandim dan beberapa pejabat dari Polres dengan Kodim langsung ke lokasi dan sudah diadakan koordinasi, komunikasi,” katanya.

Mayjen Totok menambahkan bahwa dia awalnya bangun pagi dan menemukan informasi di media sosial bahwa 100 OTK yang menyerang Polres Jeneponto merupakan oknum TNI. Dia mengatakan hal itu tidak benar.

BACA JUGA :  Kapolri Perintahkan Tindak Tegas Praktik Importir Pakaian Bekas

“Nanti pihak TNI, Propam, Polda ada semuanya, nanti sama-sama kita tindak lanjuti dan nanti kita ingin semuanya terbuka secara transparan,” kata Totok.

“Berbeda dengan sosial media yang sifatnya mendiskreditkan kita, terutama saya melihat teman-teman nanti diralat berita pertama TNI 100 orang, pagi-pagi saya baca bangun jam 7 pagi, jam 8 jam 9 lah beredar,” lanjut dia.

Totok sekali menegaskan informasi itu tak dapat dipertanggungjawabkan. Pasalnya TNI-Polri selalu menjaga komitmen sama-sama menjaga keamanan wilayah.

“Sampai saat ini juga penyerangan itu tidak ada kaitan dengan TNI, tidak ada,” ujarnya

Kejanggalan-kejanggalan

Kondisi Polres Jeneponto usai diserang alami kerusakan terjadi pada ruang Kasi Propam dan ruang Kasat Intel

Berdasarkan rilis berita yang beredar di grup-grup WhatsApp disebutkan banyak kejanggalan atas penyerangan di Polres Jeneponto, Sulawesi Selatan

1) Kejanggalan OTK yang menyerang sekitar 100 orang namun di dalam video hanya sekitar 30 orang.

2) Sebelum terjadinya penyerangan lampu Mapolres Jeneponto telah padam dan Posko Pam lebaran tidak diisi oleh anggota Polres Jeneponto serta terlihat beberapa anggota Polres Jeneponto sekitar pukul 01.00 Wita berkumpul di Kafe Gudang Kapas yang berjarak sekitar 100 Meter dari Polres.

3) Pada saat penyerangan terjadi, salah satu penyerang mengabadikan dengan cara mengambil video (apabila oknum anggota TNI tidak akan memvideokan) dan video tersebut pertama kali viral berada di WAG anggota Polres Jeneponto.

4) Saat penyerangan terjadi tidak ada penangkapan terhadap OTK, padahal saat kejadian personil Polres membawa senjata, sedangkan OTK tersebut hanya mengunakan batu dan sempat menyerang sampai ke pintu jalan masuk Polres.

BACA JUGA :  Tolak UU Cipta Kerja, 5 Juta Buruh Akan Demo Besar-besaran

5) terdapat saksi yang melihat atas nama Akbar (Media Portal) dan melaporkan ke Mayor Yusuf Sikki bahwa adanya Personil Polres sedang berkumpul di Cafe Gudang Kapas yang berjarak sekitar 100 meter dari Polres.

6) Diduga korban yang terkena tembakan akibat kelalaian anggota Polres sendiri, karena OTK tersebut hanya menggunakan batu.

7) Pada saat penyerangan OTK tersebut tidak ada yang mengunakan kendaraan dan seakan-akan telah menguasai Medan.

8) Dalam prinsip TNI apabila musuh kuat kita menghilang dan apabila musuh lemah kita menyerang, namun dilihat pada saat penyerangan Mapolres Jeneponto, dari pihak Polres Jeneponto membawa senjata api dan pihak OTK hanya menggunakan batu.

9) Terlihat dari beberapa kejanggalan diduga kejadian penyerangan kemungkinan merupakan salah satu cipta kondisi yang dilakukan oleh oknum anggota Polres Jeneponto namun kebenaranya masih dalam tahap pendalaman.

10) Pukul 14.20 Wita, Situasi wilayah Kabupaten Jeneponto sampai saat ini kondusif dan terlihat adanya anggota Polres melakukan siaga di Mapolres Jeneponto.

Terkait mengenai rilis berita yang tersebar di grup-grup WA atas kejanggalan-kejanggalan tersebut redaksi media ini berupaya melakukan konfirmasi ke beberapa pihak namun belum ada jawaban

Pasalnya, rilis tersebut sangat perlu dicek akan kebenarannya, tidak ditemukan siapa yang berbicara namun demikian redaksi media ini membuka ruang akan menerima klarifikasi dari pihak pihak yang dirugikan dengan memberikan fakta-fakta yang akurat.

 

Editor : Isal

Berita Terkait

Aksi Bela TEMPO Ricuh, Massa Diduga Bayaran Serang Jurnalis di Makassar
Anggota DPR RI Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Pemuda yang Tewas di Masjid
Parkir Liar Makan Korban, Pengamat Sebut Lemahnya Tata Kelola Kota Lhokseumawe
Pelayanan Samsat Makassar 1 Bobrok, Warga Dipaksa Bolak-balik Bayar Pajak
Pertamina Dituntut Tanggung Jawab, Nasib Pengusaha Pertashop di Sulsel Tercekik
Wah, Curang! Rokok Smith Disikat, HRJ Gold Ilegal Lolos, Netizen : “Kuat Dekkengnya Itu”
Dana Triliunan Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar Masih “Bobo Syantik” Bestie
Om Joni Kecam RSUP dr. Tadjuddin Chalid Makassar Atas Dugaan Intimidasi ke Media

Berita Terkait

Selasa, 4 November 2025 - 20:34 WITA

Aksi Bela TEMPO Ricuh, Massa Diduga Bayaran Serang Jurnalis di Makassar

Selasa, 4 November 2025 - 18:26 WITA

Anggota DPR RI Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Pemuda yang Tewas di Masjid

Sabtu, 1 November 2025 - 21:03 WITA

Parkir Liar Makan Korban, Pengamat Sebut Lemahnya Tata Kelola Kota Lhokseumawe

Jumat, 31 Oktober 2025 - 20:17 WITA

Pelayanan Samsat Makassar 1 Bobrok, Warga Dipaksa Bolak-balik Bayar Pajak

Jumat, 31 Oktober 2025 - 02:12 WITA

Pertamina Dituntut Tanggung Jawab, Nasib Pengusaha Pertashop di Sulsel Tercekik

Berita Terbaru