Orangtua Murid Tolak Baliho Kepsek dan Protes Mogok Ngajar Guru

Sabtu, 10 Juni 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Baliho menyesatkan beredar

Baliho menyesatkan beredar

Zonafaktualnews.com – Dalam rapat mediasi yang dibuat Dinas Pendidikan Kota Makassar di SD Inpres Toddopuli 1 menyinggung soal baliho Kepsek Zusanti yang beredar di publik.

Tak hanya baliho, persoalan mogok kerja yang dilakukan oleh oknum-oknum guru pun disentil oleh orangtua siswa dalam mediasi itu.

Sejumlah orangtua siswa menolak baliho Kepsek Zusanti yang ingin dilengserkan itu. Dan memprotes oknum-oknum guru yang ingin mogok mengajar di sekolah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami orangtua murid menolak Kepsek diperlakukan seperti itu oleh guru guru itu.” teriak sejumlah orangtua siswa di dalam rapat antara Kepsek, orangtua murid dan Kadis Pendidikan yang tidak dihadiri oknum-oknum guru tersebut, Sabtu (10/6/2023)

Sebagian guru mogok mengajar dan membawa baliho penolakan atas Kepsek SD Inpres Toddopuli 1 ke DPRD kota Makasar

“Sementara ada Disdik Makassar kenapa harus ke dewan kenapa tidak ke Disdik?” protesnya orangtua siswa ke Kadis Pendidikan.

BACA JUGA :  Sengketa Lahan Gedung Hamrawati di Makassar Memanas, Warga Blokir Jalan

Kadis Pendidikan Makassar, H.Muhyiddin yang mendengar protes orangtua siswa itu memberikan tanggapan positif

“Tidak dibenarkan itu, tidak ada alasan mogok mengajar hanya untuk mendemo kepseknya. dan kenapa ke dewan kenapa tidak ke dinas pendidikan? ini yang tidak saya benarkan jangan sampai hal ini ditunggangi politik.” kata Muhyiddin menjawab protes orangtua murid

Diberitakan sebelumnya, Forum Koalisi Rakyat Bersatu (F-KRB) menyoroti soal undangan mediasi yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kota Makassar di SD Inpres Toddopuli 1.

Undangan mediasi itu ditujukan kepada Kepsek SD Inpres Toddopuli 1 Makassar, sejumlah oknum guru, Ketua Komite Sekolah dan Orangtua murid, Sabtu (10/6/2023).

Tujuan undangan yang dibuat Dinas Pendidikan Makassar dan dihadiri oleh Kepala Dinas guna untuk memediasi terkait polemik pungli juga kisruh antara Kepsek dengan sejumlah oknum guru dan Ketua Komite.

BACA JUGA :  Server Rp 2 M PPDB Sulsel Error, Penginputan Calon Siswa Disalahkan

“Jangankan Kepsek, undangan Kadis saja oknum guru tak hargai” ujar Bima kepada media ini, Sabtu (10/6/2023)

Acara mediasi yang digelar di SD Inpres Toddopuli 1 Makassar dihadiri oleh Kepsek Zusanti, Kadisdik, Dewan Komite dan Orangtua murid, sementara oknum-oknum guru dan Ketua Komite tak ada.

“Saya salut sama pak Kadis berupaya menengahi polemik ini namun sayangnya oknum guru dan ketua komite tak hadir” ungkapnya

Bima mengatakan, sejumlah orangtua murid yang hadir kompak memprotes oknum oknum guru tersebut. Orangtua murid tersbeut baru bisa legah menyampaikan kisi kisinya lantaran didengarkan oleh Kadisdik H.Muhyiddin.

“Dari pertemuan ini saja sejumlah orangtua murid blak-blakan terkait penyelewengan oknum oknum guru. Artinya dengan ini saja sudah jelas membuktikan mereka bersalah dan menghindari mediasi tersebut” kata Bima

BACA JUGA :  Heboh, 'Dewan Perampok Rakyat, Puan Maharani Tikus'

Orangtua murid kata Bima meminta kepada Kadisdik menyatakan sikap untuk mengambil tindakan tegas. Bukan baru lagi, sejumlah orangtua murid mulai merasa geram

“Mediasi tadi banyak orangtua siswa geram dan protes. Sehingga mereka meminta kepada Kadis untuk menyingkirkan virus-virus perusak” bebernya.

Kendati demikian, F-KRB akan tetap mengawal kasus pungli dan sejumlah kasus lainnya yang diduga dilakukan oleh sejumlah oknum guru demi menutupi penyelewengan itu.

“Termasuk penamatan SD kelas 6 yang digelar di hotel mewah Makassar tadi (10/6/2023), itu diduga hasil pungutan Rp 500 ribu per siswa dan bagaimana peruntukkannya serta kelebihan harga hotel tersebut” pungkasnya

Hingga berita ini diterbitkan belum ada komentar oknum guru dan komite sekolah terkait soal dugaan pungli ini.

 

(Tim)

Berita Terkait

JK Ngamuk! Lahan 16,4 Hektare Miliknya di Makassar Dirampok Mafia Tanah
Walhi Soroti Ketertutupan Medco, Dana CSR di Aceh Timur Diduga Tak Tepat Sasaran
4 Hari Hilang, Bilqis di Makassar Terekam CCTV Bersama Perempuan Rambut Pirang
Janji Manis PT. SSI Tak Terpenuhi, Keluarga Korban Kecelakaan Merasa Tertipu
Aksi Bela TEMPO Ricuh, Massa Diduga Bayaran Serang Jurnalis di Makassar
Anggota DPR RI Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Pemuda yang Tewas di Masjid
Parkir Liar Makan Korban, Pengamat Sebut Lemahnya Tata Kelola Kota Lhokseumawe
Pelayanan Samsat Makassar 1 Bobrok, Warga Dipaksa Bolak-balik Bayar Pajak

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 11:12 WITA

JK Ngamuk! Lahan 16,4 Hektare Miliknya di Makassar Dirampok Mafia Tanah

Rabu, 5 November 2025 - 22:17 WITA

Walhi Soroti Ketertutupan Medco, Dana CSR di Aceh Timur Diduga Tak Tepat Sasaran

Rabu, 5 November 2025 - 11:26 WITA

4 Hari Hilang, Bilqis di Makassar Terekam CCTV Bersama Perempuan Rambut Pirang

Rabu, 5 November 2025 - 08:49 WITA

Janji Manis PT. SSI Tak Terpenuhi, Keluarga Korban Kecelakaan Merasa Tertipu

Selasa, 4 November 2025 - 20:34 WITA

Aksi Bela TEMPO Ricuh, Massa Diduga Bayaran Serang Jurnalis di Makassar

Berita Terbaru